Dunia Kampus | Solusi SEVIMA • 16 Dec 2024
Dunia Kampus • 16 Dec 2024
Masalah dan Tantangan yang Dihadapi Perguruan Tinggi dalam Menghadapi SPMI
Liza SEVIMA
Ditulis oleh Dr. Tita Karlita, S.Kom., M.Kom.
Tim Unit Penjaminan Mutu PENS Surabaya & Product Research SEVIMA
SEVIMA.COM– Penerapan sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) masih menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan mutu penyelenggaraan berkelanjutan. Dalam praktiknya, implementasi SPMI ini masih sering kali menemui hambatan mulai dari pelaksanaan yang menyimpang hingga pelaksanaan yang tidak terdokumentasi dengan lengkap.
Permasalahan belum maksimalnya penerapan SPMI di Indonesia dapat dilihat melalui data dari BAN-PT bahwa terdapat 131 perguruan tinggi yang hingga saat ini tidak terakreditasi. Melalui data ini, berbagai perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan seharusnya membuktikan kemampuan memberikan pelayanan pendidikan terbaik.
Padahal bagi perguruan tinggi SPMI sudah menjadi salah satu kewajiban yang tak dapat ditawar seperti yang diamanatkan dalam Permendikbudristek No.53 tentang Penjaminan mutu. Sehingga terjadinya kendala di SPMI perlu segera ditindak untuk meminimalisir penyimpangan hingga penurunan mutu.
Mari kita ulas sebenarnya kendala apa saja yang sering menghambat perguruan tinggi dalam melaksanakan SPMI secara optimal.
1. Kesulitan dalam Monitoring PPEPP
Pelaksanaan SPMI dilaksanakan lima tahapan dalam siklus SPMI yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP). Untuk melaksanakan siklus PPEPP bukanlah hal yang mudah terutama jika tim SPMI belum berpengalaman hingga kekurangan sumber daya manusia terlebih pelaksanaan SPMI dijalankan di semua program studi.
Hal ini kerap kali menjadi masalah karena progress siklus PPEPP tidak dapat dipantau secara sistematis. Kesulitan ini akan berdampak pada tim SPMI yang kesulitan untuk mengetahui apakah siklus PPE PP sudah terpenuhi atau belum.
2. Dokumen Keterlaksanaan Masih Terbatas
Setiap standar dan pelaksanaan SPMI wajib didokumentasikan sebagai bukti pelaporan ke PDDikti. Sayangnya, di lapangan sering kali SDM Tim SPMI belum optimal seperti terjadi human error, jumlah tim yang terbatas, belum menguasai proses hingga berdampak pada dokumen yang belum terkumpul dengan lengkap.
3. Kesulitan dalam Proses Monitoring Audit Internal Kampus
Monitoring Audit Mutu Internal (AMI) merupakan bagian dari PPEPP di tahap evaluasi. Melalui proses ini, semua dokumen dan kegiatan SPMI dievaluasi untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan rancangan kebijakan yang ditetapkan pada poin Perencanaan.
Proses AMI terkadang membutuhkan resource yang cukup memadai untuk memeriksa detail dokumen dan pelaksanaan. Tim AMI akan memeriksa dokumen-dokumen, diproses ini biasanya tim kesulitan untuk memantau dokumen dan bagian mana yang sudah diaudit karena belum adanya sistem yang mendukung pemantauan evaluasi.
4. Butuh Waktu yang Lama dalam Proses Penilaian Butir Akreditasi
Terakhir, kendala ini sering terjadi pada saat periode pelaporan SPMI. Tim memerlukan waktu yang cukup banyak untuk memeriksa seluruh dokumen SPMI agar disesuaikan dengan butir penilaian akreditasi.
Mengapa rumit? Karena instrumen butir akreditasi untuk setiap program studi (prodi) berbeda-beda antara prodi satu dengan yang lain sehingga harus dikerjakan secara manual untuk penyesuaian standar. Ini membutuhkan SDM yang cukup banyak untuk penilaian instrumen tiap LAM/BAN-PT dapat optimal dan efisien.
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami