Masa pandemi covid-19 ini membuat dunia medis terus berinovasi. Salah satu jurusan yang lagi ramai dan banyak diperbincangkan saat pademi dan dan sangat dibutuhkan adalah ilmuan dari jurusan Fisika Medis.
Kita tahu saat ini teknologi kesehatan terus berkembang dan revolusi ini berlaku pula pada dunia medis yang mau tak mau memaksa setiap orang untuk beriringan ikut berkembang memenuhi kebutuhan zaman. Perubahan teknologi kesehatan itu tentunya membutuhkan tenaga ahli yang bisa menguasai teknologi dalam ilmu pengetahuan terapan.
Seperti apa sih jurusan Fisika Medis itu, apa saja yang dipelajari, bagaimana prospek kerja setelah lulus dan dimana kampus yang menyediakan jurusan ini di Indonesia? Yuk simak semuanya disini.
Jurusan Fisika Medis adalah cabang terapan ilmu Fisika yang menggunakan prinsip, metode dan filosofi fisika dalam praktik dan penelitian untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Fisika Medis nantinya akan berurusan secara langsung dengan segala aspek fisika yang menyangkut kesehatan orang. Dalam bidang medis, kita temui ini ketika perlu melakukan scanning bagian dalam tubuh, alias rontgen.
Fisika Medis selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa sub-bidang (spesialisasi), yakni Fisika Radioterapi, Fisika Radiologi Diagnostik Intervensional, dan Fisika Imaging Kedokteran Nuklir.
Secara singkat, fisikawan medis berperan untuk membantu dokter radiologi dalam mengukur aspek fisika dalam medis. Fisikawan medis juga berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketersediaan alat medis yang akan digunakan, sekaligus membantu nakes di rumah sakit.
Berikut ini mata kuliah yang akan kamu pelajari di jurusan Fisika Medis:
Prospek kerja lulusannya dapat kamu simak sebagai berikut.
Peluang karir pertama yang dapat kamu tekuni adalah sebagai radiologi diagnostik. Area kerja bidang ini adalah memanfaatkan radiologi untuk keperluan diagnosis. Seorang ahli fisika medis dapat menggunakan ilmunya untuk membuat sebuah diagnosis medis yang tepat.
Mendengar kata nuklir, yang pertama terfikir biasanya adalah bom nuklir yang membumihanguskan kota, seperti sejarah kota Hiroshima dan Nagasaki pada masa Perang Dunia ke-2. Padahal, seiring berkembangnya teknologi, nuklir dapat digunakan sebagai pendiagnosisan dan terapi atau pengobatan. Kedokteran nuklir memberikan kontribusi yang besar pada perkembangan ilmu kedokteran.
Peluang kerja lulusan program studi ini masih terbuka luas di bidang kedokteran nuklir. Belum semua rumah sakit di daerah mempunyai ahli fisika medis yang andal.
Ahli fisika medis dapat bekerja di bidang terapi radiasi. Perkembangan ilmu radiasi dapat dimanfaatkan sebagai terapi penyakit tertentu. Sayangnya, ahli dalam bidang ini belumlah banyak.
Berikut ini adalah list universitas terbaik untuk Jurusan Fisika Medis di Indonesia :