Dunia Kampus • 04 Oct 2024
SEVIMA.COM – Membentuk perguruan tinggi yang berkualitas rupanya tidak semudah membalikkan tangan. Terdapat beberapa indikator yang bisa menentukan kualitas dari perguruan tinggi tersebut.
Berdasarkan pasal 55 Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dijelaskan bahwa kualitas perguruan tinggi dapat dilihat dari akreditasi untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada SN Dikti.
Lalu bagaimana cara perguruan tinggi bisa memenuhi standar dengan kualitas terbaik? Berikut penjelasannya.
1. Akreditasi Kampus
Akreditasi menjadi penilaian penting dalam kriteria menentukan kelayakan suatu perguruan tinggi. Seperti yang diatur dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012, akreditasi menjadi dasar kelayakan dan jaminan mutu di suatu perguruan tinggi.
Oleh karena itu, perguruan tinggi wajib melaksanakan akreditasi baik dari program studi maupun perguruan tinggi. Tujuannya untuk menilai kelayakan perguruan tinggi beroperasi sesuai aturan dan kriteria SN Dikti.
Dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, kriteria akreditasi kini disederhanakan menjadi dua, yakni Terakreditasi dan Tak Terakreditasi. Ini bertujuan untuk mendorong kualitas kelayakan perguruan tinggi agar sesuai dengan aturan dan kriteria SN DIKTI.
Baca juga: OBE Mempengaruhi Akreditasi PT, Bagaimana bisa?
2. Memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU)
a. Alumni Mendapatkan Pekerjaan yang Layak
Dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar, indikator pencapaian utama dari lembaga pendidikan atau perguruan tinggi adalah keberhasilan lulusan dalam memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka. Ini berarti bahwa prestasi lulusan sebuah kampus memiliki dampak langsung terhadap evaluasi kinerja kampus tersebut.
Semakin banyak alumni yang berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak, menjalankan usaha mereka sendiri, atau melanjutkan pendidikan lanjutan, maka pencapaian indikator kinerja utama ini dianggap berhasil. Oleh karena itu, fokus lembaga pendidikan tidak hanya sebatas pada penyediaan kurikulum akademik, tetapi juga pada persiapan mahasiswa dengan keterampilan yang diminati oleh dunia kerja dan masyarakat. Dengan begitu, ke depannya mereka dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
b. Mahasiswa Mendapatkan Pengalaman di Luar Kampus
Perguruan tinggi yang berkualitas akan memberikan kebebasan mahasiswa untuk eksplorasi berbagai kegiatan. Misalnya magang kerja, riset, proyek desa, pertukaran pelajar, berwirausaha, dan lainnya.
Kegiatan ini sangat berguna untuk mendukung kualitas lulusannya. Oleh karena itu, pihak kampus bisa memberikan fasilitas seperti ini kepada mahasiswanya. Sehingga mahasiswa bisa lebih kreatif, terampil, dan siap terjun di lingkup masyarakat.
c. Memiliki Dosen yang Berkegiatan di Luar Kampus
Salah satu Indikator yang bisa menentukan kualitas kampus dapat dilihat dari keterlibatan dosen dalam kegiatan di luar kampus. Dosen tak hanya beraktivitas dalam pengajaran dan penelitian saja. Namun, juga terjun langsung di luar kampus, misalnya dalam lingkup industri dan mengajar di kampus lain.
d. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
Agar mahasiswa lebih kompeten, kampus bisa merekrut pengajar yang merupakan seorang praktisi. Keberadaan praktisi di kampus ini memudahkan mahasiswa menyerap ilmu yang lebih kompleks di bidang tertentu.
Dengan begitu, mahasiswa tak hanya mendapatkan ilmu dari dalam kelas saja, namun juga berdasarkan pengalaman langsung di lapangan. Inilah yang akan membantu mahasiswa lebih siap berada di lingkup kerja.
e. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat
Salah satu kegiatan dosen adalah melakukan riset di lapangan. Nah, riset hasil penelitian ini yang dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar ini bisa menjadi poin plus dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Di samping itu, penelitian yang dilakukan oleh dosen bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
f. Mampu Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia
Kerja sama program studi dengan mitra internasional ternyata juga menjadi poin plus bagi perguruan tnggi. Ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan mitra internasional mampu bersaing secara global. Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dalam program kerjasama ini, misalnya kerjasama pertukaran pelajar dalam program studi, peluang magang, penyaluran lulusan, dan lainnya.
g. Memiliki Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Kelas yang kolaboratif akan menciptakan pembelajaran yang aktif dan efektif. Output pembelajaran yang dihasilkan pun pasti berbeda. Mahasiswa menjadi lebih sigap dalam proses pembelajaran. Apalagi dilengkapi dengan fasilitas pendukung pembelajaran. Maka akan lebih menyempurnakan keadaan mahasiswa nanti.
h. Program Studi Terakreditasi Internasional
Terakhir, program studi memenuhi standar internasional. Ini berhubungan dengan upaya memperoleh akreditasi internasional, sehingga lembaga pendidikan diharapkan dapat mendapatkan pengakuan yang lebih luas di tingkat global.
Baca juga: Kemendikbud Ubah Aturan 1 SKS Setara 45 Jam Per Semester
Menilik pada indikator-indikator tersebut, semoga bisa diaplikasin perguruan tinggi di lingkungan kampus masing-masing. Sehinga ke depannya bisa menciptakan pendidikan yang maju dan mampu bersaing secara global.
Untuk membantu mewujudkan peningkatakn kualitas perguruan tinggi Anda, Anda bisa menggunakan layanan SEVIMA Platform. Layanan ini akan memudahkan Anda menata sistem informasi akademik kampus dengan efektif dan efisien. Ingin merasakan kemudahan itu? Hubungi kami di 0822-6161-0404
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami