9 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Mahasiswa • 25 May 2022

7 Ciri-Ciri Kalimat Opini yang Wajib Kamu Ketahui

Seprila Mayang SEVIMA

SEVIMA.COM- Ciri-ciri kalimat opini termasuk juga pengertian dan semua aspeknya akan kamu pelajari dan kamu dapatkan saat masuk di kelas 12 atau kelas 3 SMA. Kalimat opini merupakan satu di antara sekian jenis kalimat di dalam bahasa Indonesia yang juga umum digunakan dalam keseharian maupun dalam berbagai jenis tulisan. 

Kalimat opini mudah sekali ditemukan di dalam blog pribadi, surat kabar, majalah, dan media informasi lainnya. Kalimat ini berbanding terbalik dengan kalimat fakta, di mana kalimat fakta juga sering menghiasi artikel di media informasi seperti surat kabar dan majalah mingguan maupun bulanan. 

Sebagai salah satu jenis kalimat yang sering digunakan baik secara lisan maupun tulisan. Maka mengenal lebih jauh mengenai kalimat opini dan ciri-ciri kalimat opini tersebut tentu menjadi suatu hal yang penting. Simak informasinya di bawah ini. 

Pengertian Kalimat Opini 

Kalimat opini yang juga sering disebut dengan istilah opini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti. Yakni sebagai suatu pendapat, suatu pendirian, dan juga suatu buah pikiran. 

Kalimat opini kemudian juga dijelaskan definisinya oleh sejumlah ahli bahasa. Salah satunya adalah Leonardo W. Dood via Soemirat (2004). Dood menjelaskan bahwa kalimat opini merupakan suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai suatu persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi. 

Sedangkan secara umum kalimat opini bisa didefinisikan sebagai suatu pendapat atau buah pikiran dari seseorang yang belum tentu benar karena belum atau tidak ada bukti yang membenarkan pendapat tersebut. Opini yang disampaikan masing-masing orang biasanya berbeda. 

Perbedaan ini muncul karena opini sendiri bergantung pada pola pikiran dari setiap orang yang mengemukakan pendapatnya. Jadi, dalam menanggapi suatu pendapat setidaknya harus bersikap netral. Tidak mudah terpengaruh, kecuali opini tersebut sudah berubah menjadi fakta. Yakni sesuatu yang memang sudah terbukti kebenarannya. 

Opini yang disampaikan setiap orang bisa berbeda-beda, selain karena disebabkan pola pikiran yang khas juga bisa karena sebab lain. Misalnya dari faktor lingkungan dan juga pengetahuan dari seseorang yang menyampaikan opininya.Ketika berada di lingkungan A maka seseorang bisa beropini B, saat di lingkungan C maka bisa jadi punya opini D, dan seterusnya. 

Meskipun salah satu ciri-ciri kalimat opini adalah menyampaikan suatu pendapat yang belum tentu menjadi fakta. Namun, bukan berarti semua orang dilarang untuk menyampaikan opininya baik secara lisan maupun tulisan. Menyampaikan opini tetap penting untuk dilakukan agar sesuatu bisa dikaji ulang dan dibuktikan kebenarannya. 

Bahkan banyak peneliti yang menemukan fakta dengan mengawali penelitiannya dari suatu opini. Disebut dengan istilah hipotesis yang merupakan jawaban sementara, besar kemungkinan hipotesis ini datang dari pendapat pribadi peneliti usai membaca suatu literatur. Sehingga kebebasan untuk menyampaikan opini perlu dilakukan. 

Baca Juga: Syarat Kalimat Efektif Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Contohnya

Jenis-Jenis Kalimat Opini

Kalimat opini kemudian memiliki beberapa jenis, hal ini dipengaruhi oleh pihak yang menyampaikan opini atau pendapat tersebut. Jenisnya sendiri ada dua, yaitu: 

1. Kalimat Opini Perorangan atau Individu 

Jenis kalimat opini yang pertama adalah kalimat opini perorangan yang juga dikenal sebagai kalimat opini individu. Sebagaimana dengan namanya, kalimat opini satu ini merupakan suatu kalimat opini yang disampaikan secara perorangan atau individu, sehingga tidak disampaikan oleh suatu kelompok. 

Isi kalimat opini ini kemudian memenuhi semua ciri-ciri kalimat opini yang nanti akan dijelaskan di bawah. Isinya secara umum berisi pendapat, gagasan, atau perkiraan yang disampaikan oleh seseorang. Adapun contohnya adalah: 

  • Sepertinya kamu akan sakit kalau hujan-hujanan seperti itu. 
  • Kemungkinan besar nanti sore akan turun hujan. 
  • Kamu akan semakin gemuk kalau makan seperti itu terus. 

2. Kalimat Opini Umum

Jenis kedua dari kalimat opini adalah kalimat opini umum. Kalimat opini umum sendiri merupakan kalimat opini yang pendapat maupun gagasannya diakui oleh banyak orang atau bahkan oleh semua orang. Artinya suatu pendapat ini diyakini dan dipercaya oleh nyaris semua orang. 

Biasanya berbentuk mitos, yakni suatu hal yang belum tentu kebenarannya dan diyakini memang benar-benar nyata. Sehingga segala sesuatu yang pada dasarnya merupakan pendapat yang kemudian diakui sebagai sesuatu yang benar oleh banyak orang nantinya akan masuk ke dalam jenis kalimat opini satu ini. 

Berikut beberapa contohnya: 

  1. Kebiasaan mandi di malam hari bisa meningkatkan resiko terkena penyakit rematik. 
  2. Anak gadis sebaiknya tidak makan di depan pintu, nantinya sulit mendapatkan jodoh. 
  3. Lulusan perguruan tinggi negeri favorit mayoritas bisa sukses berkarir dan sukses secara finansial. 

Ciri-Ciri Kalimat Opini 

Kalimat opini kemudian memiliki sejumlah ciri khas yang membuatnya berbeda dari kalimat fakta maupun jenis kalimat lainnya. Berikut adalah sejumlah ciri-ciri kalimat opini yang tentu wajib dipahami dan dikenali: 

1. Mengandung Pendapat Pribadi atau Pendapat Orang Lain 

Ciri yang pertama dari kalimat opini adalah mengandung pendapat, baik itu pendapat pribadi maupun pendapat orang lain. Jadi, saat menjumpai suatu kalimat dan merupakan suatu pendapat. Atau kalimat tersebut berisi suatu pendapat maka bisa dipastikan kalimat tersebut adalah kalimat opini. 

Pada beberapa kasus, kalimat opini ditulis seolah-olah merupakan kalimat fakta. Yakni dengan menggunakan pendapat orang lain yang sifatnya berpengaruh atau tokoh penting. Padahal jika dicermati, kalimat tersebut pada dasarnya mengungkapkan pendapat dari tokoh penting tersebut. 

Oleh sebab itu, pada saat membaca suatu informasi berbentuk kalimat maka wajib dibaca dengan baik dan benar. Supaya bisa didalami maknanya, untuk memahami betul isi informasi di dalamnya apakah fakta atau opini. Sehingga saat diketahui merupakan kalimat opini, sebaiknya ditunda dulu keinginan membagikan atau menyebarluaskan kalimat tersebut. 

Contohnya adalah dalam kalimat berikut: Kapolsek menduga ada pihak tertentu yang sengaja membakar ruko di daerah Tangerang tersebut. 

2. SIfatnya Subjektif 

Selanjutnya dari ciri-ciri kalimat opini adalah sifatnya subjektif. Sehingga kalimat opini isi dari kalimat opini adalah pemaparan pendapat dari salah satu pihak. Sehingga bukan memaparkan pendapat dari dua belah pihak untuk menyatakan suatu kejadian atau peristiwa. 

Pernyataan di dalam kalimat opini sifatnya adalah pendapat pribadi sehingga sangat subjektif. Sehingga kalimat opini membutuhkan asas praduga tak bersalah oleh para pembacanya. Sebab yang namanya pendapat subjektif tentu belum bisa dipastikan kebenarannya, perlu dikaji ulang dan juga meminta penyampaian fakta dari sumber terpercaya. 

