Dunia Kampus | Testimoni Tokoh
ITB Nobel Berhasil Adaptasi Regulasi Pemerintah Berkat SEVIMA
07 Jan 2025
5 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar : Strategi PTS Membuka Gelombang Pendaftaran dan Mempromosikan Penerimaan Mahasiswa Baru Dimulai.
04 Mar 2021
SEVIMA.COM – Implementasi dari program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbud ini memang penting sekaligus menarik untuk dibahas. Sebab memiliki tujuan besar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia di masa-masa mendatang.
Dalam Webinar Nasional yang digelar oleh SEVIMA sekaligus merayakan Ulang Tahun SEVIMA ke-18 membahas secara mendetail mengenai implementasi dari program Kampus Merdeka. Bahkan mendatangkan langsung Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Republik Indonesia Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani,M.P. melalui Online Zoom, Kamis (25/02/2021).
Baca juga: Panduan Program Kompetisi Kampus Merdeka 2021
Program Kampus Merdeka ini masih terbilang program baru dan tahun ini adalah awal mula penerapannya di beberapa perguruan tinggi. Untuk itu SEVIMA kemudian mengangkatnya menjadi topik yang dibahas secara tuntas di webinar kali ini. Selain mengundang Sesditjen Dikti juga mendatangkan sejumlah pembicara terbaik. Yaitu:
Dalam pemaparan materinya ibu Paris menjelaskan beberapa hal penting terkait implementasi dari program Kampus Merdeka. Salah satunya terkait pentingnya soft skill yang harus diasah oleh mahasiswa. Karena soft skill ini akan terus dimiliki, dimanfaatkan, dan juga diperlukan oleh mahasiswa yang bersangkutan sampai kapanpun.
“Kenapa soft skill dalam Kampus Merdeka ini penting? Untuk mengalihkan kesalahan mahasiswa yang selama ini berfokus pada transkrip, transkrip, dan transkrip. Padahal di dunia kerja, yang paling penting adalah skill”, Ungkap Dr Paristiyanti.
Baca juga: Ditjen Dikti: Sekarang Lulus Kuliah Bisa 3,5 Tahun, Dulu Tidak!
Penggalian soft skill ini bisa dilakukan oleh mahasiswa dengan memanfaatkan merdeka belajar kampus merdeka terkait mahasiswa bisa belajar selama tiga semester di luar program studi yang dipilih atau bisa memilih untuk magang.
“Memasuki semester 4, para mahasiswa akan diberi kebebasan untuk mengupgrade skill yang dimiliki sesuai minat dan bakat. Sehingga, mahasiswa tersebut memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan dan cita-citanya.” tambah Paris
Salah satu terobosan terbaru dari program Kampus Merdeka adalah adanya program kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi, seperti halnya Kedaireka atau Matching Fund. CEO SEVIMA, Bapak Sugianto Halim menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini sebenarnya sudah dinantikan oleh para pelaku industri.
“Kolaborasi seperti ini sebenarnya sudah dinantikan oleh para pelaku industri.” Terang Halim
CEO SEVIMA ini juga menambahkan bahwa sebelumnya, pihak SEVIMA sudah menawarkan kolaborasi semacam ini kepada para dosen dan civitas akademik kampus untuk bekerja di perusahaan yang dipimpin olehnya. Para civitas akademik ini kemudian akan direkrut sebagai tenaga Terampil, Tenaga Ahli, maupun menjadi Konsultan.
“Nah, masalah dosen di masa lampau adalah dilema terkait tugasnya di kampus yang tidak dapat ditinggalkan,” ujar Halim.
Baca juga: Ditjen Dikti: Ukuran Kampus Maju Adalah 8 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sehingga, dosen di masa lampau akan mengalami kesulitan untuk melakukan kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi. Sebab tugas-tugas di kampus sudah menunggu dan sulit untuk disela.
Untuk itu saat ini dengan program Kampus Merdeka, justru kolaborasi seperti ini disediakan fasilitas khusus oleh pemerintah. Artinya justru mendapatkan dukungan penuh, dan bahkan menjadi bagian dari program Kampus Merdeka Kemendikbud ini.
Diposting Oleh:
Fadhol SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami