Portofolio | Studi Kasus | siAkadCloud

Institut PTIQ Jakarta Terbantu dengan siAkad Cloud, Karena Seluruh Proses Penerimaan Mahasiswa Sudah Tercatat dengan Sangat Jelas

Institut PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an) Jakarta merupakan perguruan tinggi pertama di dunia yang secara khusus menghafal dan mempelajari Al Qur’an. Saat ini PTIQ menjadi salah satu kampus favorit pilihan calon mahasiswa yang ingin mendalami Al Qur’an.

Sejak didirikan pada 1971, PTIQ fokus dalam pendalaman dan pengajaran Al Qur’an di Jakarta. Karena difokuskan kepada pengajaran Al Qur’an akhirnya kampus ini juga menyediakan beasiswa penuh kepada para santri yang ingin melanjutkan studi lebih dalam. Terutama dalam ilmu Al Qur’an dan tafsir.

Institut PTIQ Akan Bermetamorfosa Jadi Universitas

Di 2021 ini, institut PTIQ memasuki usia ke 50 tahun. Kampus ini akan bermetamorfosa dari institut menuju universitas. Dan kampus ini akan melakukan berbagai persiapan yang matang untuk melakukan perubahan nama ini.

Pembenahan yang dilakukan di kampus ini tidak hanya dilakukan dalam sistem pendidikannya saja, namun juga akan dibenahi mulai dari sumber daya manusianya juga. Institut PTIQ juga menyediakan program tahsin bagi mahasiswa baru. Proses masuk melalui tahsin ini merupakan langkah awal PTIQ untuk membenahi dan mengajarkan mahasiswa bagaimana cara membaca Al Quran yang benar.

Menurut Ustadz Dr. Muhammad Hariyadi,M.A., Kepala Biro Akademik, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an Jakarta, dalam melakukan pembenahan ini Institut PTIQ dengan menggunakan fitur terbaik dari SEVIMA siAkad.

“Di masa pandemi ini, banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan melalui online. Oleh karena itu, Institut PTIQ memutuskan untuk menggunakan SEVIMA siAkad dalam proses penerimaan mahasiswa baru,” ujar Ustadz Muhammad Hariyadi.

Proses penerimaan mahasiswa baru di kampus ini menggunakan sistem seleksi baca kitab dan Al Qur’an. Oleh karena itu, dengan adanya pandemi ini kampus ini benar-benar memanfaatkan layanan dari SEVIMA siAkad.

“Dengan menggunakan layanan siAkad, kami sangat merasa terbantu karena seluruh proses penerimaan mahasiswa sudah tercatat dengan sangat jelas. Panitia penerimaan mahasiswa baru hanya melakukan pemantauan saja dengan adanya layanan ini,” katanya.

Perbaiki Pelayanan, Sebelum Mewujudkan Status Universitas

Berbagai upaya dilakukan oleh kampus ini untuk mewujudkan gelar dengan status Universitas. Ustadz Muhammad Hariyadi mengatakan dulu kampus ini sudah punya siakad sendiri, tapi selalu macet dan kurang berfungsi dengan baik.

“Saya tidak tahu kenapa, dulu kampus kami sudah memiliki siakad sendiri namun kurang berfungsi dengan baik,” jelasnya.

Pada tiga tahun lalu, akhirnya kampus PTIK mulai menggunakan layanan siAkad Cloud. Menurut pengakuannya, memang secara tampilan dan fitur siAkad Cloud sama saja dengan siakad pada umumnya. Namun, SEVIMA siAkad tidak pernah macet ketika digunakan.

“Secara tampilan dan fitur, siAkad Cloud sama saja dengan siakad pada umumnya. Namun, SEVIMA siAkad tidak pernah macet ketika digunakan. Jika pun macet, supportnya dari tim SEVIMA sangatlah luar biasa,” ujarnya.

Sistem Informasi di Institut PTIQ Terintegrasi dengan Baik

Di saat musim penerimaan mahasiswa baru (PMB) hingga laporan, layanan SEVIMA siAkad juga sangat membantu. Seluruh data yang diperlukan sudah tercantum dan tentunya sudah terintegrasi dengan sangat mudah.

“Pada saat laporan pimpinan tiap selasa, kami merasa sangat terbantu. Hanya dengan menggunakan SEVIMA siAkad, kami bisa melaporkan berbagai statistik mulai dari PMB, jumlah mahasiswa aktif, sudah registrasi dan herregistrasi apa belum, sudah bayar uang kuliah apa belum. Semua sudah terintegrasi dengan baik. Sehingga pimpinan kami sangat puas,” jelasnya.

Di samping itu proses pelaksanaan ujian PMB di sekolah juga akan dipermudah dengan menggunakan layanan siAkad Cloud. Layanan ini mempermudah mahasiswa dalam melakukan pembelajaran secara daring.

“Kami sangat terbantu dengan rangkaian SEVIMA siAkad ini. Dengan menggunakan layanan ini, hanya dengan ujian online dapat memudahkan kita menjaring mahasiswa dari luar pulau. Jadi meskipun setiap kabupaten/kota mengirimkan mahasiswa yang mendapat beasiswa dari daerah untuk belajar ke PTIQ untuk belajar. Seleksinya cukup online saja,” tutupnya.


×