Hari ini - Event Premium Webinar: Navigasi Risiko Keuangan untuk Keberlanjutan Perguruan Tinggi Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 22 May 2023

Kesalahan Saat Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD), Apa Solusinya?

Shitny SEVIMA

SEVIMA.COM – Kewajiban Pelaporan Beban Kerja Dosen harus dilaksanakan secara berkala dalam rangka meninjau hasil kinerja dosen. Namun dalam praktiknya, masih banyak kesalahan saat pengisian Beban Kerja Dosen (BKD).

Tentu saja dengan adanya kesalahan tersebut dapat merugikan dosen yang bersangkutan. Padahal, jika dosen telah menyelesaikan BKD sesuai syarat dan regulasi, maka bisa menerima tunjangan profesi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa saja kesalahan saat pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) agar dapat dihindari.

Baca juga: Ribet Pelaporan Beban Kerja Dosen (BKD)? Ini Solusinya!

Kesalahan Saat Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD)

Dalam Serial Webinar SEVIMA: Strategi Sukses Pengisian & Pelaporan Beban Kerja Dosen (BKD) Tahun 2023 pada tanggal 16 Mei 2023, Wahyudi Agustiono, Ph.D. selaku pembicara menyampaikan beberapa kesalahan saat pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) yang sering terjadi. Apa saja kesalahannya? Yuk disimak.

  • Dosen Kontraproduktif

BKD merupakan alat ukur kinerja yang harus dipenuhi oleh dosen. Namun, dalam beberapa kasus ditemui bahwa dosen kurang aktif berpartisipasi dalam kegiatan Tridharma perguruan tinggi. Alhasil, dosen tersebut tidak dapat memenuhi BKD, walaupun Penilaian Angka Kredit (PAK) dapat terpenuhi. 

Disampaikan Wahyudi bahwa dosen mungkin saja memenuhi angka kreditnya tapi BKD tidak terpenuhi. Itu karena pada saat semester berjalan dosen tidak aktif, malas-malasan atau melakukan hal yang kontraproduktif, seperti tidak mengajar dan tidak melakukan penelitian. 

Untuk itu, agar mendapatkan penilaian yang baik, dosen harus dapat mengamalkan seluruh nilai Tri Dharma perguruan tinggi, baik pendidikan, penelitian, pengabdian maupun penunjang.

  • Publikasi Tidak Diakui

Karya ilmiah yang dipublikasi atau diterbitkan oleh dosen harus diakui reputasinya. Namun, beberapa publikasi tidak diakui karena penerbit masuk dalam daftar blacklist

Wahyudi menerangkan bahwa bukti karya ilmiah yang ternyata dilihat dari kontennya atau reputasi penerbitnya maka jika tidak sesuai itu bisa berkurang dari nilai maksimum.

Dengan demikian,  dosen harus memperhatikan terlebih dahulu apakah penerbit sudah sesuai ketentuan atau belum. Jangan sampai sudah melakukan publikasi namun ternyata penerbit predator.  

  • Dokumen Pendukung Tidak Lengkap

Kesalahan yang sering ditemui selanjutnya adalah data pendukung tidak sesuai dengan  kegiatan yang dilaporkan. Di sini, peran operator menjadi sangat penting apalagi terkait entry data agar dosen dapat melaporkan kegiatannya yang relevan dengan data pendukung. 

“Angka SKS yang dilaporkan merupakan nilai maksimum sedangkan nilai penentuan nanti oleh asesor. Jadi, asesor nanti berhak memberikan penilaian tidak maksimum, misalnya Bapak Ibu melakukan pengajaran 16 kali pertemuan biasanya nilainya 3 tapi assesor bisa memilih nilai kurang dari itu kalau ternyata dari data pendukungnya, seperti jumlah absensi, RPS,  nilai dan lainnya”, tutur Wahyudi.

  • Mengulang Isi Data

Pernahkah Anda harus mengulang pengisian data dari awal saat memperbarui data? Itu artinya Anda masih menggunakan sistem manual. Dengan adanya sistem pendukung tidak perlu memasukkan ulang sehingga dapat sangat membantu ketika pengisian data. 

“Sering kesulitan  update data, misalnya satu data yang lupa saya isikan ketika submit ya kita harus mengulang lagi dari awal”, ungkap wahyudi.

Baca juga: Inilah Prinsip dan Prosedur Penilaian BKD SISTER sesuai PO BKD untuk Dosen

Lalu, Bagaimana Solusinya?

Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dibutuhkan tools yang dapat membantu administrasi agar dapat mempermudah segala bentuk pelaporan. Artinya, perguruan tinggi memiliki sistem yang mendukung, apalagi dengan adanya kompleksitas kegiatan MBKM yang nantinya dapat mendukung evaluasi kinerja dosen.

Dengan begitu, dosen bisa lebih fokus pada kegiatan Tridharma perguruan tinggi melalui pendidikan, penelitian, pengabdian dan penunjang, tanpa perlu kesulitan pada pelaporan.

SEVIMA Platform dapat menjadi solusi pelaporan Beban Kerja Dosen (BKD) yang ada di perguruan tinggi dan dosen dengan memberikan kemudahan yang saat ini mulai terintegrasi dengan Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (SISTER). 

 

Gambar: Canva.com

Tags:

BKD

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×