SEVIMA Ucapkan Dies Natalis Universitas PGRI Yogyakarta
11 Dec 2025
SEVIMA.COM – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyebut sudah saatnya Bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) ke-47 yang diselenggarakan di Hotel Morazen, Yogyakarta, Rabu.
Kegiatan ilmiah tahunan ini menempatkan Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPurworejo) sebagai tuan rumah, serta menghadirkan akademisi, peneliti, dan pemerhati bahasa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam pemaparannya yang bertajuk Apa Jadinya Indonesia Tanpa Bahasa Indonesia, Harun menegaskan Bahasa Indonesia tidak hanya berperan sebagai bahasa persatuan tetapi juga memiliki potensi besar menjadi bahasa peradaban dunia dan bahkan bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Bahasa Indonesia harus tidak hanya hidup di dalam negeri, tetapi juga berperan aktif dalam percaturan global. Kita perlu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia,” katanya.
Menurut Harun, kekuatan Bahasa Indonesia terletak pada akar nilai-nilai kebangsaan, kesantunan, dan kebudayaan yang luhur. Ia menilai Bahasa Indonesia memiliki posisi strategis sebagai sarana diplomasi kultural yang dapat memperkuat citra Indonesia di tingkat internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Harun juga menguraikan delapan pesan diferensiasi strategis yang menjadi landasan transformasi Bahasa Indonesia, yakni cita-cita jangka panjang bangsa, aspirasi pengguna bahasa, arah strategis nasional dan internasional, posisi dan diferensiasi, Indonesia sebagai bangsa besar.
Selain itu juga reputasi global, kontribusi terhadap kekokohan nasional, perubahan menuju peradaban maju, dan peran Bahasa Indonesia sebagai pelopor dunia.
Lebih lanjut, Rektor UMS mengaitkan peran Bahasa Indonesia dengan transformasi pendidikan holistik-integratif di era komunikasi dan komputasi global yang menekankan pentingnya pembentukan kompetensi kewarganegaraan, kompetensi belajar sepanjang hayat, serta kompetensi berkehidupan bagi generasi muda.
Melalui gagasan “Bahasa Indonesia Urip-Urup”, ia menegaskan Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi tetapi juga roh kebangsaan yang menginspirasi, memandirikan, mendewasakan, mereputasikan, dan memartabatkan bangsa.
Sebagai penutup, Harun menyampaikan rekomendasi agar PIBSI ke-48 tahun depan dapat diinternasionalisasikan menjadi Kongres Internasional Bahasa Indonesia, dengan menggandeng lembaga-lembaga luar negeri seperti Al Azhar University (Mesir) dan Fatoni University (Thailand).
“Langkah ini akan menjadi wujud konkret dalam menduniakan bahasa Indonesia serta memperkuat perannya sebagai bahasa ilmu pengetahuan, diplomasi, dan kemanusiaan,” imbuhnya.
Ia menegaskan perjuangan memartabatkan Bahasa Indonesia adalah bagian dari upaya bangsa untuk berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, tanpa kehilangan karakter keindonesiaan yang santun, berbudaya, dan berperadaban.
Sumber: jateng.antaranews.com
Diposting Oleh:
Vinggi SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami