Rektor Unimaju Ikut Forum Rektor PTMA Bahas Inovasi dan Kolaborasi

SEVIMA.COM – Sebanyak 114 Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dari seluruh Indonesia berkumpul di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam ajang Forum Rektor PTMA 2025. Pertemuan bergengsi ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi, memperluas kolaborasi, dan merumuskan arah pendidikan tinggi Muhammadiyah menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kemitraan lintas lembaga pendidikan tanpa sekat. Ia menilai bahwa untuk membangun bangsa yang maju dan berdaya saing, seluruh lembaga pendidikan — baik negeri maupun swasta — harus bersatu dan saling menguatkan.

“Yang diperlukan sekarang adalah kemitraan strategis antar seluruh lembaga pendidikan di Indonesia, tanpa sekat-sekat. Kalau kita ingin Indonesia Emas, seluruh lembaga pendidikan harus mengkapitalisasi seluruh potensinya, dan itu hanya bisa jika kita bekerja sama,” ujar Prof. Haedar.

Menurutnya, perbedaan status antara perguruan tinggi negeri dan swasta tidak boleh menjadi penghalang dalam menjalankan misi mencerdaskan kehidupan bangsa. Regulasi boleh berbeda, namun tanggung jawab moral dan strategis untuk mencetak generasi unggul adalah kewajiban bersama.

Forum Rektor PTMA sendiri berfungsi sebagai lembaga pendukung (supporting body) bagi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang berperan memperkuat sinergi antar perguruan tinggi Muhammadiyah dalam bidang riset, inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Prof. Haedar juga mengingatkan bahwa pendidikan tidak semata-mata menghasilkan individu yang cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat.

“Pendidikan bukan hanya soal kecerdasan dan kemampuan menguasai IPTEK, tetapi juga karakter. Karakter bangsa Indonesia yang berbasis nilai agama, Pancasila, dan kebudayaan. Karena sehebat apa pun bangsa, jika karakternya tidak kuat, ia akan runtuh,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek intelektual dan moral, serta menumbuhkan semangat gotong royong dalam kehidupan sosial.

“Bangsa ini kuat karena gotong royong. Hidup berbarengan, saling menopang. Dari situ kita menjadi bangsa yang bersatu dan tangguh,” pungkasnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju), Dr. H. Muh. Tahir, M.Si., yang turut hadir dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh PTMA untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi, terutama dalam konteks pembangunan wilayah dan pemberdayaan masyarakat.

“Forum Rektor PTMA di UMM ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi forum strategis untuk merancang langkah-langkah konkret menghadirkan pendidikan tinggi Muhammadiyah yang berdaya saing dan berdampak bagi masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Tahir menegaskan bahwa PTMA di daerah, termasuk Unimaju di Sulawesi Barat, memiliki peran penting dalam memperluas akses pendidikan dan memperkuat ekonomi lokal berbasis ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.

“Kita di daerah juga punya tanggung jawab besar. Melalui kolaborasi antar PTMA, kita bisa saling berbagi pengalaman, inovasi, dan jejaring untuk membangun sumber daya manusia unggul di seluruh pelosok negeri,” tambahnya.

Ia menilai, sinergi antar perguruan tinggi Muhammadiyah menjadi kunci dalam menghadapi tantangan era transformasi digital, globalisasi, dan ketimpangan pembangunan antarwilayah.

“Semangat kolaboratif yang dibangun melalui forum ini menjadi modal sosial penting agar pendidikan tinggi Muhammadiyah dapat beradaptasi, berinovasi, dan tetap relevan bagi kemajuan bangsa,” tutup Rektor Unimaju.

Sumber: suaramaju.com

Diposting Oleh:

Vinggi SEVIMA