3 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 06 May 2020

Anti Boros Kuota! Ini Rekomendasi Perkuliahan Online yang Hemat

Fadhol SEVIMA

SEVIMA.COM – Pandemi Covid-19 telah membuat hampir seluruh kampus close down sejak pertengahan Maret 2020. Baru kali ini kampus benar-benar menghadapi ketidakpastian. Untuk itu institusi pendidikan pun dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dalam jaringan (daring).

Perkuliahan Online High or Low Bandwidth Internet

Nah, dalam perkuliahan online kita mengenal perkuliahan online yang high bandwidth internet dan low bandwidth internet. Bandwidth internet adalah jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps). Jadi kalau ada beberapa mahasiswa atau dosen mengeluhkan kuliah online menguras kuota internet, iya itu mereka menggunakan perkuliahan high bandwidth internet.

Kuliah online high bandwidth itu biasanya proses pembelajaran menggunakan video conference (ViCon) atau dikenal pembelajaran online synchronous (serempak) atau menonton media pembelajaran berupa video yang tentu memakan banyak kuota. Kalau low bandwidth bisa menggunakan grup untuk penyampaian materi atau tugas dll, biasa dikenal asynchronous (tidak serempak) dengan menggunakan LMS.

Tips dari Dosen ITS Agar Kuliah Daring Tak Menguras Kantong

Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan rekomendasi agar pembelajaran daring efisien dan tidak menguras kantong untuk biaya akses internet. Menghemat pengeluaran untuk belajar daring sangat dibutuhkan, terutama mengingat banyak kampus yang menerapkan kuliah daring hingga akhir semester genap ini.

Syamsul mengatakan, bahwa idenya ini berangkat dari banyaknya keluhan yang disampaikan mahasiswa dan dosen dalam perkuliahan daring. Utamanya, kendala dengan video conference (ViCon) sebagai media pembelajaran. “Pembelajaran melalui ViCon ini dirasa banyak menguras kuota internet,” ujar dosen Departemen Teknik Fisika tersebut dikutip dari laman ITS, Jumat, 3 April 2020.

Untuk memvalidasi hal tersebut, Syamsul menjelaskan perhitungan kasar yang dibuatnya. Umpamanya, mahasiswa mengambil 20 satuan kredit semester (SKS) dalam satu semester, dalam satu bulan, mahasiswa tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 66,67 jam untuk pembelajaran. Satu jam tersebut diibaratkan membutuhkan kuota internet 1 GB seharga Rp3.820. “Maka, mahasiswa tersebut bisa menghabiskan sekitar Rp 254 ribu per bulannya,” paparnya.

Baca juga: Cegah Corona, Beberapa Kampus Ternama Gunakan EdLink Untuk Kuliah Online

Doktor bidang teknologi pendidikan tersebut merasa, nominal tersebut cukup mahal untuk ukuran mahasiswa, terlebih yang memiliki kesulitan ekonomi dalam situasi tanggap darurat seperti saat ini. “Belum lagi bila mahasiswa harus belajar dengan Learning Management System (LMS) yang harus menjelajah dunia maya untuk mengerjakan tugas dari dosen, pasti biaya yang dibutuhkan akan bertambah,” timpalnya.

Dengan ini, Syamsul menyarankan, untuk diberlakukan pengalihan biaya operasional instansi pendidikan yang tidak terpakai menjadi bantuan subsidi pulsa bagi mahasiswa yang membutuhkan untuk koneksi pembelajaran daring. “Mengacu pada hal ini, sudah terbit surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 302/E.E2/KR/2020 sebagai landasan kebijakan anggaran bagi perguruan tinggi,” ungkapnya.

Tim Ahli Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini selanjutnya menjelaskan, dalam pembelajaran daring dikenal dua mode, yakni synchronous (serempak) dengan menggunakan ViCon dan asynchronous (tidak serempak) dengan menggunakan LMS.

“Efektifnya untuk pembelajaran penuh secara daring mengkombinasikan 40 persen mode serempak dan 60 persen mode tidak serempak,” usulnya.

Nah kabar baiknya, semua model pembelajaran high or low bandwidth Internet sudah ter-cover di Learning Management System (LMS) SEVIMA EdLink, yang sudah digunakan banyak perguruan tinggi di Indoneisa. Tinggal pengguna, mau menggunakan fasilitas yang mana.

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×