SEVIMA Permudah Pelaporan PDDIKTI dan Awasi Mutu Pendidikan Universitas Bhakti Kencana

SEVIMA.COM – Tak sedikit perguruan tinggi di Indonesia masih bergulat dengan masalah klasik dalam pengelolaan akademik, mulai dari pelaporan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) yang lambat, data mahasiswa yang tidak sinkron, hingga keterlambatan dalam mendeteksi mahasiswa bermasalah. Universitas Universitas Bhakti Kencana pun sempat menghadapi persoalan serupa, sebelum memutuskan untuk melakukan transformasi digital.

Kampus yang berada di Bandung itu, bermitra dengan SEVIMA untuk melakukan digitalisasi kampus agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Dr. apt. Yani Mulyani, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Bhakti Kencana, mengakui transisi awal bukan hal yang mudah.

“Semester pertama memang yang paling berat itu adalah adaptasi perubahan dari versi lama dengan versi yang baru. Tapi saya melihat peranan SEVIMA yang sangat membantu, terutama melalui dashboard pimpinan dan format laporan yang sudah didesain, jauh lebih power full,” kata Yani kepada SEVIMA, 25 Juli 2025.

Percepatan Pelaporan ke PDDIKTI

Perubahan paling signifikan yang dirasakan Universitas Bhakti Kencana ada pada kecepatan pelaporan akademik ke PDDIKTI. Jika di sistem lama sinkronisasi data bisa memakan waktu berminggu-minggu, kini dengan SEVIMA Platform hanya perlu hitungan jam. Perbedaan ini membuat aktivitas administrasi akademik jauh lebih efisien dan mengurangi potensi data tertunda masuk ke sistem nasional.

“Kalau di Siakad (sistem akademik), yang pertama dirasakan semua orang adalah memudahkan pelaporan. Pelaporan di ending sudah clear, tidak ada lagi kendala seperti di versi lama,” jelasnya.

Meski demikian, transisi dari sistem lama tidak berjalan mulus. Beberapa mahasiswa sempat kehilangan nilai akibat input manual yang belum terintegrasi dengan baik. Namun, pihak kampus menilai kendala tersebut sebagai bagian dari proses penyesuaian. Seiring berjalannya waktu, pihaknya yakin data akan semakin rapi dan minim kesalahan.

“Masalah ini lebih pada proses migrasi, bukan sistem baru. Karena nama mata kuliah dan data mahasiswa belum ter-input dengan benar,” katanya.

Deteksi Masalah Akademik Sejak Dini

Lebih jauh, dengan SEVIMA Platform juga membantu Universitas Bhakti Kencana menemukan persoalan mendasar. Meski telah 100 persen melaporkan data ke PDDIKTI, namun ada beberapa yang luput dari pantauan, seperti mahasiswa yang sudah melewati masa studi, belum memenuhi jumlah SKS minimal, atau memiliki IPK rendah.

“Ternyata 100 persen pelaporan bukan berarti aman. Justru ada banyak temuan, dan dengan SEVIMA Platform kita bisa langsung melihat mahasiswa yang terancam DO atau bermasalah,” ungkapnya.

Dengan adanya fitur pemantauan ini, pihak kampus kini dapat melakukan intervensi lebih cepat untuk membantu mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu.

LMS Mendorong Perubahan Evaluasi Pembelajaran

Tak hanya di sisi administrasi, penggunaan Learning management system (LMS) dengan modul EdLink juga membawa dampak pada pola evaluasi pembelajaran. Yani menambahkan pihaknya melakukan penyesuaian instrumen monitoring dan evaluasi, salah satunya dengan menilai sejauh mana materi ajar sudah tersedia di setiap sesi kuliah.

“Dengan adanya LMS, instrumen monitoring evaluasi program studi harus diubah. Kami melakukan trial and error, salah satunya dengan menilai berapa persen materi ajar yang tersedia di setiap sesi pertemuan,” jelasnya.

Meski masih ada pekerjaan rumah, terutama dalam pengelolaan data mahasiswa baru dan integrasi modul lain seperti keuangan, SPMI, hingga Ormawa, Yani optimistis penggunaan SEVIMA Platform akan semakin matang. Mengingat Universitas Bhakti Kencana bermitra dengan SEVIMA sejak Mei 2024.

“Kami harap di 2025 semua mahasiswa, terutama angkatan baru, sudah full menggunakan sistem SEVIMA tanpa lagi menemukan masalah yang sama,” tutupnya.

Diposting Oleh:

Erna SEVIMA