Perubahan Batas Waktu Pengumpulan Data Penilaian Maturitas Pengelolaan PDDIKTI
26 Mar 2025
9 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar: Best Practice Pelaporan PDDIKTI dan Indikator Kinerja Utama (IKU): Praktek Langsung Neofeeder untuk Penutupan Periode Ganjil 2024-1 Dimulai.
28 Feb 2025
SEVIMA.COM – Beberapa waktu lalu, Tim SEVIMA berdiskusi dengan dr. Andi (bukan nama sebenarnya), Wakil Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas ABC, ia bercerita bahwa setiap semester harus dihadapkan pada tantangan yang sama, yaitu bagaimana memastikan seluruh mahasiswa yang mengikuti program kepaniteraan klinik mendapatkan jadwal praktik yang sesuai dengan kapasitas instansi kesehatan yang terbatas?
Andi masih ingat kejadian tahun lalu, ketika beberapa mahasiswa hampir tertunda kelulusannya karena tidak mendapatkan slot praktik di rumah sakit mitra. Proses penjadwalan yang masih manual sering kali menimbulkan tumpang tindih, dan sulit bagi dosen pembimbing untuk memantau aktivitas mahasiswa secara real-time.
Masalah ini bukan hanya berdampak pada mahasiswa, tetapi juga bisa mempengaruhi akreditasi program studi maupun perguruan tinggi. Mungkin perguruan tinggi Anda juga mengalami hal yang sama dengan dr. Andi, lalu bagaimana caranya agar penjadwalan program kepaniteraan klinik ini bukan menjadi masalah tahunan bagi kampus?
Program kepaniteraan klinik merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan kedokteran. Program ini merupakan tahap pendidikan di mana mahasiswa kedokteran menerapkan teori yang telah dipelajari selama periode pra-klinik ke dalam praktik langsung di lingkungan medis.
Kepaniteraan klinik dilaksanakan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas yang telah ditunjuk. Mahasiswa yang menjalani program ini disebut koas (co-assistant).
Salah satu aspek penting dalam program ini adalah penjadwalan koas, yaitu proses pengalokasian mahasiswa ke berbagai unit atau departemen medis dalam periode waktu tertentu. Penjadwalan ini merupakan tugas yang kompleks karena harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kapasitas unit, ketersediaan tenaga pengajar, serta kebutuhan akademik dan klinis dari masing-masing mahasiswa.
Untuk mengatasi permasalahan ini, SEVIMA sebagai perusahaan Edutech terkemuka di Indonesia telah merilis Sistem Kepaniteraan dalam Modul Kepaniteraan Klinik, yang dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan. Bagaimana modul ini membantu perguruan tinggi dalam mengatasi kompleksitas pendidikan kedokteran?
Baca juga: Sulit Memantau Keaktifan Mahasiswa, Manfaatkan ‘Student Engagement Score’
Modul Kepaniteraan Klinik merupakan sistem yang dirancang untuk mengoptimalkan sistem akademik untuk program profesi kedokteran. Modul ini menyesuaikan permasalahan di perguruan tinggi yang sering kali sulit menjadwalkan kuota pembagian praktik mahasiswa ke instansi kesehatan serta monitoring untuk validasi kegiatan mahasiswa. Berikut keunggulan Modul Kepaniteraan Klinik Kedokteran di SEVIMA Platform:
Modul Kepaniteraan Klinik mempermudah perguruan tinggi dalam mengatur jadwal perkuliahan co-asistensi mahasiswa. Dengan fitur penjadwalan kuota stase atau departemen di instansi kesehatan, perguruan tinggi dapat membagi jadwal mahasiswa secara terstruktur sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Hal ini memastikan distribusi mahasiswa yang optimal dan efisien dalam setiap periode kepaniteraan.
(Gambar Ilustrasi Penjadwalan mata kuliah stase di Modul Kepaniteraan Klinik)
2. Pemantauan Kuota dan Proyeksi Ketersediaan Kuota Instansi
Salah satu keunggulan utama dari Modul Kepaniteraan Klinik SEVIMA Platform adalah fitur untuk memberikan gambaran jelas mengenai kuota instansi yang tersedia. Dengan mengetahui sisa kuota dan proyeksi pemenuhan kuota, kampus dapat lebih proaktif dalam mengatur jadwal studi mahasiswa. Ini sangat penting mengingat kuota instansi kerja sama yang terbatas antara kampus, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.
3. Pencatatan Aktivitas Perkuliahan
Setiap aktivitas perkuliahan, termasuk praktik klinik, akan terekam dalam log aktivitas. Data ini menjadi acuan untuk memastikan bahwa standar kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) telah terpenuhi. Dengan demikian, monitoring kemajuan mahasiswa menjadi lebih transparan dan akurat.
4. Laporan Hasil Perkuliahan (Sesuai Standard)
Modul ini juga dilengkapi dengan fitur laporan hasil perkuliahan yang komprehensif. Laporan tersebut mencakup pencapaian kompetensi mahasiswa, sehingga pihak kampus dapat menyesuaikan dengan standar kompetensi yang dibutuhkan sesuai yang telah ditetapkan.
Baca juga: Kesulitan Pelaporan PDDIKTI Hingga Tidak Dapat Dana Hibah, ISBI Bandung Lakukan Ini
5. Pemantauan Beban Kerja Dosen Pembimbing Klinis
Fitur ini memastikan bahwa dosen pembimbing klinis mendapatkan beban mengajar yang adil. Jika terdapat kekurangan dalam validasi aktivitas perkuliahan, sistem secara otomatis tidak mengakumulasi beban mengajar dosen tersebut. Perhitungan beban mengajar yang transparan ini nantinya juga akan berpengaruh pada proses sertifikasi dosen (serdos).
Peluncuran Sistem Kepaniteraan Klinik di SEVIMA Platform merupakan terobosan dalam mendigitalisasi proses pendidikan kedokteran. Dengan penjadwalan dan monitoring yang tersistem, perguruan tinggi dapat menghasilkan calon dokter terbaik.
Apakah perguruan tinggi Anda ingin terbebas dari problem tahunan ini? Mari tinggalkan penjadwalan manual yang ribet, dan beralih menggunakan Sistem Kepaniteraan Klinik yang dapat membantu penjadwalan dan monitoring kegiatan co-asistensi mahasiswa jadi lebih efektif. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang Sistem Kepaniteraan Klinik melalui Kontak Kami.
Sumber gambar: Canva
Diposting Oleh:
Liza SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami