20 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar: Best Practice Pelaporan PDDIKTI dan Indikator Kinerja Utama (IKU): Praktek Langsung Neofeeder untuk Penutupan Periode Ganjil 2024-1 Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus

Mengenal Kepaniteraan Klinik, Tahapan Penting dalam Pendidikan Kedokteran

19 Mar 2025

SEVIMA.COM – Menjadi seorang dokter bukan hanya tentang menguasai teori medis, tetapi juga tentang memiliki keterampilan klinis yang mumpuni. Dalam perjalanan pendidikan kedokteran, mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga harus terjun langsung ke dunia medis melalui kepaniteraan klinik.

Tahapan ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di lingkungan nyata, berinteraksi dengan pasien, serta bekerja sama dengan tenaga medis lainnya.

Kepaniteraan klinik bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah proses pembelajaran yang intensif dan menantang. Dalam tahap ini, mahasiswa akan menghadapi berbagai kondisi pasien, mempelajari prosedur medis, serta mengasah kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan dalam situasi darurat. Lantas, apa sebenarnya kepaniteraan klinik dan bagaimana tahapan-tahapan yang harus dijalani oleh seorang calon dokter?

Apa Itu Kepaniteraan Klinik dan Mengapa Penting?

Fakultas kedokteran merupakan fakultas yang akan menciptakan lulusan dokter masa depan yang mana harus ditempuh melalui program studi pendidikan dokter. Program Studi Pendidikan Dokter terdiri dari dua tahapan, yaitu tahapan preklinik dan tahapan kepaniteraan klinik atau profesi.

Menurut laman resmi Fakultas Kedokteran UIN Jakarta, kepaniteraan klinik merupakan salah satu fase yang harus ditempuh mahasiswa kedokteran untuk mencapai gelar profesi dokter. Program ini memegang peranan penting dalam proses menghasilkan seorang dokter yang kompeten dalam bidangnya, karena menjadi jembatan bagi mahasiswa kedokteran untuk bertransisi dari dunia akademik ke praktik medis nyata.  

Sesuai dengan tahapan pendidikan dokter, kepaniteraan klinik (koas) biasanya dilaksanakan setelah mahasiswa menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran (S.Ked) atau tahapan preklinik dan telah mengikuti kepaniteraan umum (PANUM). Syarat umumnya adalah lulus sarjana kedokteran, memiliki IPK minimal 2.5, dan telah mengikuti PANUM, seperti yang dijelaskan dalam laman resmi Profesi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Menurut laman Profesi Kedokteran Universitas Hasanuddin, proses kepaniteraan klinik biasanya dilakukan di rumah sakit pendidikan, rumah sakit jejaring, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan instansi lain yang bekerja sama dengan fakultas kedokteran. Rumah sakit ini dipilih agar mahasiswa mendapatkan pengalaman klinis yang sesuai dengan standar pendidikan kedokteran dan dapat menangani berbagai kasus medis.

Kegiatan pengajaran dalam tahap kepaniteraan klinik berupa penerapan ilmu yang telah didapatkan selama masa preklinik dan diaplikasikan di bawah bimbingan dokter dokter ahli dalam bidang masing masing, baik kegiatan pelayanan medik maupun penunjang medik.

Sehingga mahasiswa akan banyak berinteraksi dengan berbagai pihak. Mereka akan bekerja di bawah supervisi dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis lainnya. Selain itu, mereka juga berhubungan langsung dengan pasien, keluarga pasien, serta tenaga medis pendukung lainnya seperti perawat dan apoteker.

Tahapan Kepaniteraan Klinik

Kepaniteraan klinik, atau pendidikan profesi dokter, adalah tahap lanjutan dalam pendidikan kedokteran yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi dokter yang kompeten. Tahapan ini biasanya berlangsung selama 1,5 hingga 2 tahun, tergantung pada kurikulum masing-masing institusi pendidikan. Mengutip dari berbagai sumber dan Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Universitas Lambung Mangkurat, Secara umum, tahapan kepaniteraan klinik mencakup:

1. Kepaniteraan Umum (PANUM)

Kepaniteraan Umum (PANUM) adalah orientasi awal sebelum rotasi klinik, bertujuan memotivasi dan membangun kepercayaan diri mahasiswa. Materi meliputi etika, medikolegal, kewaspadaan universal, keselamatan pasien, dan prinsip dasar diagnosis. Contoh pelaksanaan PANUM bervariasi antar universitas, biasanya berlangsung 1-2 minggu.

2. Rotasi Klinik (Stase)

Mahasiswa menjalani rotasi di berbagai departemen mayor (misalnya, Penyakit Dalam, Bedah, Anak, Kebidanan & Kandungan) dan minor (misalnya, Mata, THT, Kulit & Kelamin). Durasi rotasi bervariasi, umumnya sekitar 2 tahun (4 semester). Kegiatan pembelajaran meliputi bedside teaching, laporan kasus, refleksi kasus, sesi ilmu klinis, dan manajemen pasien. Dan mahasiswa memiliki tugas seperti melengkapi logbook, membuat laporan kasus, dan mengikuti ujian di akhir setiap rotasi.  

