SEVIMA Ucapkan Selamat kepada Bhayangkara Jakarta Raya
04 Dec 2025
SEVIMA.COM – Dari kamar kos menuju revolusi digital pendidikan Indonesia. Di awal 2000-an, ketika digitalisasi kampus masih menjadi wacana jauh, seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memilih jalan berbeda. Ia duduk berjam-jam di depan layar laptopnya melakukan coding, menulis baris demi baris kode dan mengembangkan aplikasi, bahkan mulai menyusun konsep sebuah startup edutech, ketika startup belum populer kala itu.
Mahasiswa itu bernama Sugianto Halim. Dari kamar kos sederhana di Surabaya, ia memulai perjalanan panjang yang mengubah wajah teknologi pendidikan di Indonesia. Halim dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO PT Sentra Vidya Utama (SEVIMA), sebuah perusahaan teknologi pendidikan (edutech) terkemuka di Tanah Air.
Sejak masa kuliah, Halim sudah menunjukkan etos kerja keras dan visi besar untuk membawa perubahan di dunia pendidikan. Komitmen pribadi Halim untuk memajukan pendidikan tercermin melalui tagline #RevolutionizeEducation yang diusung SEVIMA, menandakan misinya merevolusi pendidikan dengan teknologi demi pemerataan akses dan kualitas pendidikan.
Dari sisi pendidikan formal, Sugianto Halim menempuh studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ia meraih gelar Sarjana Komputer dari Departemen Teknik Informatika ITS. Selepas berkarier beberapa tahun, ia melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar Magister Manajemen Teknologi dari program pascasarjana ITS.
Latar belakang pendidikan di bidang teknik informatika ini memberikan fondasi kuat bagi Halim dalam menguasai aspek teknis pengembangan perangkat lunak. Adapun ilmu manajemen teknologi di jenjang S2 turut membekali beliau dengan wawasan strategi bisnis dan kepemimpinan di sektor teknologi.
Selama masa kuliah, Halim tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga aktif mengasah keterampilan praktis. Ia dikenal tekun mengerjakan proyek pemrograman, bahkan terlibat riset pengembangan aplikasi web di kampus. Kombinasi kemampuan teknis dan pengetahuan manajerial inilah yang kemudian menjadi modal penting bagi Halim dalam membangun perusahaan rintisannya.
Awal Perjalanan: Mimpi dari Kamar Kos
Tahun 2003, bersama enam rekannya sesama alumni ITS, Halim mendirikan SEVIMA. Berawal dari tujuh orang alumni yang memiliki tekad kuat memajukan sistem pendidikan tinggi di Indonesia, mereka merintis usaha ini dari sebuah kamar kos sederhana dengan peralatan seadanya.
Motivasi utamanya adalah menciptakan solusi teknologi bagi perguruan tinggi, mengingat pada awal 2000-an digitalisasi kampus masih minim. Langkah pertama SEVIMA dimulai dengan memberikan pelatihan Microsoft Excel di salah satu BUMN sebagai proyek perdana mereka.
Ibarat Steve Jobs dan Steve Wozniak yang merintis Apple dari garasi, Halim dan tim memulai SEVIMA dari nol di kamar kos, bermodalkan ide besar dan semangat kewirausahaan sosial di bidang pendidikan.
“Kami memulai dari kamar kos dengan peralatan seadanya. Yang kami miliki hanya semangat untuk memecahkan masalah nyata di dunia pendidikan,” kenang Halim saat bercerita, 13 Oktober 2025.
Tahun 2004, SEVIMA resmi hadir sebagai entitas bisnis edutech di Surabaya. Kampus ITS menjadi mitra pertama pengembangan sistem informasi akademik SEVIMA. Produk awal yang dikembangkan adalah sistem akademik terintegrasi untuk memudahkan pengelolaan data kampus.
