Ketua Humas IAIN Parepare Dr Suherman: Akreditasi Unggul Tonggak Penting Sejarah
14 Dec 2025
12 Nov 2025
Syarif Maulidin, M.Pd. merupakan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STIT Bustanul ‘Ulum Lampung Tengah, sekaligus dosen yang dikenal visioner dalam memadukan teknologi dengan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan. Dengan latar belakang pendidikan magister di bidang pendidikan dan pengalaman panjang dalam pengelolaan mutu akademik, beliau berkomitmen untuk membawa kampus menuju transformasi digital yang tidak hanya modern, tetapi juga humanis dan berkarakter.
Menurut beliau, digitalisasi telah menjadi keniscayaan dalam dunia pendidikan tinggi. “Bagi kami di STIT Bustanul ‘Ulum Lampung Tengah, teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi bagian dari strategi peningkatan mutu pembelajaran,” ujarnya pada tim SEVIMA (12/11/2025). Melalui digitalisasi, proses belajar menjadi lebih fleksibel, interaktif, dan berorientasi pada kebutuhan mahasiswa. Perguruan tinggi, katanya, harus adaptif terhadap perkembangan zaman agar mampu mencetak generasi yang kritis, kreatif, dan kompetitif secara global tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual dan karakter Islami.
Dalam praktiknya, Syarif Maulidin bersama tim terus berinovasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang akademik dan administrasi kampus. Ia menjelaskan bahwa STIT Bustanul ‘Ulum telah menerapkan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) berbasis online untuk mendukung proses KRS, bimbingan akademik, serta pengolahan nilai secara lebih efisien. Selain itu, penggunaan platform e-learning memungkinkan dosen dan mahasiswa berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu. “Digitalisasi dokumen dan layanan surat-menyurat elektronik juga membantu efisiensi dan transparansi pelayanan. Semua ini bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan kampus yang modern namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman,” jelasnya.
Meski begitu, perjalanan menuju kampus digital bukan tanpa tantangan. Syarif menyoroti bahwa kesiapan sumber daya manusia dan keterbatasan infrastruktur teknologi masih menjadi hambatan utama, terutama di daerah dengan jaringan internet yang belum stabil. Namun, ia melihat hal itu bukan sebagai kendala, melainkan peluang untuk terus berbenah. “Kami melakukan pelatihan digital bagi dosen dan tenaga kependidikan, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta menumbuhkan budaya adaptif terhadap teknologi. Prinsipnya, kami tidak hanya ingin menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta inovasi di dunia pendidikan Islam,” ungkapnya.
Lebih jauh, Syarif menekankan bahwa digitalisasi juga berperan penting dalam memperluas akses pendidikan. STIT Bustanul ‘Ulum berkomitmen memastikan mahasiswa dari berbagai daerah tetap dapat belajar melalui sistem hybrid dan materi offline bagi yang memiliki keterbatasan akses. “Digitalisasi bagi kami bukan hanya untuk mempermudah, tetapi juga memperluas kesempatan belajar bagi semua,” tegasnya.
Bagi Syarif Maulidin, transformasi digital bukan sekadar perubahan sistem, melainkan perubahan cara berpikir. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan nilai-nilai Islam sebagai fondasi, STIT Bustanul ‘Ulum Lampung Tengah siap menjadi bagian dari ekosistem kampus digital yang mencerdaskan dan memanusiakan.
Diposting Oleh:
Anggi SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami