Dunia Kampus • 11 Dec 2024
Penulis: Panji Wijonarko
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Artikel ini Masuk dalam 15 Besar “Kompetisi Menulis SEVIMA #revolutionizeEducation”
Senin pagi itu, langit terlihat sangat cerah, matahari dengan mudah menyinari bumi, khususnya sebuah gedung 8 lantai di utara Jakarta. Dengan kombinasi warna merah dan putih di temboknya, membuat gedung tersebut terlihat sangat ikonik. Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, atau bisa disebut dengan UTA’45 Jakarta merupakan kampus swasta tertua di Indonesia. Salah satu kampus nasionalis yang berlandaskan Pancasila, kampus merah putih yang selalu berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Pagi itu merupakan hari pertama perkuliahan awal semester. Seperti biasa, kelas pertama di mulai pukul 08.00 pagi, di Ruang Loket Perkuliahan, terlihat dosen yang sedari pagi bersiap memulai perkuliahan awal untuk mengambil map absensi dan Berita Acara Perkuliahan (BAP). Tapi, ada yang berbeda di hari itu, Loket perkuliahan tidak lagi memberikan map absensi dan BAP ke dosen, mereka hanya memberikan dosen sebuah pouch berisi remote proyektor, spidol dan penghapus.
Dosen pun bertanya, “bagaimana nanti cara kami melakukan absensi mahasiswa dan menulis BAP?” Dengan tenang, petugas loket memberikan penjelasan, “Bapak/ Ibu, mulai semester ini, kita sudah beralih ke sistem yang baru bernama SIAKAD CLOUD, di mana nanti bapak bisa langsung mengabsenkan mahasiswa/i bapak lewat siakad, atau bapak juga bisa mengarahkan mahasiswa untuk melakukan absensi secara mandiri menggunakan scan barcode langsung dari aplikasi mobile phone mereka karena siakad juga dapat diakses melalui versi mobile phone android”.
“Untuk BAP, Bapak/ Ibu bisa langsung mengisi bap di dalam siakad, dan sebagai kelengkapan perkuliahan, RPS MK yang bapak/ ibu ampu semua sudah tersedia di SIAKAD, dan bisa langsung di unduh. Bapak dosen pun tersenyum hangat dan berkata, “baik, nanti mohon saya dipandu ya, sepertinya sistem yang saat ini sangat menarik”. “Siap pak”, jawab sang petugas tak kalah antusias.
Mendekati Ujian Tengah Semester, di waktu dan tempat yang berbeda, sebuah ruang yang tadinya selalu ramai dikunjungi mahasiswa untuk memenuhi kewajiban administrasi kuliah, terlihat agak lenggang. Hmm, tidak seperti biasanya. Iseng saya bertanya ke petugas, “tumben nih, biasanya antrian sudah panjang di tanggal segini?”. “Sekarang sistemnya sudah baik pak, mahasiswa bisa langsung bayar biaya kuliah menggunakan virtual account, tagihannya pun lengkap ada di siakad mahasiswa, jadi mereka gak perlu datang ke kampus hanya untuk bayaran, apalagi sedang pandemic seperti ini. Saya tersenyum hangat mendengar hal tersebut, dalam hati saya berbicara, “baik, berarti sistem sudah berfungsi dan bisa digunakan dengan baik oleh user”.
Pandemi Covid 19 membuat pendidikan di Indonesia harus survive, seluruh proses pembelajaran mau tidak mau dilaksanakan lewat jarak jauh. UTA’45 Jakarta sudah menerapkan budaya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan modus ganda (blended), sejak tahun ajaran 2017, sehingga proses adaptasi di pandemi ini menjadi tidak begitu berat.
Penggunaan Learning Management System (LMS) yang sudah terintegrasi dengan sistem akademik seperti edlink.id sangat membantu proses pembelajaran jarak jauh untuk dilakukan secara maksimal. Integrasi kelas kuliah (jadwal, peserta, pengajar) ditambah dengan fitur materi, tugas dan conference sangat mempermudah dosen dalam melakukan proses pembelajaran tanpa mengurangi mutu dari pembelajaran itu sendiri.
Pendidikan itu penting, bahkan tanpa bangku dan kelas, pendidikan harus tetap bisa berjalan. Tema revolutionize education menjadi sangat penting untuk dapat dilakukan di institusi pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Kampus juga harus beradaptasi dan berevolusi untuk mempersiapkan tantangan ke depan.
Penerimaan mahasiswa baru juga menjadi tantangan bagi kampus swasta dalam menjaring calon mahasiswa, terutama di masa pandemic, untungnya, sistem penerimaan mahasiswa baru di UTA’45 Jakarta sudah bisa dilakukan secara daring lewat http://pendaftaran.uta45jakarta.ac.id. Seluruh dokumen prasyarat di unggah ke dalam sistem, pembayaran dapat dilakukan di mana saja dengan virtual account, dan yang tidak kalah penting, ujian seleksi masuk juga dapat dilakukan secara daring dengan sistem CBT di siakad cloud. Hal ini memudahkan calon mahasiswa UTA’45 Jakarta yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia dalam melakukan proses pendaftaran tanpa harus datang ke kampus.
Mungkin, revolutionize education sedang terjadi di setiap institusi pendidikan, khususnya UTA’45 Jakarta. Kuliah daring, UTS dan UAS daring, Bimbingan Proposal dan Skripsi daring, Sidang Skripsi daring, sudah menjadi hal yang biasa dan harus bisa diterapkan. Semua dilakukan menghadapi kenormalan baru, tantangan baru, dalam upaya komitmen UTA’45 Jakarta membangun Negeri, demi pendidikan Indonesia, yang semakin baik.
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
Artikel Terkait
-
-
-
-
Dunia Kampus • 10 Dec 2024
Cyber Campus di Tengah Urgensi Keamanan Data