SEVIMA Ucapkan Selamat kepada Bhayangkara Jakarta Raya
04 Dec 2025
28 Nov 2025
SEVIMA.COM – Universitas Sahid dengan bangga menjadi tuan rumah acara pelantikan 14 pengurus cabang Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) untuk periode 2025–2029. Acara ini menandai langkah strategis PATPI dalam memperkuat peran organisasi profesi teknologi pangan di Indonesia, sekaligus menegaskan kontribusi Universitas Sahid sebagai pusat akademik dan kolaborasi profesional. Ketua Umum PATPI, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si, yang juga merupakan Rektor Universitas Sahid menyampaikan menegaskan peran PATPI sebagai organisasi profesional yang kompeten, relevan, dan mampu menjawab tantangan ketahanan dan keamanan pangan nasional.
Salah satu pengurus PATPI cabang yang resmi dilantik adalah PATPI Cabang Jakarta yang diketuai oleh Prof. Dr. Rahmawati, ST., M.Si. Dari keseluruhan 32 PATPI Cabang di seluruh Indonesia, Pengurus PATPI Cabang yang dilantik lainnya yaitu PATPI Cabang Banda Aceh; Jambi, Denpasar, Kupang, Banyumas, Ambon, Makassar, Palembang, Serang, Manado, Bengkulu, Padang, dan Semarang. Selain acara pelantikan juga diselenggarakan sosialisasi Penulisan Buku PATPI Bersama, sebagai upaya membangun budaya dokumentasi dan publikasi ilmiah di kalangan anggota. Ada 12 judul buku yang direncanakan untuk diterbitkan serentak pada Kongres PATPI dan Seminar Internasional pada bulan September 2026. Penulisan Buku PATPI menjadi langkah strategis untuk memastikan ilmu yang dihasilkan anggota terdokumentasi, menjadi rujukan akademik, inspirasi riset, acuan kebijakan, dan bukti kontribusi nyata PATPI dalam kemajuan pangan Indonesia.
Prof. Giyatmi menekankan bahwa PATPI hadir sebagai penggerak ilmu teknologi pangan, penghubung antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat, serta wadah profesional yang membangun budaya ilmiah dan inovasi. Acara yang diselenggarakan di Universitas Sahid ini juga dilakukan sosialisasi Penulisan Buku PATPI Bersama, yang bertujuan untuk mendokumentasikan ilmu anggota, menjadi acuan akademik, inspirasi riset, dasar kebijakan, dan bukti kontribusi PATPI bagi kemajuan pangan Indonesia. Direncanakan ada 12 judul buku yang akan di launching pada kegiatan Kongres PATPI dan Seminar Internasional pada bulan September 2026 mendatang.
Prof. Giyatmi juga memberikan pernyataan terkait isu terkini, termasuk program MBG (Makan Bergizi Gratis) dan distorsi istilah Ultra Processed Food (UPF). Dalam program MBG PATPI bersikap independen, tetap berpegang pada koridor ilmiah, serta mendukung keamanan, mutu, dan standar pangan yang halal. Selain memenuhi standar gizi, penyelenggaraan MBG wajib memenuhi syarat keamanan pangan sehingga tidak menimbulkan kasus-kasus keracunan pangan. Perbaikan gizi sangat penting, tetapi keselamatan dan kesehatan anak harus menjadi prioritas utama.
Dalam kaitan isu keamanan pangan UPF, Prof. Giyatmi menegaskan dalam memproduksi pangan olahan (processed food) dimaksudkan untuk memproduksi makanan yang layak dikonsumsi, bergizi, bermutu dan lebih awet, meningkatkan keamanan pangan, menciptakan inovasi produk pangan, serta menyediakan kemudahan akses dan distribusi pangan yang lebih luas dan efisien, sehingga turut menunjang ketahanan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. PATPI tidak pernah mengakui, lebih-lebih mencampuradukan antara Processed Food (in normally) dengan Ultra Processed Food (UPF). Industri pangan wajib mengolah pangan mengacu pada kaidah keamanan pangan sesuai regulasi nasional atau bahkan global, seperti GM/GHP, HACCP, dan ISO 22000. PATPI tidak mentolerir penyimpangan proses pengolahan pangan sebagai Formulated Food with Additives (Makanan yang diformulasikan dengan Aditif), dalam hal ini adalah additive yang diperkenankan tetapi penggunaannya berlebihan, atau additive yang dilarang untuk digunakan (tidak food grade).
Melalui pelantikan dan kegiatan ini, Universitas Sahid kembali menunjukkan perannya sebagai institusi yang mendukung pengembangan profesional, riset, dan inovasi, menjadi tempat bertemunya para profesional teknologi pangan untuk membangun masa depan pangan Indonesia yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan.
Prof. Giyatmi menutup pidatonya dengan pesan motivasi: “Ke laut menebar jala, pulang membawa ikan tuna. Kalau kita melangkah bersama, PATPI pasti makin jaya”.
Diposting Oleh:
Vinggi SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami