SEVIMA Ucapkan Selamat kepada Bhayangkara Jakarta Raya
04 Dec 2025
SEVIMA.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membahas sinergi strategis untuk memperkuat kolaborasi pengembangan riset, dan sumber daya manusia di bidang kecerdasan artifisial (AI) di kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (kemdiktisaintek), pada27 Oktober 2025.
Pertemuan keduanya menjadi tonggak penting dalam menyelaraskan arah kebijakan riset, dan inovasi AI agar sejalan dengan kebutuhan nasional serta memperkuat kedaulatan data Indonesia. Mendiktisaintek menyampaikan komitmen kuat Kemdiktisaintek termasuk di dalamnya perguruan tinggi untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di bidang kecerdasan artifisial.
“Kami berkomitmen untuk menyinergikan arah riset nasional agar sejalan dengan kebutuhan strategis negara. Dunia kampus siap menjadi motor utama pengembangan talenta bidang AI yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga paham konteks kebijakan dan industri nasional,” ujar Menteri Brian.
Menteri Brian juga menyoroti pentingnya percepatan integrasi antara dunia akademik dan industri untuk memastikan hasil riset benar-benar berdampak pada masyarakat.
“Kita harus memastikan bahwa riset tidak berhenti di laboratorium. Kolaborasi ini menjadi momentum bagi kampus dan pemerintah untuk mengubah pengetahuan menjadi solusi konkret bagi bangsa,” tegas Menteri Brian.
Menteri Brian menambahkan bahwa Indonesia perlu membangun kapasitas riset yang fokus pada model kecerdasan artifisial yang sepenuhnya dikembangkan dan dijalankan dengan data, infrastruktur, dan talenta dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap platform asing seperti yang berpotensi mengakses data strategis nasional.
AI untuk Kedaulatan Digital
Sementara itu, Menkomdigi menegaskan bahwa AI bukan hanya sekadar teknologi, melainkan instrumen strategis untuk menjaga kedaulatan digital bangsa.
“Data adalah aset bangsa. Kita tidak boleh terus menjadi konsumen teknologi asing. Pengembangan AI harus kita arahkan agar melindungi kepentingan nasional dan membangun sistem yang berpihak pada Indonesia,” ujar Menteri Meutya.
Dalam audiensi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) turut memaparkan Program AI Talent Factory, sebuah inisiatif pengembangan talenta digital nasional yang melibatkan akademisi dan praktisi internasional dari Oxford, MIT, serta diaspora Indonesia. Program ini telah dijalankan di Universitas Brawijaya sebagai kampus percontohan dan akan diperluas ke berbagai universitas di seluruh Indonesia.
Selain pengembangan SDM, kedua kementerian juga sepakat memperkuat kerja sama dalam penelitian terapan di sektor-sektor strategis seperti pertanian, pertahanan, dan ekonomi digital. Riset tersebut akan diarahkan untuk mendukung kebijakan publik dan inovasi industri, termasuk penggunaan AI dalam keamanan siber, konektivitas satelit nasional, serta pengembangan data center.
Kemdiktisaintek dan Komdigi juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor industri dan pertahanan. Dalam waktu dekat, kedua kementerian berencana menggandeng Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk membangun proyek uji coba teknologi satelit nasional, khususnya untuk mendukung keamanan komunikasi dan konektivitas di wilayah perbatasan.
Dengan kolaborasi ini, pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan kecerdasan artifisial di Asia Tenggara dan memastikan teknologi AI berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Sumber: Kemdiktisaintek.go.id
Diposting Oleh:
Erna SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami