11 Hari Lagi - Sebelum Event OFFLINE (GRATIS): Gala Apresiasi SEVIMA – Membangun Strategi Kepemimpinan Digital Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Karirlink | Tips Interview • 05 Dec 2023

Guys! Inilah 23 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan saat Interview

Shitny SEVIMA

KARIRLINK.ID – Halo Fresh Graduate Sebelum melakukan interview, kamu harus bersiap untuk menjawab pertanyaan dari recruiter. Durasi interview biasanya 15 hingga 30 menit. kemudian recruiter akan melontarkan beberapa pertanyaan. Daripada bingung dan nethink lebih baik kamu berlatih menjawab pertanyaan interview.

Biar kamu semakin siap, kali ini Karirlink akan membahas kisi-kisi pertanyaan interview untuk latihan menjawab pertanyaan. Yuk simak hingga selesai untuk mengetahui pertanyaan yang sering ditanyakan oleh recruiter dan cara menjawabnya.

Baca juga: Panduan Lengkap Melakukan Interview dengan HR dan User

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan saat Interview

  • Ceritakan Tentang Diri Anda!

Saat memulai interview, biasanya recruiter membuka dengan memperkenalkan diri meliputi nama dan posisinya. Selanjutnya, kamu akan diminta untuk memperkenalkan diri. 

Untuk menjawabnya, kamu bisa menjelaskan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Terakhir, kamu bisa menunjukkan kalau kamu antusias melamar posisi dan perusahaan ini.

Contoh Jawaban “Ceritakan Tentang Diri Anda”.

Perkenalkan saya Zhafir, saya fresh graduate  jurusan psikologi di Universitas Bangun Jaya. Sewaktu kuliah saya memiliki pengalaman magang selama 6 bulan di Perusahaan Valency sebagai staf HRD. Selain itu, saya juga memiliki skill komunikasi dan problem solving yang saya dapatkan ketika aktif di organisasi sebagai Ketua Divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa). Saya berharap mendapatkan kesempatan untuk menggali lebih dalam potensi saya di perusahaan ini.

  • Dari Mana Anda Mendapatkan Informasi Lowongan Ini?

Pertanyaan ini cukup mudah dijawab. Kamu cukup mengingat dimana kamu mendapatkan lowongan perusahaan tersebut. Karena ada banyak lowongan yang dilamar, kamu bisa membuat job tracker untuk mencatat lamaran yang pernah dikirim.

Contoh Jawaban “Dari Mana Anda Mendapatkan Informasi Lowongan Ini?”.

Saya menemukan lowongan di Portal Lowongan Karirlink dan sudah menantikan <nama perusahaan> ini membuka lowongan di posisi <nama posisi>.

  • Mengapa Anda Mau Bekerja di Perusahaan Ini?

Recruiter pasti sudah mengetahui bahwa kamu menyebar lamaran ke banyak perusahaan. Namun, kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan alasan yang personal sehingga dapat menunjukkan kesan yang baik. Kamu juga bisa menunjukkan betapa antusias untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut.

Contoh Jawaban “Mengapa Anda Mau Bekerja di Perusahaan Ini?”.

Saya mendapatkan informasi lowongan ini dari Karirlink dan memang saya sudah mengenal <nama perusahaan> karena sudah lama bermitra dengan kampus saya. Sehingga, sudah beberapa kali saya menghadiri event yang diadakan <nama perusahaan>. Oleh sebab itu, saya semakin yakin perusahaan ini sangat tepat untuk dilamar.

  • Mengapa Anda Melamar Posisi Ini?

Inilah pertanyaan yang sering muncul. Untuk menjawabnya, kamu harus fokus dengan skill yang kamu miliki. Kamu juga bisa menunjukkan jurusan kuliah linear dengan posisi yang dilamar. 

Jang memberikan jawaban yang umum karena akan terdengar klise menurut recruiter. Oleh sebab itu, tunjukkanlah poin-poin apa saja yang ingin kamu highlight.

Contoh Jawaban “Mengapa Anda Melamar Posisi Ini?”.

Saya melamar di posisi ini karena saya tertarik dengan bidang fotografi sehingga terus berupaya untuk meningkatkan skill memotret, membuat video, editing dan skill lainnya yang dibutuhkan posisi ini. Selain itu, posisi ini linear dengan jurusan kuliah saya.

  • Mengapa Kami Harus Memilih Anda?

Kalau kamu baru pertama kali interview, kamu wajib mempersiapkan jawaban pertanyaan ini. Memangnya kenapa? Pertanyaan ini sangat sering ditanyakan oleh recruiter sebelum mengakhiri sesi interview. Nah, kamu bisa fokus kepada skill dan pencapaian untuk menjawab pertanyaan ini.

Contoh Jawaban “Mengapa Kami Harus Memilih Anda?”.

Baik, terima kasih atas pertanyaannya. Meskipun saya baru lulus dan belum banyak pengalaman. Saya terus upgrade skill yang dibutuhkan di bidang ini hal tersebut dapat terlihat dari CV saya. Saya aktif mengikuti pelatihan, organisasi, implementasikannya di dunia profesional melalui pengalaman magang selama 6 bulan di perusahaan Yava. Sehingga, saya yakin dapat berkontribusi dengan baik di perusahaan ini.

  • Apakah Anda Bersedia Ditempatkan Di Posisi Lain?

Biasanya perusahaan membuka lowongan untuk banyak posisi. Saat memeriksa Curriculum Vitae (CV)-mu, bisa saja recruiter merasa tertarik menempatkanmu di posisi lainnya. 

Kamu bisa memeprtimbangkannya terlebih dahulu, apakah kamu tertarik atau tidak. Kalau kamu tertarik, kamu bisa mengambil kesempatan tersebut. Namun, kalau tidak, kamu bisa menyampaikannya dengan jujur.

Contoh Jawaban “Apakah Anda Bersedia Ditempatkan Di Posisi Lain?”

Jika Setuju

Saya tidak menutup kemungkinan jika peluang tersebut terbuka untuk saya. Bahkan, saya juga memiliki pengalaman di posisi yang ditawarkan. Sehingga, saya akan mencoba kesempatan tersebut untuk berkontribusi di perusahaan ini.

Jika Tidak Setuju

Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, Bapak/Ibu. Namun, berdasarkan pertimbangan, saya lebih yakin bisa bekerja dengan optimal di posisi yang saya lamar. Oleh sebab itu, saya berharap bisa dipertimbangkan di posisi tersebut.

  • Apakah Anda Memiliki Riwayat Penyakit?

Riwayat penyakit menjadi informasi yang sangat dibutuhkan recruiter terutama pekerjaan fisik. Bahkan, beberapa perusahaan juga mewajibkan tes kesehatan. Sehingga untuk menjawab pertanyaan ini, kamu diharuskan menjawab dengan Jujur apalagi jika pekerjaan yang dilamar menuntut stamina yang fit.

Contoh Jawaban “Apakah Anda Memiliki Riwayat Penyakit?”

Jika tidak ada riwayat penyakit:

Setelah melakukan Medical Check up, hasilnya menunjukkan bahwa saya tidak ada riwayat penyakit. Selain itu, saya juga melakukan donor darah secara rutin yang dapat menunjukkan tekanan darah saya terkontrol.

Jika ada riwayat penyakit:

Saya memiliki riwayat penyakit asam lambung sejak duduk dibangku SMA. Namun, saya yakin tetap dapat bekerja dengan optimal. Itu sudah terbukti selama ini saya dapat bekerja part time saat berkuliah. Selain itu, saya juga aktif melakukan pemeriksaan rutin dan konsumsi makanan sehat. 

  • Apa Kelebihan Anda?

Inilah pertanyaan yang bisa menunjukkan nilai plus-mu, sehingga kamu bisa dianggap sesuai dengan kebutuhan posisi. Cara menjawabnya, kamu bisa memilih beberapa keahlian atau karakter yang relevan dengan kualifikasi pekerjaan. Agar lebih menarik, kamu bisa menceritakan situasi yang relevan dengan keahlian tersebut. Ingat ya, jangan terlalu berlebihan, nanti malah bikin ilfeel recruiter.