3. Evaluasi dan Penilaian

Evaluasi formatif (berkelanjutan) dan sumatif (akhir rotasi) digunakan untuk menilai kompetensi mahasiswa. Metode sumatif meliputi ujian kasus, ujian teori, Objective Structured Clinical Examination (OSCE), dan Direct Observation of Procedural Skills (DOPS). Kriteria penilaian mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Setelah lulus rotasi, mahasiswa harus lulus Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) tingkat nasional.  

Kepaniteraan klinik merupakan tahap esensial dalam pendidikan kedokteran yang mempersiapkan mahasiswa menjadi dokter profesional. Melalui pengalaman langsung di berbagai departemen medis, mahasiswa mengembangkan keterampilan klinis, komunikasi, serta pemahaman mendalam tentang praktik kedokteran yang sesungguhnya. 

Baca juga: Mengenal Perkuliahan Sistem Blok pada Fakultas Kedokteran

Tantangan dalam Kepaniteraan Klinik

Beberapa perguruan tinggi menghadapi tantangan dalam melaksanakan kepaniteraan klinik ini. Salah satu tantangan utama adalah memastikan seluruh mahasiswa mendapatkan jadwal praktik yang sesuai dengan kapasitas instansi kesehatan yang terbatas.

Beberapa kampus melaporkan bahwa beberapa mahasiswa hampir tertunda kelulusannya karena tidak mendapatkan slot praktik di rumah sakit mitra. Proses penjadwalan dan rotasi yang masih dilakukan secara manual sering kali menyebabkan bentrok jadwal, sehingga menyulitkan dosen pembimbing dalam memantau aktivitas mahasiswa secara real-time.

Hal ini menunjukkan perlunya sistem yang lebih efisien dalam mengatur penjadwalan dan pemantauan mahasiswa selama kepaniteraan klinik.

Baca juga: Optimalkan Kepaniteraan Klinik dengan SEVIMA Platform, Atur Jadwal dan Monitoring Lebih Mudah

SEVIMA Platform Bantu Program Kepaniteraan Klinik

Modul Kepaniteraan Klinik merupakan sistem yang dirancang untuk mengoptimalkan sistem akademik program profesi kedokteran. Modul ini menyelesaikan permasalahan di perguruan tinggi yang sering kali sulit menjadwalkan kuota pembagian praktik mahasiswa ke instansi kesehatan serta monitoring untuk validasi kegiatan mahasiswa.

Berikut keunggulan Modul Kepaniteraan Klinik Kedokteran di SEVIMA Platform:

1. Penjadwalan Kuota Mata Kuliah Stase Lebih Mudah 

Modul Kepaniteraan Klinik mempermudah perguruan tinggi dalam mengatur jadwal perkuliahan co-asistensi mahasiswa. Dengan fitur penjadwalan kuota stase atau departemen di instansi kesehatan, perguruan tinggi dapat membagi jadwal mahasiswa secara terstruktur sesuai dengan kapasitas yang tersedia.

2. Pemantauan Kuota dan Proyeksi Ketersediaan Kuota Instansi 

Fitur ini memberikan gambaran jelas mengenai kuota instansi yang tersedia, sehingga kampus dapat lebih proaktif dalam mengatur jadwal studi mahasiswa.

3. Pencatatan Aktivitas Perkuliahan 

Setiap aktivitas perkuliahan dapat direkam dalam log aktivitas. Data ini menjadi acuan untuk memastikan bahwa standar kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) telah terpenuhi. Dengan demikian, monitoring kemajuan mahasiswa menjadi lebih transparan dan akurat.

4. Laporan Hasil Perkuliahan (Sesuai Standar) 

Modul ini juga dilengkapi dengan fitur laporan hasil perkuliahan yang komprehensif. Laporan tersebut mencakup pencapaian kompetensi mahasiswa, sehingga pihak kampus dapat menyesuaikan dengan standar kompetensi yang dibutuhkan sesuai yang telah ditetapkan.

5. Pemantauan Beban Kerja Dosen Pembimbing Klinis 

Fitur ini memastikan beban mengajar dosen pembimbing klinis terbagi secara adil. Jika terdapat kekurangan dalam validasi aktivitas perkuliahan, sistem secara akan tidak mengakumulasi beban mengajar dosen tersebut.

Peluncuran Sistem Kepaniteraan Klinik di SEVIMA Platform merupakan terobosan dalam mendigitalisasi proses pendidikan kedokteran. Dengan sistem yang lebih terstruktur, perguruan tinggi dapat menghasilkan calon dokter terbaik.

Apakah perguruan tinggi Anda ingin terbebas dari problem tahunan ini? Mari tinggalkan penjadwalan manual yang ribet, dan beralih menggunakan Sistem Kepaniteraan Klinik yang dapat membantu penjadwalan dan monitoring kegiatan co-asistensi mahasiswa jadi lebih efektif. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang Sistem Kepaniteraan Klinik melalui Kontak Kami.

Sumber gambar: CANVA

Diposting Oleh:

Liza SEVIMA

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

Video Terbaru

Peluncuran SEVIMA AI - Solusi AI dari SEVIMA untuk Dunia Pendidikan Tinggi

×