SEVIMA Ucapkan Selamat kepada Universitas Mercu Buana Yogyakarta
04 Dec 2025
04 Nov 2025
SEVIMA.COM – Dalam upaya memperkuat mutu pendidikan dan kesiapan siswa menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi, Dr. Yeni Anistyasari, S.Pd., M.Kom. memaparkan strategi sukses sekolah dalam mempersiapkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) serta merintis kerja sama penerimaan mahasiswa baru dengan perguruan tinggi.
Menurut Yeni TKA merupakan asesmen standar nasional yang dirancang untuk mengukur capaian akademik murid pada mata pelajaran tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. “TKA bersifat tidak wajib, sehingga murid memiliki kebebasan untuk mengikutinya tanpa paksaan,” kata Yeni dalam Webinar SEVIMA dengan tema Kiat Sukses Persiapan Tes Kemampuan Akademik dan Rintis Kerja Sama Penerimaan Mahasiswa Baru, 03 November 2025.
TKA diselenggarakan tanpa pungutan biaya karena seluruh prosesnya dibiayai oleh negara maupun pemerintah daerah. Tujuannya agar seluruh siswa memiliki akses yang setara tanpa hambatan ekonomi. “Hasil TKA tidak menentukan kelulusan dari satuan pendidikan. Kelulusan tetap ditentukan oleh sekolah masing-masing,” tegas Yeni.=
Pelaksanaan TKA dimaksudkan untuk menjawab tantangan variasi penilaian antar sekolah dengan menyediakan bentuk penguatan capaian akademik yang objektif dan terstandar. Selain itu, hasil TKA juga menjadi bahan pertimbangan seleksi ke jenjang pendidikan selanjutnya seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Peserta TKA meliputi murid SD/MI kelas 6, SMP/MTs kelas 9, SMA/MA/SMK kelas 12, dan SMK/MAK program empat tahun kelas 13. Fungsi utama hasil TKA antara lain menyetarakan capaian akademik dan memberikan sertifikat resmi capaian tersebut.
TKA akan diselenggarakan secara nasional berbasis komputer. Untuk jenjang SMA dan SMK, kegiatan akan berlangsung pada 1–9 November 2025, meliputi dua gelombang dan satu gelombang khusus untuk jalur nonformal. Sementara untuk SD dan SMP, pelaksanaan diperkirakan pada Maret hingga April 2026.
Mata pelajaran yang diujikan berbeda pada setiap jenjang. Untuk SD dan SMP, hanya meliputi Bahasa Indonesia dan Matematika. Sedangkan SMA dan SMK mencakup Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, serta dua mata pelajaran pilihan seperti Fisika, Biologi, Ekonomi, atau bahasa asing seperti Jepang dan Mandarin.
Dalam paparannya, Yeni juga memberikan sejumlah kiat agar sekolah dapat menyiapkan siswa menghadapi TKA dengan efektif. Salah satu langkah yang ditekankan adalah pelaksanaan program tryout bersama dengan perguruan tinggi. “Sekolah dan kampus dapat menyelenggarakan simulasi TKA bersama agar murid lebih siap menghadapi seleksi nyata,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan seperti kuliah tamu dan edufair dinilai mampu memperluas wawasan akademik siswa. Kampus bisa memberikan pengenalan program studi serta jalur masuk, sedangkan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membangun jaringan yang lebih luas dengan perguruan tinggi.
Dr. Yeni juga menyarankan pengembangan kelas mitra, yakni program belajar yang melibatkan dosen kampus untuk mengajar mata kuliah pengantar di sekolah. “Kelas mitra membantu memperkuat transisi dari SMA atau SMK ke perguruan tinggi,” terangnya.
Untuk merintis kerja sama yang berkelanjutan, sekolah disarankan melalui beberapa tahap. Pertama, melakukan identifikasi kebutuhan bersama antara sekolah dan kampus, seperti pemetaan minat siswa dan peluang studi. Kedua, menyusun nota kesepahaman (MoU) atau perjanjian kerja sama (MoA) yang sesuai dengan kebutuhan penerimaan mahasiswa baru serta kegiatan akademik.
Tahap berikutnya adalah implementasi kegiatan bersama, seperti tryout, webinar, dan pendampingan karier. Terakhir, melakukan evaluasi dan perluasan kerja sama agar dapat direplikasi untuk angkatan berikutnya.
Menurut Dr. Yeni, sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi tidak hanya meningkatkan kesiapan akademik siswa, tetapi juga membantu memperkuat ekosistem pendidikan yang adaptif dan inklusif.
“Dengan kerja sama yang terarah, kita bisa memastikan bahwa setiap murid memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Diposting Oleh:
Erna SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami