SEVIMA dan UNSIA Gelar Pelatihan Kopi Darat PMB, Dihadiri Ratusan Pimpinan Kampus
16 May 2025
Hari ini - Event SEVIMA Certified Administrator – Tingkatkan Kredibilitas Anda Sebagai Ahli Tata Kelola Perguruan Tinggi Dimulai.
02 May 2025
SEVIMA.COM – UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya resmi menambah tiga guru besar pada Rabu, 30 April 2025. Salah satunya yakni Prof. Imas Maesaroh, M.Lib., Ph.D., Guru Besar ke-101 Bidang Ilmu Manajemen Informasi dan Komunikasi Dakwah.
Prof Imas Maesaroh memiliki rekam jejak akademik yang luas baik di dalam maupun luar negeri. Ia lahir di Semarang pada 14 Mei 1966 dan menempuh pendidikan sarjana (S1) Ilmu Informasi dan Penyiaran Islam di IAIN Walisongo Semarang pada 1990. Selanjutnya, Imas meneruskan studi ke Australia dengan meraih Graduate Diploma dan Magister Pustakawan (Master of Librarianship) dari University of New South Wales (1994–1995).
Puncak pendidikannya adalah gelar Ph.D. bidang Media dan Informasi yang diselesaikannya di Curtin University, Perth, pada tahun 2013. Di lingkungan UINSA, Prof Imas dikenal aktif mengembangkan infrastruktur dan sistem informasi. Antara tahun 2018 hingga 2022, ia memimpin Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Pusat Data UINSA, berhasil mengintegrasikan teknologi informasi untuk mewujudkan visi UINSA sebagai kampus modern berbasis digital.
Selain tugas pengelolaan, ia aktif sebagai pengkaji, menjadi reviewer nasional untuk Litapdimas (Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat) Kementerian Agama RI, serta berperan dalam organisasi profesi seperti Asosiasi Pustakawan Perguruan Tinggi Indonesia dan Asosiasi Pusat Informasi dan Perpustakaan Islam Indonesia.
Sebagai pakar Manajemen Informasi dan Komunikasi Dakwah, Prof Imas percaya bahwa dakwah modern harus memanfaatkan pengelolaan informasi yang efektif agar pesan Islam dapat menjangkau audiens lebih luas.
Sementara dua guru besar lainnya yang juga dikukuhkan yakni Prof. Dr. H. Achmad Zuhdi, DH., M.Fil.I., Guru Besar ke-102 di Bidang Sejarah Intelektual Islam Klasik. Serta Prof. Dr. H. M. Sulthon, M.A., yang dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-103 Bidang Kajian HAM Pidana Islam.
Pengukuhan Guru Besar UINSA.
Pengukuhan tiga Guru Besar ini digelar di Gedung KH. Syaifuddin Zuhri Sport Centre and Multipurpose Kampus UINSA A. Yani Surabaya. Saat ini, total UINSA resmi miliki 103 Guru Besar di berbagai bidang keilmuan.
Mengutip laman unsia.ac.id, dalam prosesi pengukuhan yang dihadiri segenap dosen dan tenaga kependidikan serta tamu undangan eksternal ini, Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., menyampaikan, bahwa dikukuhkan sebagai Guru Besar adalah hal yang patut untuk disyukuri. “Tapi syukur saja tidak cukup. Guru Besar harus ditunaikan,” ujar Prof Muzakki membuka sambutan.
Rektor menegaskan, bahwa pengukuhan Guru Besar patut untuk disyukuri karena tidak semua orang mampu dan memiliki kesempatan untuk menjadi Guru Besar dengan kepakaran tertentu. Gelar jabatan akademik tertinggi ini, lanjut Rektor, bukan hanya tentang bertambahnya gelar, pendapatan, tapi juga tanggung jawab moral sebagai akademisi.
Karenanya, menurut Rektor, menjadi Guru Besar harus ditunaikan dengan berbagai cara. Pertama, tidak menjadi petinju alias kikir. Karena UINSA memiliki misi menjadi kampus yang pro poor university, kampus yang peduli pada mahasiswa dengan kemampuan akademik baik tapi memiliki kekurangan di bidang ekonomi.
Kedua, hilangkan temuan Guru Besar yang dimiliki universitas tidak sama dengan jumlah Guru Besar yang mengajar di kelas. “Mari kita balik, Guru Besar harus ngajar S1, Karena ngajar S1 tidak membuat marwah kita menjadi turun. Begitu pun kalau dibutuhkan di S3 jangan ditinggalkan,” tegas Prof Muzakki.
Ketiga, mari menjadi contoh untuk menggalakkan kembali semangat ‘one semester one article.’ Karena menjadi Guru Besar, menurut Rektor, harus menjadi references individual. “Harus menjadi orang yang menjadi referensi bagi banyak orang,” imbuh Prof Muzakki.
Dalam kesempatan ini, Rektor secara tegas juga men-challenges para Guru Besar sesuai dengan kepakaran masing-masing. Prof. Imas misalnya, dalam kajian manajemen informasi dakwah saat ini tantangan besar yang sedang dihadapi adalah tentang Disinformasi. Yakni informasi tidak benar yang sengaja diproduksi untuk kepentingan konten semata.
“Di era post truth, bukan lagi tentang obyektif yang dimunculkan. Tapi subyektifitas. Semakin banyak di-share, di-review, di-follow rating naik yang buruk pun dianggap baik, yang salah pun akan dianggap kebenaran, itulah tantangan Prof Imas,” jelas Prof Muzakki.
Prof. Zuhdi dalam orasinya yang menyoroti terkait dalil musik dan nyanyian di kalangan intelektual klasik. Rektor pun menegaskan, penting bagi intelektual muslim saat ini agar bisa memadukan Dakwah Islam dalam culture studies yang akrab dengan hal terkait film, food, and fun.
“Hari ini budaya klik itu penting. Bagaimana Islam berkontribusi untuk memperkuat budaya klik, memperkuat konsumsi Islam di ruang publik. Itu tantangan Prof Zuhdi supaya persoalan kontroversi yang kuat dalam Tradisi Intelektual Islam bisa menemukan kata kuncinya,” terang Prof Muzakki menyoroti.
Terakhir, orasi Prof. Sulton terkait Transformasi Hukum Pidana Islam ke Tata Hukum Nasional. Rektor menjelaskan, ada satu instrumen penting dalam banyak penelitian. Yakni dimana dunia Islam dihadapkan pada tantangan ratifikasi universal human right. “Karena itu Prof. Sulthon, sebagai Guru Besar di bidang HAM pada Pidana Islam, saya berpikir mulai perlu memasukkan komponen HAM global. Untuk mendiskusikan antara yang nasional, Pidana Islam, dan Hak Asasi Manusia,” jelas Prof Muzakki.
Menutup sambutan, Rektor kembali menyampaikan ucapan selamat kepada Ketiga Guru Besar yang sudah dikukuhkan. “Ini sebuah kemuliaan. Mari kita bayar kemuliaan yang sudah Allah berikan kepada kita semua dengan kemuliaan berikutnya yang kita berikan untuk bangsa dan negara,” tukas Prof Muzakki.
Foto: Istimewa
Diposting Oleh:
Erna SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
Social Chat is free, download and try it now here!