Dalam forum yang dihadiri secara khusus oleh guru-guru olahraga se-Kabupaten Majalengka ini, Prof. Indra membawakan materi bertajuk “Dari Gerak Menuju Martabat: Olahraga sebagai Jembatan Inklusi”. Beliau menekankan peran vital guru olahraga di sekolah sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dan mengembangkan potensi siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus (disabilitas).
Materi yang disampaikan terasa sangat dekat dengan pengalaman para peserta, mengingat latar belakang Prof. Indra yang kuat di bidang olahraga. Sebagai akademisi sekaligus mantan Ketua KONI yang pernah merasakan langsung dinamika pembinaan atlet, beliau mengajak para guru untuk melihat pendidikan jasmani bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan sarana membangun kepercayaan diri dan martabat siswa.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pendidik olahraga di Majalengka untuk memperdalam wawasan mengenai kepelatihan dan penanganan olahraga disabilitas. Fokus utama diskusi mencakup pemahaman tentang organisasi olahraga disabilitas (seperti NPCI), peran guru olahraga di SLB maupun sekolah inklusi, serta teknik melatih yang adaptif.
Melalui paparan ini, Rektor UNMA berharap para guru olahraga di Majalengka mampu menjadi jembatan inklusi yang efektif. “Guru olahraga memiliki posisi strategis untuk memastikan setiap anak, tanpa memandang keterbatasan fisik, mendapatkan hak yang sama untuk berprestasi dan merasa berharga melalui olahraga,” pesan Prof. Indra di hadapan para peserta.