4 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Success story • 07 Oct 2022

Dinilai User Friendly, Gofeeder Mudahkan Proses Administrasi STP-IPI Malang

Seprila Mayang SEVIMA

SEVIMA.COM– Gofeeder masih jadi idola di perguruan tinggi, salah satunya STP-IPI Malang. Seluruh civitas akademika menyambut hangat penggunaan Gofeeder di kampus mereka. Seperti yang diceritakan oleh Vincent Darianto di bawah ini: 

Gofeeder tidak lagi asing bagi sivitas akademika di STP- IPI Malang. Tendik, dosen, dan mahasiswa hampir setiap hari selama minggu-minggu efektif perkuliahan mengaksesnya. Layanan akademik maupun layanan keuangan nyaris bisa diatasi dengan Gofeeder. Fitur-fitur yang disematkan di dalamnya sangat lengkap dan user friendly. Karena itu, urusan administrasi akademik dan keuangan berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Itulah alasan kami bangga dan senang dapat menggunakan aplikasi Gofeeder yang luar biasa ini.

Apa yang luar biasa sehingga membuat kami senang dan bangga menggunakan Gofeeder? Umumnya kebanggaan dan kesenangan itu timbul ketika memiliki sesuatu yang sangat berharga. Apalagi kalau harganya sangat mahal dan mutunya terbaik, tentu akan membanggakan bahkan dapat dipamerkan kepada yang lain dengan senang hati. 

Namun, rupanya tidak seperti itu dengan Gofeeder. Aplikasi yang kami pakai ini sungguh tidak ber-“HARGA” (alias GRATISAN), tapi justru membuat kami sangat senang dan bangga. Gratisan tapi membanggakan? Itulah luar biasanya Gofeeder.

Bagi kampus swasta kecil seperti STP- IPI Malang, yang jumlah mahasiswa tidak lebih dari 500 orang, punya siakad sendiri sepertinya mustahil. Siakad dianggap sebagai barang yang mahal yang tak terjangkau harganya. 

Saya pernah memimpikannya pada 2011 lalu. Kemudian dapat terwujud dengan membeli suatu aplikasi siakad dengan harga Rp 3 Juta. Tapi rupanya tanpa dukungan dari programer-nya sehingga tidak bisa dipakai untuk jangka waktu yang lama. 

Sistem kerjanya juga tidak bisa melibatkan banyak orang karena jumlah akunnya terbatas. Ternyata hanya untuk rule admin dan staf akademik. Karena tidak bisa terintegrasi dengan Feeder PDDIKTI, administrasi akademik tetap ribet dan tidak efektif serta efisien. Akhirnya tidak kami pakai lagi. 

Kemudian kami beralih berlangganan aplikasi importer untuk menginput data secara massal dari file Excel ke Feeder PDDIKTI. Aplikasi ini sangat membantu memperlancar pelaporan data ke PDDIKTI. Namun tetap saja itu tidak efektif dan efisien karena pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh operator dan ini melelahkan.

Karena tidak puas dengan beberapa aplikasi yang kami gunakan, kami terus mencoba aplikasi siakad yang lain. Bahkan hampir menandatangani kontrak dengan pengembang siakad yang menawarkan aplikasi dengan harga ratusan juta rupiah. 

Syukurlah ketika browsing, pada tahun 2017, saya menemukan Sevima yang menawarkan Gofeeder sebagai siakad gratis untuk diuji coba. Saya langsung terkesima dengan fitur menarik yang ditawarkan. 

Berbeda dengan feeder importer yang sebelumnya saya pakai, Gofeeder menawarkan sistem administrasi layaknya siakad dengan dukungan banyak rule mulai admin akademik dan keuangan, dosen, hingga mahasiswa. 

Pertama saya gunakan, menunya tidak banyak, tapi sangat mendukung pengelolaan administrasi akademik yang cepat, efektif, dan efisien. Bahkan aplikasi ini mengklaim dapat terintegrasi dengan Feeder PDDIKTI dan dapat di-online-kan. 

