SEVIMA Ucapkan Selamat kepada Politeknik Negeri Lhoksumawe
05 Dec 2025
28 Nov 2025
SEVIMA.COM – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Madura Periode 2025–2028 yang dirangkaikan dengan Seminar Nasional Kehumasan Perhumas Smart Series #3 bertema “Menguatkan Ekosistem Informasi Publik Menuju Komunikasi yang Terbuka dan Kolaboratif.” Kegiatan yang berlangsung di Aula Syaikhona Muhammad Kholil, Lantai 10, Gedung Graha Utama UTM ini menjadi kolaborasi apik bagi UTM dan Perhumas Indonesia dalam memperkuat ekosistem komunikasi publik yang kredibel, inklusif, dan berkelanjutan.
Acara diawali dengan sambutan pembuka oleh Wakil Rektor II UTM, Ir. Ari Basuki, S.T., M.T., yang hadir mewakili Rektor UTM. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa transformasi UTM sejak beralih menjadi perguruan tinggi negeri tidak lepas dari peran strategis komunikasi publik dan pemberitaan positif. Menurutnya, kolaborasi dengan BPC Perhumas Madura ini menjadi peluang besar untuk memperkuat citra Madura dalam skala nasional dan global. Ia menekankan bahwa UTM, dengan tagline “Berakar di Madura, Berdampak untuk Dunia,” siap membuka ruang kolaborasi dengan Perhumas untuk memajukan ekosistem komunikasi yang modern dan adaptif.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Perhumas Indonesia dan Universitas Trunojoyo Madura, sebagai bentuk komitmen bersama dalam penguatan literasi media, pengembangan riset komunikasi publik, peningkatan kompetensi mahasiswa, serta kolaborasi program strategis di bidang kehumasan. Penandatanganan MoU ini menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem komunikasi yang lebih terarah dan profesional, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat Madura.
Suasana semakin inspiratif ketika keynote session disampaikan oleh Benny Siga Butarbutar, Sekretaris Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas Indonesia sekaligus Deputi I Badan Komunikasi Pemerintah RI. Dalam paparannya, Benny menegaskan bahwa Perhumas kini tidak lagi sebatas organisasi berskala nasional, tetapi telah bertransformasi menjadi jaringan global yang menuntut kompetensi tinggi dari setiap praktisi komunikasi. “Praktisi humas harus mengedepankan intelektualitas. Komunikasi hari ini tidak cukup hanya dengan kemampuan teknis, tetapi membutuhkan pemahaman strategis yang komprehensif,” ujarnya. Ia kemudian memaparkan lima kelemahan fundamental yang perlu diperbaiki dalam ekosistem komunikasi nasional, yaitu perencanaan strategi komunikasi pemerintahan, strategi kampanye jangka panjang, penguasaan ekosistem media global, manajemen komunikasi krisis, serta kemampuan menciptakan standar baru yang visioner. “Kampus seperti UTM harus menjadi sumber pasokan intelektual yang kuat bagi dunia komunikasi. Kita membutuhkan lulusan yang mampu merespons tantangan industri yang penuh risiko dan bergerak cepat,” tegasnya, sembari menekankan pentingnya kolaborasi kampus dan industri dalam membentuk ekosistem komunikasi yang adaptif dan berdaya saing.
Momentum penting acara ini kemudian berlanjut dengan prosesi Pelantikan BPC Perhumas Madura Periode 2025–2028. Setelah pembacaan Surat Keputusan, dilakukan penyematan pin kepada ketua terpilih, penyematan syal batik Madura kepada seluruh pengurus, serta penyerahan pataka sebagai simbol legitimasi organisasi. Penandatanganan komitmen antara Badan Pengurus Pusat (BPP) dan Badan Pengurus Cabang (BPC) turut disaksikan oleh perwakilan pemerintah daerah dari empat kabupaten se-Madura, menegaskan sinergi Perhumas dalam memperkuat komunikasi publik di tingkat daerah.
Dosen Ilmu Komunikasi UTM, Dr. Dewi Quraisyin, S.Pd.I., M.Si., resmi dilantik sebagai Ketua BPC Perhumas Madura untuk periode keduanya. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya gerakan “Indonesia Bicara Baik” sebagai ruh utama Perhumas di Madura. Ia menyatakan bahwa setiap individu adalah komunikator publik, dan melalui PR Clinic Indonesia Bicara Baik yang turut dilaunching pada acara ini, Perhumas Madura bertekad membangun ruang edukasi komunikasi publik yang beretika, konstruktif, dan mengangkat potensi Madura secara positif.
Acara berlanjut dengan Seminar Nasional Kehumasan Perhumas Smart Series #3 yang menghadirkan Helmy Boemiya, S.H., M.H., Sekretaris PPID UTM, sebagai pembicara utama. Dalam materinya, Helmy memaparkan praktik terbaik pengelolaan keterbukaan informasi publik di UTM, termasuk transformasi layanan informasi berbasis digital, penguatan transparansi melalui aplikasi PPID, mekanisme permohonan informasi, hingga strategi pelaporan PPID melalui sistem SP4N-LAPOR!. Ia menekankan bahwa di era digital, keterbukaan informasi bukan hanya kewajiban regulatif, tetapi menjadi instrumen penting untuk membangun kepercayaan publik dan reputasi institusi.
Rangkaian acara ditutup dengan diskusi interaktif. Diskusi ini menjadi ruang produktif untuk mengevaluasi tantangan komunikasi publik di era digital sekaligus merumuskan strategi kolaboratif ke depan. Dengan terselenggaranya pelantikan BPC Perhumas Madura dan Seminar Nasional Kehumasan ini, kolaborasi antara UTM dan Perhumas diharapkan menjadi penggerak utama dalam membangun komunikasi publik yang lebih terbuka, berintegritas, dan kolaboratif, sehingga mampu mengangkat citra Madura sebagai wilayah yang progresif, informatif, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Diposting Oleh:
Vinggi SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami