Berita • 12 Nov 2024
Berita | Liputan Media • 18 Nov 2024
Institut Teknologi Del Buktikan Artificial Intelligence Bukan Ancaman tapi Peluang di Dunia Pendidikan
Erna SEVIMA
SEVIMA.COM – Perkembangan dan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di dunia pendidikan memicu berbagai perdebatan. Ada yang memandangnya sebagai ancaman yang dapat menggantikan peran manusia, sementara yang lain melihatnya sebagai peluang besar untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman belajar. Kekhawatiran seputar dampak AI terhadap proses pembelajaran dan validitas penilaian akademik memang masih ada. Namun, terlepas dari pro dan kontra tersebut, AI terus berkembang pesat dalam sektor pendidikan, membuka peluang dan potensi inovasi yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Wakil Rektor I IT Del, Dr. Johannes Harungguan Sianipar, M.T., menyampaikan hal ini dalam webinar SEVIMA bertajuk “Strategi Memanfaatkan Artificial Intelligence untuk Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi,” pada Kamis, (14/11/2024). Ia menekankan pentingnya adaptasi teknologi AI untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi perguruan tinggi, terutama terkait beban administratif yang sering kali mengurangi waktu dosen untuk melakukan penelitian.
“AI dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung dosen dan mahasiswa sebagai media interaksi yang inovatif. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” ungkap Dr. Johannes, Kamis (14/11/2024).
Sebagai kampus yang terletak di Sumatera Utara, IT Del tidak hanya berfokus pada pengajaran berbasis teori, tetapi juga berkomitmen mengintegrasikan teknologi canggih seperti AI ke dalam kurikulum dan operasional kampus. Hasilnya, IT Del mampu mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam proses administrasi dan penelitian kampus.
Berikut adalah beberapa tips penting bagi perguruan tinggi lain yang ingin mengikuti jejak IT Del dalam memanfaatkan AI.
- Manfaatkan AI untuk Prediksi Prestasi & Cara Belajar Mahasiswa
IT Del menerapkan AI dalam sistem early warning untuk memonitor prestasi akademik mahasiswa. Dengan teknologi ini, kampus dapat memberikan peringatan dini jika terjadi penurunan prestasi, berdasarkan analisis data seperti asal sekolah, nilai rapor, nilai akademik, dan hasil psikotes.
Meskipun masih dalam tahap pengumpulan data yang lebih lengkap, upaya ini menunjukkan bagaimana AI dapat membantu kampus dalam meningkatkan prestasi mahasiswa dengan intervensi yang tepat waktu. “Kami sedang mengembangkan model prediksi IPK mahasiswa berdasarkan semester yang sudah dilewati,” kata Dr Johannes.
- Awasi Ujian secara Otomatis dengan Proctoring AI
Pemanfaatan AI lainnya yakni untuk proctoring atau pengawasan otomatis selama ujian berlangsung. Dulu, diperlukan tenaga dosen untuk mengawasi mahasiswa saat ujian, namun kini AI dapat menggantikan peran ini dengan lebih efektif. Dengan demikian, kampus dapat mengurangi beban administratif dosen dan meningkatkan keamanan serta keadilan dalam pelaksanaan ujian.
“AI akan mempelajari perilaku peserta ujian melalui kamera dan mendeteksi pola mencurigakan yang menunjukkan potensi kecurangan,” ucapnya.
- Melestarikan Budaya Lokal dengan Teknologi AI
Tidak hanya dalam hal akademik, IT Del juga memanfaatkan AI untuk pelestarian budaya, salah satunya melalui proyek startup DiTenun, yang dikembangkan oleh para dosen. Aplikasi ini menggunakan AI untuk mengenerate motif ulos baru berdasarkan pola tenun tradisional yang sudah ada. Inisiatif ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendorong kreativitas dan inovasi dalam industri tenun lokal.
“Dengan menggunakan AI, kami dapat menciptakan motif kristik yang memudahkan para penenun dalam membuat desain tenun yang dituangkan ke dalam kertas kerja,” katanya.
- Optimalkan Pertanian & Pelayanan dengan AI
Sektor pertanian pun tak luput dari pemanfaatan AI oleh IT Del, khususnya di area Taman Sains, Taman Herbal, dan Hortikultura (TSTH2) yang dikelola oleh kampus. Dengan menggunakan AI, IT Del melakukan penelitian untuk memantau pertumbuhan tanaman dan menghitung hasil panen.
“Kami menggunakan drone untuk menangkap gambar tanaman, dan AI menganalisis data tersebut untuk mengetahui jumlah hasil panen serta mengidentifikasi area yang mengalami masalah. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memberikan solusi yang lebih efisien dalam manajemen lahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah I, Prof. Saiful Anwar Matondang, Ph.D., menggarisbawahi pentingnya adopsi AI oleh perguruan tinggi untuk memberikan layanan prima. Menurutnya, digitalisasi melalui AI dapat mengatasi keterbatasan manusia dalam bekerja, karena sistem AI dapat diakses 24 jam.
“Pimpinan perguruan tinggi perlu mengadopsi AI agar dapat memberikan pelayanan terbaik, mengingat sektor pendidikan merupakan industri jasa yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,” tegas Prof Saiful.
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami