6 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 09 Mar 2022

Strategi Kampus dalam Menyongsong Kampus Merdeka

Fadhol SEVIMA

SEVIMA.COM – Strategi perguruan tinggi dalam menyongsong merdeka belajar –kampus merdeka. Keterserapan lulusan atau “Employability” dalam lapangan kerja semakin mendapatkan perhatian perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena salah satu tuntutan dari mahasiswa adalah mereka bisa bekerja setelah mereka lulus dari perguruan tinggi mereka.

Menurut Hillage dan Pollard (1998), employability adalah “knowledge, skills and attributes that graduates are expected to be able to demonstrate they have acquired in higher education”.

Baca juga : Apakah Program Kampus Merdeka Tahun 2022 Masih Berlanjut?

Kampus Merdeka Perwujudan Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

Dalam konteks perguruan tinggi di Indonesia, spirit peningkatan ‘employability’ telah digodok oleh kemendikbud melalui konsep ‘Kampus Merdeka’. Kampus merdeka dianggap sebagai wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Dalam konsep Kampus Merdeka, mahasiswa diberikan hak belajar tiga semester di luar program studi dan kebebasan mengambil SKS di luar program studi. Tiga semester yang dimaksud adalah berupa satu semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan aktifitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar PT, diantaranya melakukan magang atau praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi atau proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan.

Semua kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja atau menciptakan lapangan kerja baru.

Proses pembelajaran dalam konsep Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered learning) yang sangat penting.

Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk mengembangkan inovasi, kreatifitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhan mahasiswa serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan nyata, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Melalui program Kampus Merdeka yang dirancang dan diterapkan dengan baik, maka “hard skill” dan “soft skill” mahasiswa akan mengalami penguatan.

Baca juga : 3 Alasan Utama Rektor UNILAK Rekomendasikan siAkad Cloud

Strategi Kampus dalam Menyongsong Kampus Merdeka

Untuk itu, perguruan tinggi sudah seharusnya menyambut hangat kebijakan ini dengan berbagai strategi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka. Beberapa strategi itu diungkapkan Guru Besar ITB dalam acara Workshop Penerapan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan Implementasinya di FMIPA Universitas Jember secara daring (27/11).

1. Membuka matakuliah di semester regular untuk ditawarkan ke luar kampus

Strategi yang dapat dilakukan perguruan tinggi salah satunya adalah program studi membuka matakuliah untuk ditawarkan ke luar kampus.

“Program studi membuka matakuliah di semester regular untuk ditawarkan ke luar kampus, melakukan joint-supervision dalam kerjakan skripsi dan selenggarakan summer school 3-4 sks“ jelas Prof. Edy Tri Baskoro.

2. Membuka kesempatan magang

Prof. Edy menambahkan membuka kesempatan magang penelitian dan perkuliahan online juga bagian dari strategi implementasi agar mahasiswa luar berminat dengan MBKM di kampus kita.

“Hal itu berlandaskan pada pokok-pokok kebijakan MBKM khususnya hak belajar tiga semester di luar program studi“ lanjutnya.

3. Pertahankan status akreditasi

Prof. Edy berbagi pengalaman implementasi MBKM di ITB yang dituangkan dalam beberapa norma penyelenggaraan. Hal pertama status akreditasi internasional yang diraih prodi harus tetap dipertahankan.

4. Capaian pembelajaran lulusan harus tercapai

Selanjutnya tujuan prodi dan capaian pembelajaran lulusan harus tercapai.

“Yang perlu diperhatikan adalah program MBKM jangan sampai menyebabkan penambahan SKS dan masa studi yang telah tertuang dalam kurikulum“ jelasnya yang juga menyinggung kekhasan program studi dalam penetapan dan penyelenggaraan MBKM.

Tujuan implementasi juga menjadi sorotan ITB dalam penyelenggaraan MBKM. Menguatkan pencapaian tujuan pendidikan tiap prodi adalah hal yang pertama diperhatikan. Meningkatkan kompetensi mahasiswa terutama kompetensi yang dibutuhkan untuk masa depan menjadi tujuan implementasi selanjutnya.

“Seperti dalam norma MBKM mengenai kekhasan prodi, peningkatan kualitas dan relevansi prodi menjadi bagian dalam kekhasan itu“ ungkap Prof. Edy

5. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar di lembaga yang kompeten

Program MBKM juga harus memiliki tujuan memberikan pengalaman yang bermakna bagi mahasiswa. Tentunya juga dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar di lembaga yang kompeten. Prof. Edy menyampaikan untuk mengakomodasinya diperlukan penyempurnaan program pembelajaran yang sudah dan mengembangkan program pembelajaran baru.

Selain itu, perguruan tinggi juga bisa menerapkan strategi dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) melalui program pendidikan doktor bagi dosen, pengembangan kurikulum berbasis kehidupan yang menerapkan perkuliahan interdisipliner.

Serta, memanfaatkan sistem online dan praktik di lapangan yang didukung kerja sama dengan berbagai pihak, pengembangan mata kuliah manajemen inovasi, persiapan membuka program studi yang relevan dan diperlukan di masyarakat, meningkatkan status akreditasi nasional maupun internasional.

Nah, bicara terkait memanfaatkan sistem online, untuk membantu kampus Anda dalam menerapkan kampus merdeka, sistem informasi siAkad Cloud sudah bisa digunakan untuk mendukung pelaksanaan kampus merdeka dengan fitur yang sesuai dengan kebijakan.

Jadi, mahasiswa bisa memiliki kemudahan untuk mengambil mata kuliah lain yang berada di luar program studi yang diambilnya. Bahkan, bagian administrasi kampus akan dimudahkan dalam melakukan pendataan mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka. Serta dimudahkan pula untuk melakukan “konversi nilai”.

Plusnya lagi, dengan menggunakan sistem akademik yang sudah sesuai dengan program kampus merdeka, kampus anda:

– Bisa memenuhi salah satu indikator kinerja utama (IKU)
– Data siap untuk pelaporan Kampus Merdeka ke Feeder PDDikti
– Dan, kampus Anda bisa menjadi pelopor merdeka belajar kampus merdeka

Ingin sukses menerapkan kampus merdeka, sistem akademik juga harus merdeka dengan siAkad Cloud

Sumber: lpp.umy.ac.id

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×