Karirlink • 08 Nov 2024
Karirlink | Melamar Kerja • 15 Dec 2023
Nego Itu Wajar! Inilah 9 Tips Negosiasi Gaji bagi Fresh Graduate
Shitny SEVIMA
KARIRLINK.ID – Masih takut saat melakukan negosiasi gaji? Takut nanti ditolak atau bahkan dicabut penawaran kerja atau offering letter-nya. Buang jauh-jauh deh pikiran itu, asalkan dilakukan dengan benar, negosiasi gaji menjadi hal yang wajar walaupun kamu fresh graduate, loh.
Recruiter tidak akan memberikan kamu kenaikan gaji tanpa alasan yang kuat. Sehingga, kamu harus bisa mengkomunikasikannya dengan baik kepada recruiter agar bisa mendapatkan nominal gaji yang disepakati kedua belah pihak. Nggak perlu takut atau gugup, deh. Lakukan tips berikut ini agar kamu bisa negosiasi gaji.
Baca juga: Work Life Balance Untuk Gen Z, Bikin Kerja Lebih Enjoy!
Tips Negosiasi Gaji bagi Fresh Graduate
1. Lakukan Riset Gaji
Zaman sekarang riset gaji itu sangat mudah, kamu bisa mencari informasinya melalui website. Setidaknya, ada 2 hal yang bisa kamu riset untuk menentukan kisaran gaji, meliputi:
Riset Gaji berdasarkan UMK
Riset gaji bisa dilakukan dengan mengetahui besaran upah sesuai dengan wilayah melalui Upah Minimum Kabupaten atau Kota (UMK). UMK adalah standar yang ditentukan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan kehidupan yang layak bagi pekerja.
Sebagai gambaran, biaya hidup di Yogyakarta dan Jakarta berbeda, kan? Nah, UMK yang ditetapkan pun tidak sama. Sehingga, kamu bisa memeriksa terlebih dulu dimana perusahaan berada.
RIset Gaji berdasarkan Posisi
Bukan hanya berdasarkan wilayah, setiap posisi memiliki range upah yang berbeda. Semakin tinggi posisi, semakin tinggi juga upah yang akan diberikan. Simpelnya, posisi menentukan gaji.
Bagi fresh graduate, agar bisa mendapatkan upah yang tinggi, kamu harus memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni. Nah, itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti course, bootcamp, magang atau mengerjakan project. Melalui kegiatan tersebut, kamu akan bisa bersaing memasuki dunia kerja.
2. Latihan Negosiasi
Gugup bisa memperburuk suasana. Apalagi, jika kamu menunjukkan komunikasi yang buruk. Cara mengatasinya, kamu bisa mencoba latihan negosiasi sebelum meminta waktu diskusi gaji. Negosiasi gaji ini kesempatan penting, loh. Kamu bisa berlatih kepada orang yang sudah bekerja atau meminta bimbingan kepada konselor career center di kampusmu.
3. Tentukan Waktu yang Tepat untuk Negosiasi Gaji
Kalau kamu fix diterima kerja di suatu perusahaan, biasanya kamu akan mendapatkan offering letter atau surat penawaran kerja yang dikirimkan melalui email. Email tersebut berisikan pernyataan bahwa kamu diterima kerja serta lampiran informasi penawaran gaji dan benefit.
Jika kamu merasa gaji yang ditetapkan belum sesuai, kamu bisa mengajukan kenaikan gaji. Jadi, kapan waktu yang tepat untuk negosiasi? Yaps, setelah kamu membaca offering letter hingga tuntas menjadi momen paling tepat untuk melakukan negosiasi
4. Berikan Alasan yang Kuat
Saat mengajukan negosiasi gaji, tentu kamu memiliki alasan, kan? Nah, jangan masukkan alasan pribadi ke dalamnya, ya. Misalnya, “Alasan saya meminta penawaran gaji dinaikkan karena saya generasi sandwich sehingga butuh biaya lebih untuk sekolah adik”.
Namun, cobalah menunjukkan alasan spesifik yang berkaitan dengan keterampilan, pengalaman dan prestasi sehingga dapat menjadi pertimbangan recruiter. Berikan alasan mengapa kamu pantas untuk mendapatkan kenaikan penawaran gaji.
5. Jangan Manipulatif dan Berlebihan
Menunjukkan skill yang dimiliki memang bisa menjadi alasan untuk menaikkan gaji. Tapi, bukan artinya kamu bisa membohongi recruiter dengan berlebih-lebih menginformasikan keahlian. Misalnya, kamu mengatakan memiliki keahlian Berbahasa Inggris yang handal, padahal kamu masih terbata-bata,
Bukannya terlihat baik, malahan akan menjadi poin minus di mata recruiter, loh. Apalagi, penawaran kerja ini bisa dibatalkan perusahaan karena kamu dianggap tidak pantas.
6. Sebutkan Kisaran Bukan Angka Bulat
Saat kamu sudah mendiskusi gaji dengan recruiter, jangan langsung mengungkapkan nominal gaji yang kamu inginkan. Dengarkan terlebih dahulu informasi yang diberikan recruiter kepadamu, seperti gaji, benefit atau fasilitas penunjang lainnya. Setelah recruiter menyampaikan informasi tersebut, barulah kamu sampaikan kisaran gaji yang kamu harapkan disertai alasannya.
Kamu bisa menyampaikan gaji yang diharapkan dalam bentuk kisaran bukan angka bulat. Tujuannya apa? Ini dapat memberikan fleksibilitas bagi recruiter sehingga dapat mempermudah melakukan pertimbangan sebelum mengambil keputusan.
7. Sebutkan Gaji Terakhir
Tidak semua perusahaan meminta informasi tentang gaji terakhir. Jika recruiter tidak meminta informasi gaji terakhir, kamu tidak perlu menyebutkannya. Namun, jika perusahaan yang kamu lamar mengharuskan untuk menyebutkan gaji terakhir, maka kamu bisa menyampaikannya dengan jujur.
Kamu bisa menyebutkan gaji terakhir dengan menjelaskan kontribusi yang pernah kamu lakukan pada pekerjaan sebelumnya. Pengalaman kerja yang pernah dilakukan dapat menjadi nilai plus untuk meminta kenaikan penawaran gaji.
8. Bisa Negosiasi Benefit lainnya
Gaji atau kompensasi itu tidak hanya tentang uang, loh. Kamu bisa melakukan negosiasi terhadap benefit atau tunjangan lainnya. Sebelum melakukan negosiasi, kamu bisa mencari informasi benefit yang umumnya ditawarkan perusahaan. Sehingga, negosiasi yang kamu lakukan terdengar realistis dan masuk akal
Umumnya, tunjangan yang diberikan perusahaan yaitu tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, cuti tambahan, dana pensiun dan lainnya. Kamu juga bisa negosisasi benefit untuk meningkatkan skill, misalnya mengajukan negosiasi untuk mendapatkan pelatihan dari kantor.
9. Pikirkan Ekspektasi Terburuk
Bagaimana jika tidak berhasil negosiasi kerja? Kalau sudah berusaha mengajukan kenaikan gaji namun tidak berhasil, kamu bisa pertimbangkan apakah tetap ingin menerima pekerjaan dengan gaji yang rendah atau melepas tawaran tersebut.
Biaya hidup seperti kebutuhan makan, tempat tinggal, internet, transportasi harus kamu pertimbangkan, jika masih dirasa rendah maka kamu dapat menolaknya. Lalu, bisa menemukan kesempatan lainnya dengan mencari lowongan kerja di portal kerja Karirlink.
Sementara itu, jika kamu merasa masih bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan gaji yang didapatkan dan tidak mau menghilangkan kesempatan, kamu bisa menerima tawaran kerja dengan meminta pertimbangan kenaikan gaji setelah masa percobaan atau probation.
“Terima kasih penawaran yang diberikan, Ibu/Bapak. Saya setuju dengan penawaran gaji tersebut. Namun, melihat skill yang saya miliki dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan Ibu/Bapak. Sehingga, apa boleh saya mendapatkan kesempatan pertimbangann kenaikan gaji setelah evaluasi performa masa percobaan nanti?”
Contoh Negosiasi Gaji Fresh Graduate Saat Interview
“Terima kasih atas penawarannya Ibu/Bapak. Namun, berdasarkan upah minimum yang ada di kota ini serta range gaji pada posisi ini, saya merasa gaji yang ditawarkan belum sesuai. Melihat kompetensi dan skill yang saya miliki dalam menyelesaikan project sebelumnya, apakah bisa dipertimbangkan kembali gaji pada posisi ini dikisaran Rp4.500.000- Rp6.000.000?”
Sudah siapkan negosiasi dengan recruiter? Apapun hasilnya nanti yang penting kamu sudah mencoba yang terbaik. Jika, memang gaji yang ditawarkan belum sesuai dan sangat rendah, jangan ragu untuk melepasnya. Perusahaan yang tidak mempertimbangkan kesejahteraan karyawan akan sulit membuka kesempatan karyawan untuk berkembang.
Baca juga: Mau Memulai Kerja Part time? Ini Benefit dan Caranya
Nah, kalau kamu mau informasi lainnya seputar karier bisa kunjungi Karirlink, ya. Di Karirlink memiliki banyak tips dunia kerja yang sangat membantumu, jadi langsung saja kunjungi Karirlink.di. Selamat berjuang!
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami