Hari ini - Event Executive Training SPMI & Auditor AMI: Sukses Menyusun & Menerapkan SPMI & AMI Perguruan Tinggi, untuk Wujudkan Kampus serta Prodi yang Unggul & Berkelas Dunia! Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Opini • 22 Feb 2024

Dampak, Peluang, dan Tantangan Kurikulum OBE

Erna SEVIMA

By: Rasty Yulia, SE., MM., CPFR., C.JTax., C.STax (Institut Maritim Prasetiya Mandiri)

Tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi dalam perkembangan kurikulum di era revolusi industri adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru meliputi literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berakhlak mulia berdasarkan pemahaman keyakinan agama.

Outcome Based Education (OBE) adalah proses pendidikan yang berfokus pada kemampuan mahasiswa dalam melakukan sesuatu atau kualitas yang mereka miliki setelah menjalani proses pendidikan. OBE meliputi perancangan kurikulum, assessment dan pelaporan dalam proses pendidikan untuk merefleksikan capaian pembelajaran dan penguasaan materi pembelajaran daripada sekedar akumulasi kredit mata kuliah.

Dampak dari kurikulum OBE dapat sangat bervariasi, tergantung pada implementasinya. Tetapi beberapa dampak umumnya meliputi :

1. Peningkatan fokus pada hasil, OBE mendorong perguruan tinggi dan dosen untuk lebih berfokus pada hasil pembelajaran daripada hanya berfokus pada proses. Ini dapat membantu mahasiswanya memahami tujuan pembelajaran mereka dengan lebih jelas.

2. Penilaian yang berbeda, OBE seringkali memerlukan jenis penilaian yang berbeda, seperti rubrik dan tugas berbasis proyek, yang dapat membantu mengukur pemahaman mahasiswa lebih baik daripada ujian tradisional.

3. Pengembangan kemampuan berpikir kritis, OBE mempromosikan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kemampuan komunikasi. Hal ini dapat mempersiapkan mahasiswanya untuk tantangan di dunia nyata.

4. Peningkatan kurikulum yang relevan, OBE sering kali memotivasi perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.

5. Tantangan dan implementasi, implementasi OBE dapat menimbulkan tantangan bagi dosen dan perguruan tinggi. Mereka mungkin perlu mengubah metode mengajar mereka dan merancang ulang kurikulum.

6. Kesulitan dalam penilaian, penilaian dalam OBE memerlukan pemantauan yang cermat dan penilaian yang sesuai. Hal ini dapat menjadi sulit dalam situasi dengan sumber daya yang terbatas.

7. Pengukuran yang lebih subjektif, beberapa krikitus menganggap OBE cenderung menghasilkan pengukuran yang lebih subjektif daripada pengukuran yang obyektif.

8. Persiapan untuk dunia nyata, meskipun OBE berfokus pada hasil dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, masih ada pertanyaan apakah itu cukup mempersiapkan mahasiswanya untuk dunia kerja dan tantangan masa depan.

Dampak OBE dapat bervariasi tergantung pada bagaimana kurikulum ini diimplementasikan dan bagaimana perguruan tinggi dan mahasiswanya meresponnya. Peluang dari kurikulum OBE meliputi :

1. Peningkatan kualitas Pendidikan, OBE membantu perguruan tinggi dan Lembaga Pendidikan untuk lebih fokus pada hasil pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas Pendidikan secara keseluruhan.

2. Pengembangan keterampilan berpikir kritis, OBE mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah yang sangat penting dalam kehidupan pribadi dan professional.

3. Kemampuan mengukur hasil yang lebih baik, OBE menggunakan metode penilaian yang berfokus pada hasil konkret, seperti rubrik dan proyek, yang dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemajuan mahasiswanya.

4. Kurikulum yang relevan, OBE mendorong pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan dunia nyata dan kebutuhan masyarakat, sehingga mahasiswanya dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

5. Mendorong kreativitas dan inovasi, OBE memungkinkan dosen untuk merancang metode pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif, memotivasi siswa untuk mengeksplorasi, berkolaborasi dan berpikir di luar kotak.

6. Pemberdayaan mahasiswa, OBE memungkinkan mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran mereka, mengambil tanggung jawab atas pencapaian hasil pembelajaran mereka sendiri.

7. Kesiapan untuk karier, dengan fokus pada hasil dan keterampilan yang dapat diterapkan, OBE dapat membantu mahasiswa lebih siap untuk dunia kerja dan berkontribusi pada ekonomi.

8. Penyelarasan dengan Standar Internasional, OBE dapat membantu penyelarasan dengan standar Pendidikan internasional, sehingga mahasiswa memiliki lebih banyak peluang untuk Pendidikan dan karier di luar negeri.

9. Perbaikan transparansi dan akuntabilitas, OBE dapat meningkatkan transparansi dalam proses pembelajaran dan memberikan kerangka kerja yang lebih jelas untuk mengukur prestasi Pendidikan.

10. Inklusivitas, OBE dapat membantu memastikan Pendidikan yang inklusif dengan menyesuaikan kurikulum dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan beragam mahasiswa.

Dengan implementasi yang tepat, OBE dapat membawa berbagai peluang positif dalam meningkatkan Pendidikan dan persiapan mahasiswa untuk masa depan. Tantangan dari kurikulum OBE meliputi :

1. Perubahan paradigma, menerapkan OBE memerlukan perubahan paradigma dalam Pendidikan, yang bisa menjadi tantangan bagi dosen, mahasiswa dan orang tua yang sudah terbiasa dengan pendekatan Pendidikan tradisional.

2. Kesulitan dalam penilaian, penilaian dalam OBE seringkali lebih kompleks dan memerlukan pemantauan yang cermat. Dosen mungkin menghadapi kesulitan dalam merancang penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Penyesuaian kurikulum, merancang kurikulum yang berorientasi pada hasil bisa memerlukan usaha dan waktu yang signifikan, terutama ketika perubahan substansial diperlukan.

4. Sumber daya terbatas, implementasi OBE yang efektif memerlukan sumber daya tambahan seperti pelatihan untuk dosen, materi pembelajaran yang sesuai, dan infrastruktur pendukung. Dalam lingkungan dengan sumber daya terbatas ini bisa menjadi tantangan.

5. Konsistensi dalam implementasi, konsistensi dalam menerapkan OBE di seluruh Lembaga Pendidikan bisa menjadi tantangan, terutama jika ada variasi antara dosen dan departemen.

6. Kesesuaian dengan kebutuhan mahasiswa, OBE harus disesuaikan dengan kebutuhan individu mahasiswa, yang dapat menjadi tantangan dalam kelas yang besar atau dengan siswa dengan kebutuhan khusus.

7. Evaluasi diri dan perbaikan berkelanjutan, OBE mendorong Lembaga Pendidikan untuk melakukan evaluasi diri dan perbaikan berkelanjutan yang memerlukan komitmen dan usaha yang berkelanjutan.

8. Keprihatinan akan standardisasi, beberapa orang khawatir bahwa OBE dapat memunculkan standar yang terlalu seragam dan menghilangkan keragaman dalam Pendidikan.

9. Penyelarasan dengan ujian nasional, penyelarasan kurikulum OBE dengan ujian nasional atau standar nasional bisa menjadi tantangan terutama jika metode penilaian berbeda.

10. Kesiapan dosen, dosen perlu siap dan terlatih untuk mengimplementasikan OBE dengan efektif dan kurangnya pelatihan atau dukungan dapat menjadi kendala.

Saat mengadopsi OBE, Lembaga Pendidikan perlu mempertimbangkan dan mengatasi tantangan ini agar dapat mencapai manfaat potensial dari pendekatan ini.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Kumparan.com.

Tags:

kurikulum obe obe Sevima sevima platform

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×