Kalimat opini yang berisi suatu pernyataan subjektif kemudian menjadi kalimat yang tidak bisa dikatakan netral. Cenderung memihak pada satu pihak saja dan bisa mengajak orang lain untuk mengikuti pendapat tersebut. Contohnya adalah pada kalimat berikut: Saya merasa kamu sudah berselingkuh dengan suami saya. 

3. Menggunakan Kata-Kata yang Sifatnya Relatif

Ciri berikutnya dari kalimat opini adalah sering menggunakan kata yang sifatnya relatif. Suatu kata dikatakan bersifat relatif ketika suatu kata atau frasa bisa berubah dan bergantung pada siapa yang mengucapkannya. Sehingga saat menemukan kalimat yang menggunakan kata-kata relatif, maka sudah pasti merupakan kalimat opini. 

Adapun kata-kata yang termasuk punya sifat relatif ini adalah kata lebih, agak, paling, biasanya, sangat, bisa jadi, seharusnya, menurut, mungkin, tidak mungkin, dan lain sebagainya. Sehingga kalimat dengan kata-kata bersifat relatif bisa berubah makna ketika diucapkan oleh orang lain. 

Perlu diakui bahwa salah satu ciri-ciri kalimat opini adalah memiliki makna yang bisa berubah. Sebab ketika diucapkan A maka bisa bermakna B, hanya saja saat diucapkan oleh C belum tentu maknanya masih B dan seterusnya. Sebab kalimat opini akan selalu memaparkan pendapat atau tanggapan dari seseorang. 

Adapun contoh kalimat yang menggunakan kata bersifat relatif ini adalah sebagai berikut: Menjelang pemilihan umum, biasanya kegiatan kampanye hitam mulai gencar dilakukan sejumlah pihak. 

4. Tidak Bisa Dibuktikan Kebenarannya 

Kalimat opini juga memiliki ciri khas berupa kalimat yang informasi di dalamnya tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Bisa juga dikatakan bahwa informasi di dalam suatu kalimat tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sehingag murni merupakan suatu pendapat. 

Jika pendapat ini tidak menggunakan kata-kata bersifat relatif dan asal menyebut nama suatu pihak. Maka akan masuk kategori penipuan dan juga merupakan tindak kejahatan. Namun, jika susunan kalimatnya sudah menunjukan bahwa informasi yang disampaikan adalah suatu pendapat maka bukan termasuk tindak kejahatan. 

Oleh sebab itu, bagi siapa saja yang menyusun kalimat opini sebaiknya paham betul apa saja ciri-ciri kalimat opini tersebut. Sehingga bisa menghindari resiko menulis informasi bohong dan diberi stempel penipuan. Salah-salah, ada pihak yang dirugikan dan akan dibawa ke ranah hukum. 

5. Tidak Ada Narasumber atau Sumber 

Suatu kalimat opini juga disebut sebagai kalimat opini jika informasi yang disajikan tidak memiliki sumber atau narasumber. Kalimat fakta baru bisa dikatakan fakta jika mampu mencantumkan narasumber atau sumber yang jelas. Ketika sumber ini sulit untuk dicantumkan, maka kalimat tersebut bukan fakta melainkan kalimat opini. 

Kalimat opini berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan suatu pendapat, gagasan, maupun anggapan dari seseorang. Memahami betul bahwa apa yang disampaikan belum tentu menjadi sesuatu yang benar. Maka penyusunannya tidak dibutuhkan sumber dan narasumber, selain itu sumber kalimat opini juga pasti enggan dicantumkan namanya. 

Jadi, saat menjumpai suatu kalimat dan di dalamnya berisi suatu pendapat dan tidak jelas sumbernya. Maka sudah termasuk kalimat opini. Hanya saja pada beberapa kondisi, kalimat opini punya sumber yang jelas dan tetap disampaikan dengan menggunakan kata-kata bersifat relatif. 

Misalnya saja mencantumkan hasil wawancara, dan dalam kalimat hasil wawancara tersebut terdapat kata “menurut” lalu diikuti nama narasumber. Maka kalimat tersebut tetap termasuk kalimat opini sekalipun dicantumkan sumbernya. Sebab sumbernya sendiri masih menyatakan suatu pendapat, yang sifatnya tentu bisa berubah setiap saat. 