Contoh Jawaban “Apa Kelebihan Anda?”

Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga dapat berkomunikasi dengan lugas dan tidak bertele-tele. Apalagi, kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan di posisi staf HRD. Sehingga, dapat mendukung komunikasi saya dengan rekan kerja lainnya.

  • Bagaimana Cara Anda Mengoptimalkan Kelebihan Tersebut?

Hampir sama dengan pertanyaan sebelumnya, kamu bisa menceritakan bagaimana tindakan-tindakan yang kamu lakukan sehingga dapat meningkatkan kelebihan tersebut. Pastikan kamu berkata jujur. Walaupun berbohong, kamu pasti akan ketahuan karena mereka sudah berpengalaman mewawancara ratusan hingga ribuan orang. Jadi, jangan coba-coba berbohong!

Contoh Jawaban “Bagaimana Cara Anda Mengoptimalkan Kelebihan Tersebut?”

Misalnya untuk kemampuan komunikasi.

Saya mengikuti organisasi dan mengikuti pelatihan public speaking  yang dapat mengoptimalkan kemampuan komunikasi saya. Saya juga dipercaya untuk menjadi Liaison Officer (LO) dalam event kampus.

  • Apa Kekurangan Anda?

Setiap orang memiliki kekurangan, itu sangatlah wajar. Nah, biasanya saat interview kamu akan dipancing untuk menyampaikan kekurangan. Tapi, kalau sedang wawancara interview kamu jangan asal blak-blakan menyampaikan kekurangan, ya. Yang ada, malah poin berkurang. 

Lalu, bagaimana caranya menyampaikan kekurangan yang tepat? Kamu bisa menjawabnya dengan memilih kekurangan yang tidak mengganggu pekerjaan posisi yang dilamar. Sehingga, jangan lupa dipertimbangkan dulu. Kalau kamu terburu-buru menjawab dan malah memperburuk citramu, itu sih namanya lompat ke jurang. 

Kamu juga bisa menunjukkan yang kamu lakukan untuk mengatasi kekuranganmu itu. Dengan begitu, dapat menunjukkan bahwa kamu orang yang mau memperbaiki diri.

Contoh Jawaban “Apa Kekurangan Anda?”

Misalnya melamar posisi desainer grafis.

Saya memiliki kekurangan dalam komunikasi dengan Bahasa Inggris. Namun, saya tidak patah semangat, saya tetap berlatih hingga kemampuan bahasa Inggris saya sedikit demi sedikit membaik.

  • Bagaimana Cara Anda Mengatasi Kekurangan Tersebut?

Kekurangan itu bisa menjadi pertanda “bagian tersebut” harus diperhatikan atau diatasi. Recruiter tentu ingin mengetahui bagaimana cara kamu mengatasinya agar tidak membahayakan pekerjaan. Selain itu, mereka juga ingin mengetahui apakah kamu menganggapnya sebagai tantangan atau malah peluang sehingga ingin lebih banyak belajar dari pengalaman.

Contoh Jawaban “Bagaimana Cara Anda Mengatasi Kekurangan Tersebut?”

Untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris itu saya mengikuti kursus bahasa Inggris. Hingga saat ini, saya masih aktif mengikuti kelas 2 kali per minggu.

  • Apakah Pencapaian Terbesar Anda?

Menjawab pertanyaan ini sebenarnya cukup mudah, lagipula pasti kamu punya satu pencapaian yang kamu dapatkan dalam hidup ini, kan? Pilihlah pencapaian yang paling baru. Pencapaian paling baru biasanya lebih baik dari sebelumnya. Jangan lupa, karena ini sesi interview melamar kerja, jadi pilih pencapaian yang paling relevan dengan pekerjaan.

Contoh Jawaban “Apakah Pencapaian Terbesar Anda?”

Saya menjadi ketua pelaksanaan kegiatan Ospek Fakultas yang berjumlah 50 panitia serta 350 peserta Ospek. Saya mampu memimpin rapat mengkoordinasikan panitia sehingga acara tersebut dapat terlaksana dengan baik. 

Dengan menjawab pertanyaan seperti itu, dapat menunjukkan kemampuan leadership dan problem solving-mu.

  • Pernahkah Anda Mengalami Konflik di Tempat Kerja Sebelumnya?

Jangan berpikir pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang pernah terjadi padamu. Malahan, recruiter ingin mengetahui bagaimana caramu mengatasi masalah tersebut. Yaps, recruiter  ingin mengetahui kemampuan problem solving-mu. Sehingga, kamu bisa menyebutkan konflik yang terjadi serta solusi untuk menangani permasalahan tersebut.

Contoh Jawaban “Pernahkah Anda Mengalami Konflik di Tempat Kerja Sebelumnya?”

Saya belum pernah mengalami konflik di tempat kerja saat bekerja magang. Namun, saya pernah mengalami konflik dengan teman saat masih menjadi staf di organisasi kampus. Konflik tersebut menyebabkan suasana organisasi menjadi tidak sehat, sehingga saya berinisiatif untuk mengkomunikasikannya kepada ketua. Kemudian, kami duduk bersama untuk berdiskusi hingga akhirnya mendapatkan solusi.

  • Bagaimana cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja?

Masih berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya, pertanyaan ini akan muncul kalau kamu kelupaan memberikan solusi menangani konflik yang ada. Jadi, lebih baik kamu menjelaskannya sebelum ditanya, ya.

Contoh Jawaban “Bagaimana cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja?”

Kalau konflik tersebut merupakan konflik pribadi, maka saya akan mengkomunikasikannya secara langsung. Namun, jika konflik tim dan tidak segera mendapatkan titik terang, maka saya akan komunikasikannya kepada atasan agar dapat mencari solusi bersama tim.

  • Ceritakan Ketika Anda Mengalami Kegagalan!

Kegagalan yang ada, tidak menjadikan kita kecil dihadapan orang lain. Begitu juga dengan pertanyaan ini, recruiter tidak ingin menanyakan seberapa terpuruknya kamu atas kegagalan tersebut.

Sama dengan menceritakan konflik, kamu juga harus menceritakan kegagalan dengan disertai solusinya. Ingat ya! Tujuanmu menceritakan kegagalan ini bukan untuk menunjukkan kesedihan. Toh, kamu sedang interview bukan curhat ke bestie.

Namun, tujuan menceritakan kegagalan ini, menunjukkan seberapa kuatnya kamu bertahan bahkan di dalam tekanan dan terbukti bagaimana kamu bisa mengatasinya.

Contoh Jawaban “Ceritakan Ketika Anda Mengalami Kegagalan!”

Saya sempat merasakan kegagalan berulang kali saat mendaftarkan kuliah di beberapa kampus negeri padahal saya juara umum di sekolah. Orangtua saya tidak mampu membayar kuliah saya di kampus swasta karena harganya yang mahal. 

Meskipun saya masih kecewa, saya coba menata hidup dengan melamar kerja dan berkuliah. Setelah lulus, saya mencoba peluang baru dengan melamar di perusahaan ini. Saya yakin dapat berkontribusi dengan maksimal di perusahaan ini.

  • Apa Alasan Anda Keluar dari Perusahaan Sebelumnya

Banyak orang tidak memberikan pernyataan jujur mengenai alasannya berhenti bekerja. Alasannya, mereka tidak yakin kalau jawaban yang diberikan akan bisa diterima oleh recruiter.

Padahal, kamu tetap bisa berkata jujur dengan memberikan alasan yang jelas. Misalnya, keinginan untuk berkembang di tempat yang baru atau perubahaan jalur karir. 

Tidak cukup hanya memberi alasan, kamu juga harus mampu meyakinkan mereka kalau kamu pantas untuk diterima menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, pastikan recruiter paham dengan apa yang kamu sampaikan.  

Contoh Jawaban Pertanyaan “Apa Alasan Anda Keluar dari Perusahaan Sebelumnya”

Bekerja di perusahaan sebelumnya memberikan banyak pengalaman kepada saya. Namun, saya ingin menerima tantangan baru untuk meningkatkan skill saya di perusahaan ini. Saya yakin bisa berkontribusi dengan baik di posisi tersebut dengan pengalaman yang saya miliki dan semangat belajar yang tinggi.

  • Mengapa Anda Dipecat?

Segala hal yang terjadi pasti ada penyebabnya, termasuk alasan kamu dipecat. Namun, kemungkinan untuk menjawab perihal dipecat akan membuatmu merasa kurang nyaman. Oleh sebab itu, sebelum menghadiri wawancara lebih baik kamu menyiapkan jawabannya terlebih dahulu.

Jawablah pertanyaan tersebut dengan jujur dan rinci. Setelah itu, jelaskan keterampilan yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Tujuannya, agar pewawancara dapat teralihkan ke pembahasan yang lebih positif.

Perlu diingat, saat menjawab pertanyaan alasan dipecat, kamu harus memperhatikan setiap kalimat yang kamu sampaikan. Jangan sampai kamu menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya. 

Contoh Jawaban Pertanyaan “Mengapa Anda Dipecat?”

Perusahaan saya sebelumnya menetapkan kebijakan untuk restrukturisasi. Sehingga, saya serta beberapa rekan kerja lainnya terdampak PHK. Namun. saya tidak putus asa, saya siap dengan tantangan baru. Dengan keahlian dan pengalaman saya di perusahaan sebelumnya, saya yakin dapat berkontribusi dengan maksimal di perusahaan ini. 

  • Berapa Gaji Anda di Perusahaan Sebelumnya?

Alasan pewawancara menanyakan gaji yaitu untuk mengetahui standar gaji yang akan ditawarkan. Sehingga, Menjawab pertanyaan terkait gaji ada beberapa opsi yang bisa kamu pilih. Pertama, kamu boleh tidak menyebutkan gaji yang kamu dapatkan.

Misalnya gaji Anda sebelumnya sesuai UMK, kemungkinan recruiter akan memberikan gaji lebih tinggi beberapa ratus ribu atau juta. Terlihat menguntungkan, ya? Padahal, bisa jadi ini merugikan, loh. Alasannya, gaji yang ditawarkan recruiter tadi bisa jadi bukan gaji tertinggi. Sehingga kamu tidak perlu to-the-point  menjawab pertanyaan ini.

Kalau memang dirasa menguntungkan, kamu bisa menyampaikan gaji yang kamu dapatkan. namun, pastikan kalau kamu sudah melakukan riset sebelumnya dan menjelaskan keahlian dan keterampilan.

Contoh Jawaban Pertanyaan “Berapa Gaji Anda Di Perusahaan Sebelumnya?”

Mohon maaf sebelumnya Bapak/Ibu, di perusahaan X yaitu tempat kerja saya sebelumnya menganggap bahwa gaji adalah rahasia perusahaan. Sehingga, saya tidak boleh memberitahukannya kepada Bapak/Ibu. Namun, Jika Bapak/Ibu ingin menyebutkan kisaran gaji untuk posisi ini, saya akan konfirmasi apakah gaji saya sebelumnya berada di kisaran tersebut atau tidak.

  • Bagaimana Cara Anda Mengatasi Tekanan di Kantor?

Tekanan dalam bekerja memiliki porsi yang berbeda-beda,tergantung dengan posisi pekerjaannya. Ujung dari tekanan di kantor dapat menyebabkan stres. Lalu, apakah bekerja dengan penuh tekanan dapat diatasi? Tentu saja bisa. Nah, cara mengatasi tekanan itulah yang biasanya ditanyakan oleh recruiter.

Kamu bisa mengingat kembali bagaimana cara efektif untuk menghadapi tekanan kerja. Misalnya, kamu bisa coba menenangkan diri dengan meditasi. Selanjutnya, kamu bisa memecahkan pekerjaan menjadi bagian-bagian kecil, sehingga pekerjaan akan terasa lebih ringan.

Contoh Jawaban Pertanyaan “Bagaimana Cara Anda Mengatasi Tekanan di Kantor?”

Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangannya tersendiri. Jika saya menghadapi tekanan di kantor dan itu terkait dengan tugas yang saya kerjakan, maka saya akan membagi tugas tersebut menjadi bagian-bagian kecil. Selain itu, saya menghindari untuk menunda pekerjaan, sehingga tugas dapat selesai dengan efektif dan efisien.

  • Apa Rencana Jangka Panjang dan Jangka Pendek Anda?

Jawaban dari pertanyaan ini bukanlah jawaban yang personal, seperti ingin menikah, melanjutkan studi dan lainnya. Kamu harus menjawab dengan menunjukkan profesionalitas kerja. 

Kamu harus menunjukkan betapa ambisiusnya kamu dalam bekerja. Untuk menjawab pertanyaan rencana jangka pendek, kamu bisa menunjukkan keinginan untuk meningkatkan skill sesuai dengan posisi yang dilamar. Sementara, untuk menjawab rencana jangka panjang, kamu dapat menunjukkan kesiapan untuk jenjang karier di masa depan.

Contoh Jawaban Pertanyaan “Apa Rencana Jangka Panjang dan Jangka Pendek Anda?

Saya memiliki rencana jangka pendek untuk meningkatkan skill sesuai dengan kebutuhan posisi ini. Saya menyadari peningkatan skill berkontribusi besar terhadap perkembangan perusahaan. Selanjutnya, rencana jangka panjang saya yaitu menyelesaikan setiap pekerjaan dengan maksimal sehingga mendapatkan kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab yang lebih tinggi di masa depan.

  • Berapa Gaji yang Anda Harapkan?

Pertanyaan terkait nominal gaji sangat sering ditanyakan oleh pewawancara. Oleh sebab itu, kamu harus mempersiapkan jawabannya sebelum pergi wawancara. Oh ya, penentuan gaji ini tidak bisa dilakukan asal-asalan. 

Kamu harus melakukan riset untuk mengetahui gaji pada posisi dan daerah di perusahaan yang dilamar. Caranya mudah kok, kamu bisa cek di website secara online.

Setelah mendapatkan angka gaji rata-rata, kamu bisa menentukan estimasi gaji yang ingin kamu dapatkan. Angka estimasi itulah yang bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan dari recruiter.

Contoh Jawaban Pertanyaan “Berapa Gaji yang Anda Harapkan?”

Dengan pengalaman dan keahlian yang saya dapatkan di organisasi kampus dan di luar kampus, saya yakin dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan. Saya mengajukan gaji di kisaran xxxx hingga xxxx, semoga Bapak/Ibu berkenan mempertimbangkannya.

  • Kapan Anda Bisa Mulai Bekerja?

Jika kamu mendapatkan pertanyaan ini, bisa menjadi pertanda kalau recruiter tertarik dengan kamu. Biasanya, jawaban yang diharapkan recruiter dari pertanyaan ini yaitu kamu bisa segera mengisi posisi yang kosong.

Namun, perlu diingat, kamu juga harus mempertimbangkan kondisimu ketika akan mulai bekerja. Jika, kamu masih membutuhkan waktu, kamu juga bisa menyampaikannya kepada recruiter.

Contoh Jawaban Pertanyaan “Kapan Anda Bisa Mulai Bekerja?”

Baik Pak/Bu, saya bersedia untuk bekerja segera mungkin.

Baca juga: Nego Itu Wajar! Inilah 9 Tips Negosiasi Gaji bagi Fresh Graduate

Itulah pertanyaan yang sering ditanyakan di interview. Kamu bisa terus berlatih agar bisa menjawab dengan lugas dan intonasi yang jelas. Bisa latihan di depan cermin atau teman. Kalau mau informasi seputar dunia kerja lainnya bisa kunjungi Karilink.id, ya.


Tags:

mahasiswa

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×