Proses Belajar Mengajar Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya Ditengah Pandemi Covid-19

Seprila Mayang SEVIMA 13 November 2020

Proses Belajar Mengajar Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya Ditengah Pandemi Covid-19

Penulis: Yohanes Patrio Mahasiswa- Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya Artikel ini Masuk dalam 10 Besar "Kompetisi Menulis SEVIMA #revolutionizeEducation" Kategori Mahasiswa

Virus corona atau yang bernama asli novel coronavirus (2019-nC0V) adalah virus yang dapat   menyebabkan infeksi di jaringan paru-paru dan membuat orang sulit untuk bernafas.  Kata  Corona sendiri berasal kata crown  yang berarti mahkota karena virus corona berbentuk mahkota jika dilihat dengan mikroskop . Virus ini dapat menular melalui udara, air liur bahkan lewat mata. Gejala yang paling umum yang muncul pertama kali jika sesorang terkena virus ini adalah demam, batuk dan sesak napas. PBB sendiri melalui Badan Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan  virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini sebagai pandemi global. Sejak terdeteksi di kota Wuhan, China pada 31 desember 2019 lalu, virus corona telah membawa dampak dan perubahan yang sangat “luar biasa”  terhadap keberlangsungan hidup seluruh masayarakat dunia termasuk Indonesia. Mulai dari sektor kesehatan, sektor pendidikan hingga sektor ekonomi,  semua terkena imbas oleh adanya virus ini. Salah satu sektor yang terkena dampak dari virus corona yang akan disoroti  pada  tulisan ini adalah sektor pendidikan. Dimana sejak  Presiden Jokowi menetapkan  wabah virus corona sebagai bencana non alam, Mendikbud kemudian mengambil langkah dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor  36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 yang berisi semua kegiatan belajar mengajar baik sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di seluruh Indonesia  dilakukan secara daring. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung  pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. Menyikapi hal tersebut, Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya yang juga tentu saja berada dibawah naungan Mendikbud, melakukan Revolutionize Education yang bertujuan agar mahasiswa tetap bisa belajar secara kreatif dan produktif meskipun berada ditengah pandemi.  Berikut ini adalah beberapa revolusi/perubahan yang di terapkan di Universitas Katolik Darma Cendika ( UKDC) Surabaya :
  • Memanfaatkan teknologi  pembelajaran e-learning. Salah satu aplikasi yang digunakan adalah Edlink. Dalam aplikasi ini mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi/berdiskusi secara luas. Dosen menyampaikan materi kemudian para masiswa/mahasiswi dapat mengunduh materi tersebut. Jika masiswa/mahasiswi kurang paham terkait materi yang sedang dipelajari, Edlink telah menyediakan fitur yang memungkinkan mahasiswa /mahasiswi bisa bertanya baik kepada dosen pengampu maupun kepada mahasiswa/mahasiswi lain. Selain Edlink, ada juga aplikasi lain yang digunakan yaitu Zoom dan google meet yang hampir seluruh lembaga pendidikan pasti menggunakannya dalam masa LFH (Learning From Home).
[caption id="attachment_9874" align="aligncenter" width="422"] Contoh penggunaan aplikasi EdLink di UKDC[/caption] [caption id="attachment_9875" align="aligncenter" width="433"] Aplikasi zoom digunakan untuk pembelajaran tatap muka secara daring[/caption]
  • Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) Surabaya memfasilitasi para mahasiswa/mahasiswi dengan subsidi internet gratis. Hal ini bertujuan  untuk membantu para mahasiswa/mahasiswi terutama  yang terkena dampak ekonomi dari Pandemic Covid-19 sehingga tidak kesulitan dalam mengikuti proses belajar secara daring.
  • Universitas Katolik Darma Cendika  (UKDC) Surabaya juga bekerja sama dengan Telkomsel dan provider-provider lain sehingga situs-situs seperti Edlink dan Siakad.ukdc.ac.id dapat diakses dengan mudah dan gratis oleh para civitas UKDC.
  • Di beberapa pintu masuk kampus, sudah disediakan tempat cuci tangan dan sabun. Tiap ruangan juga selalu disemproti disinfektan. Ini dilakukan karena selain dosen dan para karyawan, ada juga mahasiswa/mahasiswi dari fakultas teknik yang  harus melakukan praktikum. Mereka diperbolehkan  untuk datang ke kampus tetapi dengan  menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti wajib mengenakan masker dan face shield . Mereka juga datang ke kampus tidak setiap hari. Dalam satu minggu, hanya 2-3 hari saja sesuai dengan banyaknya materi praktikum yang sedang di pelajari.
[caption id="attachment_9876" align="aligncenter" width="383"] Ini adalah wastafel pedal buatan mahasiswa fakultas teknik UKDC[/caption] Seperti itulah kurang lebih beberapa penerapan New Normal di Universitas Katolk Darma Cendika (UKDC) Surabaya. Adanya perubahan-perubahan proses belajar seperti ini menandakan bahwa UKDC tidak ingin menjadikan pandemi sebagai penghalang bagi mahasiswa/mahasiswinya untuk tetap produktif dan kreatif dalam belajar dan mencapai cita-cita.
Share artikel:
Hubungi SEVIMA