“Wow! Saya sampai heran! Kok bisa aplikasi ini menawarkan sederet fitur kaya manfaat tapi gratisan?”

Tanpa pikir panjang, tepat pada Senin, 2 Oktober 2017 pukul 09:21 WIB, saya mendaftarkan diri dan mengeksekusi instalasi Gofeeder. Menemukan Gofeeder ini seperti mendapat “durian runtuh”. Ditambah support system team Gofeeder yang tak tanggung-tanggung, yang cepat tanggap dan tuntas. Gofeeder sekali lagi luar biasa.

Namun, membangun sistem rupanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ketika siakad Goofeeder sudah aktif, tidak semua pihak kooperatif. Dosen acuh tak acuh dengan implementasi siakad. Mereka tidak mau repot menginput nilai sendiri di SIAKAD. 

Biasanya itu dikerjakan oleh operator. Fitur kelas akademik juga diabaikan karena dianggap menambahi beban kerja dengan memasukkan rencana perkuliahan di siakad. Demikian juga dengan bagian keuangan yang tidak mau repot membuat data referensi dan tagihan di siakad. Masih banyak persoalan lain yang menghambat implementasi Gofeeder ini.

Implementasi awal siakad Gofeeder memerlukan strategi jangka panjang agar dapat mengubah mindset civitas akademika terhadap Siakad. Tidak semua siap dan bisa menerima perubahan sistem. Hal ini karena mereka belum mengenal manfaatnya secara lebih mendalam. Karena itu, kami menerapkan strategi sosialisasi secara bertahap. 

Beruntungnya implementasi Gofeeder ini mendapat dukungan dari para Ketua. Bahkan ada alokasi anggaran khusus untuk kegiatan Bimtek Gofeeder bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. 

Setiap pergantian semester dosen dan tenaga kependidikan diberi pelatihan untuk menggunakan siakad sampai pada praktik input dan laporan data akademik. Selain itu, beberapa kesempatan undangan pelatihan dari Sevima juga diikuti oleh Ketua STP- IPI Malang dan operator. Hal ini menambah keyakinan akan pentingnya optimalisasi penggunaan Siakad Gofeeder di lingkungan kampus.

Momen strategis untuk sosialisasi Gofeeder bagi mahasiswa adalah ketika kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru). Pada kesempatan ini, alokasi waktu yang diberikan oleh lembaga yang paling banyak adalah pengenalan Siakad Gofeeder dan LMS yang terintegrasi dengannya yaitu Edlink. Sosialisasi ini diberikan selama dua hari berturut mulai jam 8-13 WIB. 

Upaya ini bisa dikatakan efektif karena melatih para mahasiswa secara menyeluruh mengenai setiap fitur yang ada di Gofeeder. Mahasiswa sangat antusias mengikuti pelatihan ini, terutama karena ini adalah sesuatu yang baru bagi mereka dan menyangkut data milik mereka sendiri.

Sekarang tak terasa sudah lima tahun sekolah kami berjalan bersama dengan Gofeeder. Pengalaman jatuh bangun dalam mengimplementasikannya sekarang sudah membuahkan banyak hasil dan manfaat. Pengelolaan akademik dan keuangan kami menjadi semakin baik, karena lebih partisipatif, kredibel, transparan. 

Apalagi dipadukan dengan Edlink yang menjadi LMS yang sangat membantu dan bermanfaat terutama sejak adanya pandemi Covid 19 yang memaksa kami untuk menerapkan hybrid learning. Jika tanpa Gofeeder dan Edlink, bisa dibayangkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh admin akademik dan operator khususnya ketika harus menerapkan hybrid learning. Sekarang, berkat Gofeeder, pelaporan data beres, data akademik mudah diakses, operator pun hampir lupa dengan stres.

Gofeeder yang tak ber-“HARGA” (Gratis) menjadi rahmat (Latin= Gratia) bagi perguruan tinggi kecil yang tak mampu menjangkau siakad. Semoga Gofeeder semakin maju dan dapat menjangkau yang tak terjangkau…. #SevimaCommunity

 

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×