Ketua Humas IAIN Parepare Dr Suherman: Akreditasi Unggul Tonggak Penting Sejarah
14 Dec 2025
10 Nov 2025
SEVIMA.COM – Tim Peneliti Universitas Merdeka (UNMER) Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari penelitian terapan bertajuk “Model Intervensi Simulasi Mitigasi Urban Heat Island (UHI) Berbasis Computational Fluid Dynamics (CFD) pada Buffer Zone Kawasan Urban Heritage.”
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Ir. Respati Wikantiyoso, MSA., Ph.D., sebagai pemateri utama sekaligus ketua tim peneliti UNMER Malang, serta dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset dan Inovasi Dr. Pindo Tutuko, S.T., M.T., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Erna Winansih, S.T., M.T., Kaprodi S1 Arsitektur Dr. Dina Poerwoningsih, S.T., M.T., dan Kaprodi S2 Arsitektur Dr. Ir. Erlina Laksmiani Wahjutami, M.T. Turut hadir perwakilan Bappeda, DLH, PUPR, Dishub, Disporapar, Perum Jasa Tirta, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, dan BPBD Kota Malang (28/10).
Dalam paparannya, Prof. Respati menjelaskan bahwa penelitian ini berfokus pada kawasan Kayutangan Heritage dan DAS Brantas-Pasar Splendid sebagai zona penyangga (buffer zone) yang berperan penting dalam mengurangi dampak panas perkotaan.
“Kegiatan ini murni akademik, bukan proyek fisik. Kami ingin mengembangkan model intervensi berbasis blue-green infrastructure agar kawasan perkotaan lebih adaptif terhadap kenaikan suhu,” ungkapnya.
Melalui pemanfaatan teknologi drone dan simulasi CFD, tim peneliti menganalisis pola aliran udara dan distribusi panas di kawasan heritage. Hasil awal menunjukkan suhu rata-rata kawasan berkisar antara 23,5-25°C, dengan area padat bangunan menunjukkan tingkat panas lebih tinggi. Model ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi titik panas dan menguji efektivitas elemen alami seperti vegetasi dan aliran air sebagai mekanisme pendinginan.
Berbagai pandangan muncul dari para pemangku kepentingan. Perwakilan BBWS Brantas menekankan pentingnya penataan sesuai aturan sempadan sungai. DLH Kota Malang menyebutkan bahwa kualitas udara menunjukkan tren membaik, namun kualitas air perlu perhatian. Sementara Dishub menyoroti peran transportasi sebagai penyumbang panas dan menilai hasil simulasi CFD dapat membantu perencanaan sirkulasi udara kota.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menambahkan, riset ini dapat memperkuat citra Kayutangan sebagai “destinasi wisata hijau yang berkelanjutan.”
FGD ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis terkait mitigasi panas kawasan heritage melalui penerapan blue-green infrastructure, pengembangan ruang terbuka hijau, serta optimalisasi kawasan sungai sebagai elemen penyejuk kota.
“Pendekatan CFD ini membantu kita memahami karakter suhu mikro dan mencari solusi agar lingkungan perkotaan kembali seimbang,” tutup Prof. Respati.
Melalui kegiatan ini, Universitas Merdeka Malang menegaskan perannya sebagai Kampus Berdampak yang berkontribusi pada pembangunan kota berkelanjutan, sejalan dengan SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Sumber: unmer.ac.id
Diposting Oleh:
Vinggi SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami