Webinar CampusGov & Career Empowerment oleh Mochamad Noersjam Tohari, Wakil Direktur Operasional PT. Surya Madistrindo

SEVIMA.COM – Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FMIPA UNEJ selenggarakan Webinar CampusGov & Career Empowerment dengan narasumber Mochamad Noersjam Tohari, Wakil Direktur Operasional PT. Surya Madistrindo, Subsidiary of PT. Gudang Garam Tbk. Mengangkat tema “Penguatan Badan Perwakilan Mahasiswa sekaligus Membekali Mereka dengan Soft Skill dan Insight Karier” dibuka Dr. Esti Utarti, S.P., M.Si. Wakil Dekan II FMIPA UNEJ sekaligus pembina BPM FMIPA. Pada sambutan, Dr. Esti katakan webinar digelar untuk menyambut dies natalis FMIPA ke-27 dan dies natalis UNEJ ke-61. Mochamad Noersjam Tohari yang akrab disapa Noersjam berbagi wawasan terkait pengembangan soft skill dan persiapan memasuki dunia kerja. Webinar diikuti 210 peserta seluruh Indonesia juga dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia. Tidak hanya mahasiswa, webinar diikuti masyarakat umum dari beberapa daerah luar Jember.

Dalam pemaparannya, Noersjam menegaskan bahwa kesiapan karier tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tetapi juga oleh soft skill dan kompetensi perilaku yang menunjukkan profesionalisme seorang kandidat. Ia menjelaskan bahwa dokumen awal seperti application letter dan curriculum vitae (CV) harus disusun secara rapi, singkat, dan bebas kesalahan sebagai bentuk keseriusan pelamar dalam mengikuti proses seleksi. “Surat lamaran harus singkat, tepat sasaran, dan bebas kesalahan. Keseriusan kandidat terlihat dari dokumen awal yang mereka kirimkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, peserta diperkenalkan pada metode wawancara berbasis kompetensi, atau Competency Based Interview (CBI), yang kini semakin banyak digunakan perusahaan besar. Metode ini memanfaatkan pendekatan STAR/CAR (Situation–Task–Action–Result atau Context–Action–Result) untuk menggali perilaku masa lalu kandidat sebagai prediktor kinerja masa depan. Melalui pendekatan STAR/CAR, pewawancara dapat menilai perilaku kandidat berdasarkan pengalaman nyata mereka. “Perilaku di masa lalu adalah indikator terbaik untuk mengetahui bagaimana seseorang bekerja nantinya,” jelasnya.

Dalam paparan lain, Noersjam mengangkat Iceberg Competency Model, yang menggambarkan bahwa sebagian besar faktor penentu performa seseorang seperti sikap, motivasi, dan karakter tidak terlihat secara langsung. Faktor-faktor ini dinilai memiliki peranan lebih besar dibandingkan pengetahuan dan kemampuan teknis. Bahkan, menurut data Harvard University yang dikutip dalam sesi tersebut, kesuksesan seseorang hanya sekitar 20 persen ditentukan oleh kompetensi teknis, sementara 80 persen sisanya berasal dari soft skill.

Noersjam juga menekankan pentingnya pengembangan diri saat memasuki dunia kerja. “Ada tingkatan proses berpikir, mulai dari kemampuan dasar seperti mengingat dan memahami, hingga kemampuan tingkat tinggi seperti menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi,” ungkapnya. Tingkatan kemampuan ini berkaitan erat dengan jenjang jabatan dalam organisasi. Noersjam berharap mahasiswa dapat memahami pentingnya soft skill dan kompetensi perilaku dalam membangun karier.

“Kami mendorong para mahasiswa untuk terus mengembangkan karakter, wawasan, dan kemampuan berpikir agar siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis,” pungkasnya. Beberapa pertanyaan juga diajukan peserta webinar seperti tips dan trik untuk lolos wawancara pekerjaan. Acara berlangsung dengan interaktif dan mendapat respons positif dari para peserta, yang menilai kegiatan ini mampu memberikan gambaran jelas mengenai tuntutan profesional di dunia industri. Dan kesempatan emas bagi peserta webinar untuk mendapatkan informasi langsung dari praktisi yang telah berpengalaman puluhan tahun di dunia kerja.

Sumber: fmipa.unej.ac.id

Diposting Oleh:

Vinggi SEVIMA