Kualitas solusi SEVIMA mulai diakui; hingga tahun 2012 tercatat sekitar 50 perguruan tinggi (PTN maupun PTS) telah menjadi pengguna jasa SEVIMA, termasuk Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Airlangga, Universitas Kristen Petra, Universitas Mercu Buana, UPN Veteran Jakarta, dan lainnya
Memasuki periode 2013-2021, SEVIMA dipercaya pemerintah berkontribusi dalam proyek nasional pendataan pendidikan. Tim SEVIMA terlibat dalam penyusunan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta pengembangan sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), termasuk pembuatan aplikasi feeder PDDIKTI untuk pelaporan data kampus se-Indonesia. Kiprah ini menunjukkan kredibilitas SEVIMA di mata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini berganti menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), sekaligus memperluas wawasan Halim tentang kebutuhan sistemik pendidikan tinggi secara nasional.
Seiring perjalanan, Halim melihat berbagai tantangan utama perguruan tinggi di Indonesia. Mulai dari operasional yang kompleks, keterbatasan SDM IT, dan infrastruktur yang timpang. Pada tahun 2017 di bawah arahannya, SEVIMA melakukan transformasi model bisnis dari proyek software custom menjadi penyedia perangkat lunak Software as a Service (SaaS) berbasis cloud computing.
Saat itu diluncurkan platform siAkadCloud, sebuah sistem informasi akademik berbasis cloud yang lebih terjangkau dan mudah diimplementasikan kampus tanpa perlu investasi server yang mahal. Strategi ini lahir karena Halim menyadari sebagian besar dari 4.500 kampus di Indonesia (terutama kampus kecil-menengah) tidak mampu membangun infrastruktur TI yang membutuhkan dana hingga ratusan juta rupiah.
Masih di tahun 2017, untuk membantu kampus yang benar-benar minim dana, Halim menggagas produk SEVIMA GoFeeder. Aplikasi ini merupakan sistem akademik berbasis PDDIKTI Feeder yang dapat diunduh dan digunakan gratis oleh perguruan tinggi yang belum mampu membeli solusi komersial.
Inisiatif ini menunjukkan kepedulian Halim terhadap pemerataan teknologi di sektor pendidikan, sebuah langkah filantropi digital agar kampus kecil tidak tertinggal dalam pelaporan data dan administrasi akademik. Langkah tersebut sekaligus menjadi cikal bakal lahirnya Komunitas SEVIMA, forum beranggotakan 4.000+ civitas akademika kampus pengguna SEVIMA di seluruh Indonesia untuk saling berbagi wawasan dan pemecahan masalah operasional kampus.
“Kami ingin memastikan setiap kampus, tak peduli dimanapun lokasinya, dapat mengakses teknologi yang sama dengan kampus di kota besar,” ujarnya tegas.
Pandemi dan Lompatan Besar
Memasuki era pandemi COVID-19 tahun 2020, di bawah kepemimpinan Halim, SEVIMA kembali berinovasi dengan meluncurkan SEVIMA EdLink, sebuah platform Learning Management System (LMS). EdLink dirancang untuk mendukung perkuliahan daring dengan fitur telekonferensi (integrasi Zoom/Google Meet) yang terhubung dengan sistem akademik, sehingga dosen dan admin kampus dapat mengelola kelas online secara efektif.
Kehadiran EdLink membantu banyak kampus melanjutkan pembelajaran non-tatap muka di tengah pandemi, menerapkan konsep hybrid learning dengan efisien. Inovasi berlanjut pada akhir 2022 ketika SEVIMA menyatukan berbagai layanannya (siAkadCloud, EdLink, GoFeeder, Finance Cloud, Career Center, dan lainnya) menjadi satu ekosistem terpadu bernama SEVIMA Educational Platform for Universities.
Melalui SEVIMA Platform ini, kampus dapat menikmati solusi end-to-end: mulai dari penerimaan mahasiswa baru, sistem informasi akademik, pembayaran kuliah (SEVIMAPay), pembelajaran daring, sistem akreditasi (AkreditasiCloud), hingga portal karier lulusan (KarirLink) dan pencarian kampus (MauKuliah).
Platform terintegrasi ini bertujuan meningkatkan efektivitas tata kelola perguruan tinggi secara menyeluruh. Hingga tahun 2023, SEVIMA Platform telah digunakan di lebih dari 1.000 kampus dengan 3 juta+ pengguna (mahasiswa dan dosen) di seluruh Indonesia. Angka tersebut terus bertambah seiring kepercayaan kampus terhadap solusi cloud computing SEVIMA yang andal dan hemat biaya.
Tegas, Visioner, dan Humanis
Sebagai Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO), Halim telah memimpin SEVIMA sejak berdiri hingga kini. Di tahap awal, perannya sangat hands-on sebagai project manager dan arsitek sistem. Ia terlibat langsung dalam implementasi University Resource Planning (sistem informasi terintegrasi kampus) untuk banyak perguruan tinggi mitra SEVIMA.
Ia juga mendorong budaya inovasi internal, terbukti dengan lahirnya berbagai produk baru (GoFeeder, EdLink, dan lainnya) yang adaptif terhadap perubahan zaman. Selain itu, Halim menginisiasi kolaborasi dengan pemerintah dan pakar pendidikan guna memperkuat posisi SEVIMA. Contohnya, pada 2023 ia menggandeng dua tokoh pendidikan vokasi yakni Wikan Sakarinto, Dirjen Vokasi Kemendikbud periode 2018-2020 dan Endang Kusmana seorang pakar digitalisasi di daerah 3T) sebagai advisor SEVIMA.
Di internal perusahaan, ia membangun tim yang berisi campuran analis bisnis pendidikan dan spesialis teknologi bersertifikasi internasional, menciptakan lingkungan kerja inovatif yang fokus pada pemecahan masalah pelanggan.
Selain perannya di SEVIMA, Halim juga terlibat dalam kewirausahaan teknologi lainnya. Tercatat, ia pernah menjabat sebagai CEO di PT Integra Teknologi Solusi, sebuah perusahaan konsultasi transformasi digital, dan turut mendirikan Bsasoft, startup yang menyediakan solusi TI bagi UKM.
Menjawab Tantangan Pendidikan Tinggi
Sebagai tokoh di bidang edutech, Halim meyakini bahwa transformasi digital di sektor pendidikan merupakan keniscayaan seiring meningkatnya akses listrik dan internet di Indonesia. Bagi Halim, adopsi platform digital oleh lembaga pendidikan akan terus tumbuh sejalan perkembangan teknologi, terutama cloud computing yang membuat layanan TI lebih terjangkau tanpa investasi infrastruktur besar.
Saat ini, SEVIMA telah bermitra dengan 1.200+ perguruan tinggi atau sekitar 26 persen dari total kampus di Indonesia. Jumlah itu masih akan naik dengan laju akuisisi 10-15 kampus baru per bulan. Halim menargetkan SEVIMA dapat menguasai 50-60 persen pangsa pasar layanan cloud untuk kampus di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Fokusnya saat ini masih pada pasar domestik yang sangat luas; ekspansi ke luar negeri belum menjadi prioritas karena ingin memastikan kebutuhan transformasi digital dalam negeri terpenuhi terlebih dahulu. Dari sisi pemerataan pendidikan, Halim menaruh perhatian besar pada disparitas kualitas antara kampus di perkotaan dan pelosok. Ia berpendapat bahwa teknologi digital bisa menjadi jembatan pemerataan kualitas pendidikan hingga ke wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Pandangan ini terefleksi dalam strategi SEVIMA yang aktif menggandeng kampus-kampus di Aceh, Nusa Utara, Merauke, NTT, dan daerah perbatasan lain sebagai mitra digitalisasi. Menurut Halim, teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi kunci untuk mendemokratisasi akses dan meningkatkan kualitas pendidikan secara inklusif di seluruh penjuru negeri. Dengan digitalisasi, ia yakin pendidikan tinggi Indonesia dapat bersaing secara global karena lebih efisien dan terintegrasi.
Halim mengidentifikasi tiga tantangan utama dalam pengelolaan perguruan tinggi, yakni infrastruktur (akses internet dan listrik yang belum merata), SDM (kemampuan tenaga pengelola TI di kampus), dan pendanaan. Kampus kecil dan menengah paling merasakan kendala ini, sehingga perlu solusi kreatif.
Halim mencontohkan, kolaborasi dan kemitraan yang kuat dapat membantu kampus mengatasi hambatan tersebut. Misalnya, melalui platform cloud SEVIMA, banyak proses manual berhasil didigitalisasi tanpa membebani kampus dengan biaya infrastruktur.
Data SEVIMA mencatat sepanjang 2024 terdapat 900 juta lebih “user journey” di platform-nya. Artinya ratusan juta transaksi akademik (unggah materi, pengisian KRS) yang dulunya manual kini sudah online. Angka ini dikemukakan Halim sebagai bukti bahwa transformasi digital membawa efisiensi besar bagi perguruan tinggi mitra.
Dari Penghargaan Hingga Pengabdian
Sebagai inovator di bidang edutech, Halim telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan. Salah satu penghargaan bergengsi datang dari almamaternya, ITS. Pada perayaan Dies Natalis ITS bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2024, Halim dianugerahi Penghargaan Mitra Wirausaha ITS atas kontribusinya dalam inovasi teknologi pendidikan .
Penghargaan diserahkan langsung oleh Prof. Mohammad Nuh, Ketua Majelis Wali Amanat ITS yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional, didampingi Rektor ITS Bambang Pramujati, sebagai apresiasi kepada wirausahawan yang berjasa bagi pendidikan dan masyarakat. Penghargaan ini mengakui kontribusi SEVIMA dalam merevolusi pendidikan dengan teknologi digital.
“Penghargaan ini bukan sekadar apresiasi untuk SEVIMA, tapi penghormatan atas dampak besar yang kami usahakan bagi dunia pendidikan,” ucap Halim saat menerima penghargaan tersebut.
Selain penghargaan dari ITS, Halim dan SEVIMA juga mendapat berbagai pengakuan lainnya. Banyak perguruan tinggi dan lembaga yang mengakui peran SEVIMA dalam akselerasi digital. Tak hanya menerima, SEVIMA pun memberikan penghargaan dengan menyelenggarakan Gala Apresiasi Mitra Akademik dengan dihadiri ratusan perwakilan kampus se-Indonesia pada tahun 2024.
Sebanyak 75 kampus menerima award atas transformasi digital, acara ini turut mengukuhkan posisi SEVIMA sebagai market leader edutech. Dalam event tersebut, para pimpinan kampus memuji platform SEVIMA yang mencatat ratusan juta transaksi akademik setahun, menandakan efisiensi tinggi.
Tagline #RevolutionizeEducation yang sejak awal diusung Halim bukan sekadar semboyan perusahaan, melainkan kompas yang menuntun seluruh langkah SEVIMA hingga kini. Dua dekade berlalu, makna “merevolusi pendidikan” tetap relevan di tengah arus perubahan teknologi yang kian cepat.
Bagi Halim, revolusi itu bukan hanya soal digitalisasi, tetapi tentang menghadirkan sistem yang lebih inklusif, transparan, dan manusiawi, mendorong kampus agar tidak sekadar mengikuti zaman, melainkan memimpin perubahan. Semangat #RevolutionizeEducation menjadi napas di setiap inovasi SEVIMA, dari ruang coding di Surabaya hingga ribuan ruang kelas virtual di seluruh Indonesia.
Kini, di bawah kepemimpinan Halim, SEVIMA tak hanya dikenal sebagai pelopor SiAkad, tapi juga simbol bagaimana idealisme bisa tumbuh menjadi kekuatan industri.
Dari kamar kos sederhana dua dekade lalu, Halim membuktikan bahwa perubahan besar bisa lahir dari mimpi kecil, jika dijalankan dengan kerja keras, integritas, dan keinginan tulus untuk membuat pendidikan Indonesia lebih baik.
Bagi Halim, revolusi pendidikan bukan sekadar slogan. Ia adalah panggilan hidup. Dan melalui SEVIMA, ia telah menjawab panggilan itu dengan karya bagi pendidikan di Indonesia.
Diposting Oleh:
Erna SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami