13 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 31 May 2017

Tips Penting Agar Pelaporan PDDikti Feeder Lancar

Fadhol SEVIMA

SEVIMA.COM – Mulai sejak tahun 2014 seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia diharuskan untuk melakukan pelaporan secara berkala kepada pemerintah melalui sistem pelaporan PDDIKTI Feeder. Dengan adanya sistem tersebut pemerintah dapat mengontrol Perguruan Tinggi guna menjaga kualitas pendidikan tinggi yang ada di Indonesia.

Sejak dimulai progam pelaporan berkala melalui aplikasi ini, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan ke Aplikasi Forlap dan menggunakan sistem DPDIKTI Feeder, oleh karena itu penting bagi pihak perguruan tinggi untuk melakukan persiapan yang matang agar proses singkronisasi dapat berjalan lancar.

Baca juga : [Lengkap] Cara Instalasi Feeder PDDikti Dari Awal Hingga Bisa Digunakan

Perhatikan 5 tips berikut agar proses pelaporan ke PDDikti menjadi lancar:

1. Kenali Apa Itu Aplikasi Forlap dan PDDIKTI Feeder

Penting bagi operator Perguruan Tinggi untuk mengetahui dan memahami betul apa itu Aplikasi Forlap dan PDDIKTI Feeder. Tak kenal makan tak sayang, peribahasa tersebut cocok untuk mengungkapkan tips yang pertama ini.

Forlap merupakan pusat data yaitu tempat untuk menampung seluruh data perguruan tinggi. Sedangkan PDDIKTI Feeder merupakan aplikasi yang di instal di masing-masing universitas atau perguruan tinggi untuk melakukan proses singkronisasi data. Instaler bisa didownload di laman forlap.dikti.go.id Bagaimana sudah paham? Kita lanjut ke tips yang kedua.

2. Pahami Petunjuk Teknis Penggunaan PDDIKTI Feeder

PDDIKTI Feeder berbeda dengan pendahulunya yaitu EPSBED, oleh karena itu petugas pelaporan di perguruan tinggi harus mempelajari lebih jauh petunjuk teknis pengunaan PDDikti Feeder dan data apa saja yang harus di laporkan.

Untuk tekis penggunaan operator kampus bisa membaca Buku Petunjuk penggunaan disini. SEVIMA juga pernah melakukan beberapa pelatihan terkait pengoprasian PDDikti Feeder di beberapa daerah di Indonesia diantaranya: Denpasar, Yogyakarta dan Surabaya, tujuanya tentu mendukung penuh suksesnya pelaporan data ke Forlap demi pendidikan di Indonesia yang lebih baik.

Baca juga: Sevima Selenggarakan Pelatihan PDDikti Feeder Gel – 2 Di Surabaya

3. Mempunyai Operator yang Faham IT

Karena peralihan dari EBSBED, maka perguruan tinggi butuh tenaga IT yang paham tentang pemrograman agar dapat menggunakan web service PDDIKTI.  Dan bagi perguruan tinggi yang tidak mempunyai tenaga IT yang paham betul tentang pemrograman bisa meminta bantuan vendor yang sudah berpengalaman di bidang sistem informasi akademik dan pelaporan dikti. SEVIMA sebagai partner perguruan tinggi siap membantu para operator perguruan tinggi untuk memudahkan pelaporan ke PDDikti.

4. Gunakan Aplikasi Pendamping PDDIKTI Feeder

Kita tahu bahwa PDDikti Feeder ini juga dapat melakukan singkronisasi data secara realtime lebih baik daripada pendahulunya yaitu EPSBED. PDDIKTI Feeder belum mendukung proses input data melalui metode import file excel .xls maupun .csv. Tidak hanya itu, pada fitur hapus juga hanya dapat dilakukan satu per satu. Padahal data pelaporan perguruan tinggi bukanlah data yang sedikit mengingat jumlah civitas akademika yang dapat mencapai ribuan.

Oleh karena itu, diperlukan aplikasi pendamping PDDIKTI Feeder yang saat ini banyak dikembangkan oleh beberapa developer. SEVIMA juga turut andil disini, mengembangkan aplikasi pendamping PDDIKTI Integrator yaitu aplikasi sebagai jembatan penghubung antara sistem akademik perguruan tinggi dengan PDDIKTI feeder. Kinerja PDDIKTI Integrator akan memudahkan para operator Perguruan Tinggi dalam melakukan pelaporan akademik ke PDDIKTI karena PDDIKTI Integrator akan melakukan penyesuaian data dengan SIAKAD Perguruan Tinggi, dan hanya dengan sekali “klik” bisa memindahkan data akademik dari sistem informasi Perguruan Tinggi ke aplikasi PDDIKTI Feeder.

5. Gunakan Sistem Informasi Akademik Kampus untuk Pelaporan

Bagi pergruan tinggi yang telah mempunyai sistem infromasi akademik sendiri bisa digunakan untuk pelaporan dengan syarat dapat terintegrasi dengan PDDikti, agar tidak melakukan entry data manual. Memang pengembangan sistem yang baru ini menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk melakukan singkronisasi data antara sistem infromasi akademik yang ada dengan PDDIKTI Feeder. Solusi integrasi ini tidak bisa diabaikan oleh perguruan tinggi mengingat entry data manual akan sangat merepotkan. Melalui integrasi ini semua tahapan akan diproses oleh sistem sehingga mengurangi effort entry data manual.

Bagi perguruan tinggi yang belum mempunyai sistem informasi akademik, dan mempunyai mahasiswa kurang dari 3000 bisa menggunakan aplikasi SEVIMA Gofeeder, aplikasi ini GRATIS, walaupun gratis aplikasi ini full support dan dapat dihandalkan, Gofeeder juga sudah terintegrasi dengan PDDikti feeder, jadi lebih memudahkan operator untuk pelaporan.

Untuk perguruan tinggi yang mempunyai mahasiswa 3000 lebih dan mengiinginkan performa yang tinggi bisa menggunakan SiAkad Cloud. SiAkad Cloud adalah salah satu sistem informasi akademik yang dapat dihandalkan untuk integrasi data ke PDDIKTI. Siakad Cloud merupakan Sistem informasi akademik yang dilengkapi dengan integrator data ke PDDIKTI, dan siap langsung digunakan tanpa memikirkan penyedian Server dan tambahan tenaga IT. Info lebih lengkap tentang siAkad Cloud kunjungi laman: cloud.sevima.com.

Semoga 5 tips tersebut dapat membatu rekan-rekan dalam melaksanakan pelporan ke forlap PDDikti, Salam Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Data.

Nb: Panduan lengkap/langkah-langkah/user guide pelaporan PDdikti bisa di lihat di pdf berikut: Paparan Teknis PDDIKTI

SEVIMA : Take IT Easy

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud

×