2 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Mahasiswa • 15 Mar 2024

Work Life Balance Untuk Gen Z, Bikin Kerja Lebih Enjoy!

Shitny SEVIMA

SEVIMA.COM – Pilihan karier maupun pekerjaan menjadi bagian penting dalam hidup kita. Ya mau gimana lagi, hampir sebagian waktu kita habiskan untuk bekerja. Bahkan sampai muncul istilah “Budak Korporat” untuk menyindir orang-orang yang bekerja dengan tuntutan dan menghabiskan waktu yang banyak.

Dikutip dari  data  Jobstreet,  63% para pekerja di Indonesia ingin mendapatkan pekerjaan yang stabil dengan Work life balance yang baik. Sehingga, saat ini work life balance menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk memilih kerja.  

Baca juga: 5 Tips Jitu Membuat Portofolio Kerja Beserta Template-nya! Fresh Graduate Wajib Tahu

Life Balance?

Tahukah kamu? Istilah work life balance pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1970-an. Istilah ini memiliki makna yang berbeda-beda. Kalau kita cek di Cambridge Dictionary, Work life balance bermakna the amount of time you spend doing your job compared with the amount of time you spend with your family and doing things you enjoy

Intinya, work life balance berkaitan dengan tanggung jawab dan tujuan kita. Balik lagi sih ke diri masing-masing, gimana caranya untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan yang produktif. 

Kenapa Work Life Balance itu Penting?

Work life balance berkaitan dengan kepuasan individu. Selain itu, jika kita mendapatkan keseimbangan hidup termasuk kesehatan fisik, emosional dan mental maka akan berdampak pada kualitas menjalani hidup. Kebayangkan kalau antara kehidupan pribadi dan kerja tidak seimbang, ujung-ujungnya kita bisa merasakan burn out atau stres. 

Work life balance bisa kita dapatkan dengan adanya time balance yaitu waktu yang kita gunakan bekerja sebanding dengan waktu kita menjalani kehidupan. Namun, bukan berarti waktu yang dibagi sama, ya.

 Setiap orang memiliki pembagian waktu dan kepuasannya masing-masing, itulah yang menyebabkan setiap orang punya perspektif tentang work life balance. 

Bagaimana Cara Mencapai Work Life Balance?

Kunci utama untuk mencapai work life balance yaitu mencintai pekerjaan. Selama kita mencintai pekerjaan, maka tugas berat akan terasa lebih ringan. Selain itu, ada beberapa cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mencapai work life balance, meliputi:

  • Sadari Setiap Orang Berbeda

Definisi work life balance setiap orang berbeda-beda. Keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi hanya kamu yang tau. Sehingga, kamu tidak perlu membandingkan bagaimana cara kamu bekerja dengan orang lain.

‘Kerja, kerja, tipes’, kalimat guyonan yang mungkin pernah kamu dengar saat lembur. Fix, jangan dihiraukan! Abaikan saja kalimat negatif seperti itu, toh kamu yang mengetahui jam kerjamu dan kamu juga yang menikmati gajinya. 

  • Fokus pada Tanggung Jawab dan Tujuan

Tujuan setiap orang mungkin saja berbeda. Bahkan tujuanmu hari ini dengan 5 tahun yang lalu juga berbeda. Tujuan pekerjaan bukan hanya soal uang, namun juga kenyamanan saat bekerja.

Bagi kamu yang belum mengetahui tujuan hidup dan bekerja, bisa tanyakan beberapa pertanyaan, seperti bagaimana kemampuanmu, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu sukai dan tidak sukai, mimpi apa yang ingin kamu capai. Jika pertanyaan tersebut sudah dapat dijawab, kamu bisa menentukan tujuan serta ekspektasi.

Nah, sejalan dengan tujuan itu. Kamu juga harus menyelesaikan tanggung jawab dengan baik. Maksimalkan dirimu dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan skill dan memberikan hasil kerja terbaik.

  • Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri dan Orang Tersayang

Memang mencari uang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tapi jangan sampai tidak memiliki waktu buat diri sendiri dan keluarga. Meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan untuk melakukan hal yang disukai, misalnya menonton, jalan-jalan dan lain sebagainya.

Kamu juga bisa melakukan hal seru lainnya bersama orang lain, misalnya dengan keluarga. Melakukan kegiatan keluarga bisa membangun keharmonisan dan mempererat hubungan antar anggota. 

  • Prioritaskan Kesehatan Fisik dan Mental

Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Jangan terlalu tergiur dengan uang yang banyak dari hasil kerja jika itu hanya membuatmu menyiksa diri sendiri. Memaksakan diri untuk mengumpulkan uang, yang pada akhirnya malah digunakan untuk biaya berobat.

Ingat ya, kamu harus memperhatikan kesehatan fisik dan mental, toh jika kamu punya uang yang banyak namun sakit tidak ada gunanya, kan? 

  • Pertimbangkan Masa Tua

Bekerja dengan beban yang terlalu banyak memang tidak salah, namun kalau sampai lelah fisik dan mental ya bahaya. Lagian, kamu hidup bukan saat masih mudah dan sehat saja. 

Masa tua itu butuh investasi, bukan cuman investasi dalam bentuk finansial, tapi juga kesehatan. Sehingga, bijaksanalah dalam menggunakan waktu serta memilih kegiatan yang harus dipilih. 

  • Menemukan Pekerjaan yang Disukai

Kamu harus mencintai pekerjaanmu, sehingga bisa mendapatkan work life balance. Bekerja dengan baik, namun tetap melakukan hal yang menenangkan tanpa menghindari keluarga ataupun teman. 

Tapi, bukan berarti pekerjaan sesuai dengan bidang yang disukai itu hidup jadi damai tanpa masalah, ya. Faktanya, apapun jenis pekerjaannya pasti ada tantangan yang harus ditaklukan.

Baca juga: 5 Alasan Fresh Graduate Dibutuhkan Perusahaan, Simak Yuk!

Itulah pembahasan seputar work life balance. Gimana, apa kamu sudah mencapai work life balance?  Kalau belum bisa, yuk dicoba cara-cara tadi.

Meskipun semua cara sudah dilakukan, namanya bekerja pasti tetap ada tekanan, ya. Lagipula, setiap orang punya hari buruk yang tidak ada tandanya di kalender, kan? Jadi, kembali lagi untuk tetap berpikir positif dan melakukan yang terbaik.

Mau tau informasi lainnya seputar dunia kerja? Yuk segera kunjungi Karirlink.id

karirlink

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×