5 Hari Lagi - Sebelum Event Executive Training SPMI & Auditor AMI: Sukses Menyusun & Menerapkan SPMI & AMI Perguruan Tinggi, untuk Wujudkan Kampus serta Prodi yang Unggul & Berkelas Dunia! Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Opini • 23 Feb 2024

Dampak, Peluang, dan Tantangan Kurikulum OBE

Erna SEVIMA

Penulis: Bambang Suhartawan, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Guna meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI telah mencanangkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tahun 2020. Tujuan utama program MBKN adalah menyiapkan sarjana yang tangguh, unggul dalam beragam aspek ilmu pengetahuan sesuai dengan bakat, minat untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mahasiswa sebagai penerus bangsa dan negara yang merdeka.

Lebih lanjut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui (Permendikbudristek) Nomor : 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dimana pada prinsipnya mengubah pola standar nasional Pendidikan tinggi dan sistem akreditasi Pendidikan tinggi secara fundamental. Salah satu implementasi peraturan tersebut di atas, setiap perguruan tinggi diberikan otonomi/kebebasan dan fleksibilitas dalam bentuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berorientasi pada luaran melalui metode Outcome Based Education (OBE). Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih mengedepankan pencapaian tujuan berupa koknitif, maka penerapan metode OBE lebih mengutamakan luaran atau capai pembelajaran yang berfokus pada hasil capaian berupa pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang berorientasi pada hasil, dan pengalaman yang peroleh setelah pembelajaran.

Beberapa dampak positif terkait implementasi MBKM dengan metode OBE adalah :

1. Mahasiswa dapat melatih diri sendiri untuk memiliki kompetensi, kejujuran, maupun tanggung jawab yang berguna untuk bekal kelulusan mencari pekerjaan.

2. Pembentukan kompetensi bagi mahasiswa yakni kompetensi manajemen diri, komunikasi interpersonal, kepemimpinan dan rasa percaya diri.

3. Lulusan Perguruan Tinggi memiliki pengetahuan luas, keterampilan dan mampu bersaing dalam skala global.

4. Meningkatkan mutu pembelajaran bagi kampus dalam rangka meningkatkan capaian IKU dan daya saing dengan kampus lain.

Sedangkan pembelajaran berbasis luaran melalui penerapan kurikulum MBKM dengan metode OBE bagi lulusan berpeluang :

1. Mahasiswa merasa senang karena dapat belajar di luar kampus sesuai minat dan bakatnya.

2. Mahasiswa merasakan indahnya belajar di berbagai perguruan tinggi yang mereka inginkan dan dapat belajar dengan dosen dari kampus lain.

3. Mudah diterima di dunia kerja karena kemampuannya yang siap diaplikasikan dalam dunia kerja sehingga masa depan mereka terjamin.

Adapun tantangan yang harus dihadapi dalam rangka implementasi MBKM dengan penerapan metode OBE adalah :

1. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) merupakan rincian dari Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). CPMK harus disusun sangat spesifik terhadap bahan perkuliahan yang akan disampaikan dalam perkuliahan. Proses evaluasi dilaksanakan dalam bentuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) serta berbagai portfolio atau hasil kerja melalui penerapan metode OBE.

Tantangan:

a. Peningkatan kapasitas pendidik (dosen) dalam mengimplementasikan MBKM melui implementasi metode OBE.

b. Revisi dokumen KKNI, CPMK, CPL di setiap program studi untuk disesuaikan dengan potensi daerah, keunggulan lokal, mitra guna menghasilkan luaran yang handal dan siap bersaing secara global.

c. Berkolaborasi dengan mitra (dunia usaha, Lembaga pemerintah/swasta, Yayasan, pengelola lingkungan dll) yang relevan dengan program studi dan outcome yang diinginkan.

d. Pendanaan kegiatan implementasi MBKM melalui metode OBE, termasuk penyediaan sarana penunjangnya.

2. Program Educasi Objectif (PEOs)

Kurikulum OBE lebih mengutamakan pada pencapaian lulusan, sehingga merupakan bagian penting guna mendukung kebijakan MBKM. Evaluasi ini umumnya digunakan untuk menilai Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Perguruan Tinggi dan merupakan bagian dari Tracer Study.

Sistem Informasi Akademik Terintegrasi (SIAKAD) yang merupakan aplikasi terintegrasi berbasis teknologi sangat tepat untuk dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi dalam rangka mendukung layanan akademik berupa sistem informasi akademik yang disesuaikan dengan tata Kelola dan manajemen perguruan tinggi dan mengoptimalkan implementasi kurikulum OBE. Aplikasi SIAKAD 4.0 berbagai dokumen perkuliahan telah terintegrasi dengan baik, meliputi akses materi kuliah, cetak kartu UTS dan UAS, jadwal dan rekap absensi sehingga mahasiswa dapat memantau setiap saat progress pembelajarannya setiap mata kuliah yang dikontraknya.

Salah satu pengembang aplikasi SIAKAD adalah PT. Sentra Vidya Utama (SEVIMA) merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi Pendidikan (Edtech) yang pertama di Indonesia yang selalu komitmen dan hadir membantu institusi Pendidikan Tinggi dengan solusi yang inovatif.

Tantangan:

a. Menyedianan fasilitas internet di seluruh area kampus terutama tempat-tempat perkuliahan.

b. Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (administrasi) serta mahasiswa melalui pelatihan dan pendampingan sesuai kewenangannya.

c. Menyediakan dukungan penganggaran untuk menyediakan sarana, prasarana dan biaya operasional implementasi SIAKAD termasuk kegiatan monitoring oleh SEVIMA.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Kumparan.com

Tags:

kurikulum obe obe Sevima sevima platform

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×