4 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 24 Feb 2022

Strategi Kuliah Online dan Digitalisasi Kampus Pasca Pandemi

Seprila Mayang SEVIMA

SEVIMA.COM – Pandemi COVID-19 yang belum berkesudahan menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan di berbagai jenjang. Hal inilah yang mendasari Sentra Vidya Utama (SEVIMA) menyelenggarakan webinar bertajuk Strategi Kuliah Online dan Digitalisasi Kampus Pasca Pandemi COVID-19.

Dalam webinar kali ini, SEVIMA menghadirkan dua pembicara yakni Staf Khusus Wapres RI, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2014-2019) Mohamad Nasir dan Rektor Universitas Siber Asia & Rektor Cyber Hankuk University for Foreign Studies, Korea Selatan (2014-2017), Jang Youn Cho.

Keduanya memaparkan berbagai persoalan terkait dunia pendidikan tidak hanya di Indonesia namun juga berbagai negara di dunia pada saat era pandemi. Seperti apa pemaparan keduanya? Yuk, simak artikel ini sampai habis.

 

Dalam diskusi online yang dipandu Humas SEVIMA, Ilham Dary Athallah, mantan Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan bahwa era kemajuan teknologi seperti saat ini harus disikapi dengan baik oleh seluruh civitas akademik.

Persoalannya, pembelajaran online yang menurut Nasir sudah dicanangkan sejak sebelum pandemi ternyata masih mempunyai berbagai persoalan. Beberapa tantangan tersebut meliputi kualitas pendidikan tinggi yang tidak merata, sulitnya mengukur dan mengevaluasi kualitas Perguruan Tinggi (PT), ketidaksamaan materi pembelajaran, hingga terdapat kesalahan pengertian tentang E-Learning.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan bahwa ada salah satu cara untuk bisa menyukseskan metode pembelajaran yang tidak tatap muka secara langsung. Nasir menyebutnya dengan istilah LMS (Learning Management System).

“Menggunakan integrated LMS (Learning Management System) sebagai RUMAH belajar yang menemukan dosen dan mahasiswa dalam satu platform,” kata Mohamad Nasir dikutip Zigi.id, Selasa, 15 Februari 2022.

Dengan cara ini, kuliah bisa jauh lebih efektif dan lebih baik karena civitas akademik tidak terikat waktu dan tempat. Sederhananya, kuliah bisa di mana saja dan kapan saja. Adapun konsep E-Learning yang sudah digagas sebelum pandemi, tambah Nasir, justru menjadi kesempatan untuk dipraktekkan seperti saat ini.

“COVID-19 adalah rahmat dari Allah. Karena dengan adanya COVID-19 bisa terlaksana E-Learning,” ujar Mohamad Nasir.

 

Sementara itu, Rektor Universitas Siber Asia & Rektor Cyber Hankuk University for Foreign Studies, Korea Selatan (2014-2017), Jang Youn Cho menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di masa pandemi.

Youn Cho sedikit banyak sependapat dengan Mohamad Nasir bahwa untuk melakukan pembelajaran online memiliki beragam tantangan khususnya di Indonesia. Cyber University di Indonesia menurutnya masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Terdapat PR besar di Indonesia salah satunya lulusan SMA saat ini masih banyak yang lebih memilih perguruan tinggi yang terintegrasi dengan BUMN seperti pertamina. Alasannya, calon mahasiswa tersebut menilai dengan masuk ke kampus BUMN maka masa depannya lebih terjamin daripada kuliah biasa.

“Saya berharap MOOCs (Massive Open Online Courses) di Indonesia bakal berkembang dan sukses. Kita juga sedang mengembangkan MOOCs Plus. Saat ini MOOCs plus tidak hanya menyampaikan kursus tetapi juga me-link-kan dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan,” ujar Jang Youn Cho.

Secara umum, tantangan terbesar di Indonesia saat ini untuk bisa mengembangkan pembelajaran online adalah soal teknologi dan digitalisasi. Youn Cho menyebut, infrastruktur pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lainnya.

“Infrastruktur yang tertinggal. Korea dan Amerika Serikat sudah menggunakan 5G dan bersiap ke 6G. Tapi Indonesia masih 4G,” tambanya.

Atas beragam persoalan tersebut, Jang Youn Cho turut meminta maaf karena ia menyajikan presentasi yang mungkin dianggap buruk dan tidak berkenan bagi banyak pihak khususnya masyarakat Indonesia. Namun, ia optimis dengan kerja keras dan inovasi maka pendidikan di Indonesia akan jauh lebih maju daripada hari ini.

Untuk diketahui, Sentra Vidya Utama (SEVIMA) merupakan perusahaan konsultan dan pengembang teknologi informasi yang didirikan pada tahun 2004. SEVIMA bergerak di sektor Edukasi dan sektor Pemerintahan yang didukung dengan tenaga ahli muda kompeten, inovatif dan profesional.

Konten kerjasama dengan ZIGI.ID

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×