Dosen FISH UNJ Raih Penghargaan Presenter Artikel Terbaik di Seminar Nasional Teknologi dan Sains yang Digelar oleh ASASI

SEVIMA.COM – Ubedilah Badrun, Dosen Sosiologi Politik Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ), meraih penghargaan Presenter Artikel Terbaik pada Seminar Nasional Teknologi dan Sains. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pertemuan Asosiasi Saintis dan Akademisi Seluruh Indonesia (ASASI) di Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 2–3 Desember 2025.

Penghargaan tersebut menjadi bukti kontribusi akademisi UNJ dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat nasional. Seminar ini dihadiri oleh ilmuwan dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang membahas inovasi dan kolaborasi untuk kemajuan bangsa.

Dalam wawancara, Ubedilah menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah atas penghargaan ini. Semoga turut membawa nama baik UNJ di entitas akademisi dan saintis Indonesia,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa forum ini merupakan ruang bergengsi karena mempertemukan para ilmuwan lintas disiplin, termasuk figur ternama seperti Prof. Khoirul Anwar, pemilik paten teknologi broadband 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang menjadi standar Telecommunication Union, serta Prof. Anuraga Jayanegara, salah satu guru besar IPB yang masuk daftar Top 2% Scientist in the World. Forum ini digagas oleh ASASI yang dipimpin oleh Prof. Elfahmi, guru besar ITB.

Pada seminar tersebut, Ubedilah mempresentasikan artikel berjudul:
“Paradoks Demokrasi dan Maju Mundurnya Negara (Studi tentang Paradoks Demokrasi Indonesia di Era Digital dan Stagnasi Ekonomi)”.

Artikel ini menyoroti hubungan antara dinamika demokrasi digital, penurunan kualitas demokrasi, dan stagnasi ekonomi Indonesia. Menurutnya, tema ini penting karena menyangkut keterkaitan antara digitalisasi, demokrasi, dan ekonomi Indonesia.

Ia memaparkan berbagai data kuantitatif dan kualitatif dari The Economist, Freedom House, hingga analisis ilmuwan dunia seperti William Liddle, yang menunjukkan penurunan indeks demokrasi Indonesia. Tidak hanya itu, daya saing global Indonesia turun dari peringkat 32 (2019) menjadi 40 (2024), bersamaan dengan meningkatnya kasus korupsi.

“Penurunan demokrasi, daya saing, dan maraknya korupsi turut membentuk citra miring Indonesia di mata dunia, yang pada akhirnya menghambat investasi dan menyebabkan stagnasi ekonomi,” tambahnya.

Artikel tersebut juga memberi rekomendasi pentingnya menjaga kualitas demokrasi sebagai faktor kunci kemajuan negara. Dalam kesempatan yang sama, Ubedilah menyampaikan apresiasi terhadap dukungan UNJ:

“UNJ sebagai universitas yang terus bergerak maju tentu mendukung semua ikhtiar baik civitas akademikanya.”

Ia berpesan kepada akademisi muda untuk terus produktif dan peka terhadap realitas sosial.

“Teruslah menghasilkan karya terbaik di bidang ilmu yang digeluti. Kepekaan terhadap realitas memungkinkan lahirnya ide baru. Maka teruslah berpikir dan peka terhadap realitas.”

Prestasi ini menegaskan komitmen UNJ dalam mendorong kontribusi akademik berkualitas guna mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan bangsa.

Sumber: unj.ac.id

Diposting Oleh:

Vinggi SEVIMA