6. Menunjukan Sesuatu yang Belum Tentu Terjadi 

Ciri-ciri kalimat opini yang lainnya adalah menunjukan mengenai sesuatu yang belum tentu terjadi. Maksudnya, dalam kalimat opini sering memuat informasi mengenai suatu ramalan kejadian atau peristiwa. Sehingga belum tentu ramalan tersebut bisa menjadi kenyataan. 

Oleh sebab itu, yang namanya ramalan masuk ke dalam kategori kalimat opini. Sebab apa yang diramalkan akan terjadi belum tentu menjadi kenyataan atau benar0benar terjadi. Oleh sebab itu, ada baiknya tidak pernah mempercayai ramalan sebab tidak ada jaminan ramalan tersebut menjadi kenyataan. 

Ramalan ini juga merupakan suatu pendapat, sehingga ketika disampaikan oleh orang lain bisa jadi isinya berbeda. Hal ini sudah memenuhi beberapa ciri khas dari kalimat opini. Oleh sebab itu saat mendapati kalimat yang menyatakan adanya suatu peristiwa di kemudian hari sebaiknya tidak langsung percaya begitu saja. 

7. Berisi Tanggapan Atas Suatu Peristiwa 

Kalimat opini juga sering ditunjukan dengan adanya suatu tanggapan terhadap suatu peristiwa. Jadi, pada saat menjumpai kalimat yang isinya berupa tanggapan dari seseorang terhadap suatu peristiwa. Maka apa yang diinformasikan di dalamnya belum tentu merupakan fakta. 

Tanggapan ini memang penting untuk mengetahui sudut pandang orang lain terhadap suatu peristiwa. Hanya saja tetap informasi yang disampaikan tidak bisa dijadikan rujukan. Seorang jurnalis tentu tidak bisa menjadikan tanggapan dari orang di sekitar kejadian sebagai narasumber, kecuali saksi mata. 

Oleh sebab itu dalam menyusun kalimat berita, perlu dipastikan bahwa kalimat yang disusun merupakan kalimat fakta semua. Ada narasumbernya, jelas kredibilitasnya, dan tentunya disesuaikan dengan informasi yang didapatkan di lapangan. Sehingga tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain yang masih simpang siur. 

jadi dengan penjelasan mengenai ciri-ciri kalimat opini di atas maka bisa dipahami bahwa kalimat opini berisi pendapat, perkiraan, dan juga anggapan maupun tanggapan dari seseorang. Isi yang disampaikan otomatis tidak mengandung kebenaran atau fakta yang kemudian belum bisa dibuktikan juga kebenarannya. 

Informasi yang didapatkan dari berbagai media bisa juga dalam bentuk kalimat opini. Namun disertai dengan kalimat fakta, dan kalimat fakta ini yang cenderung lebih dominan. Sehingga bisa memastikan bahwa kalimat tersebut menyampaikan informasi yang benar. 

Sedangkan kalimat opini di dalamnya ditujukan untuk menyampaikan opini dari narasumber yang diwawancarai oleh seorang jurnalis. Selain itu, adanya kalimat opini di dalam suatu artikel berita akan menjadikan artikel tersebut dinamis dan lebih enak dibaca. Sehingga mengaplikasikannya menjadi langkah yang sering diambil oleh para jurnalis. 

Contoh Kalimat Opini 

Supaya lebih memahami mengenai definisi dan juga ciri-ciri kalimat opini yang sudah dipaparkan sebelumnya. Berikut sejumlah contoh kalimat opini agar lebih mudah juga untuk membedakannya dengan kalimat fakta: 

  1. Sepertinya malam ini akan turun hujan yang deras dan disertai angin kencang, terlihat dari warna langit yang lebih pekat dari sebelumnya. 
  2. Kemungkinan besar saya belum bisa menghadiri acara resepsi pernikahan senior, sebab masih dalam rangka perjalanan dinas dari kantor. 
  3. Rasa makanan satu ini dijamin akan terasa lebih enak jika ditambahkan dengan sedikit bubuk kaldu jamur. 
  4. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang banyak dibenci para siswa dan mahasiswa. 
  5. Makan bakso hangat terasa lebih nikmat jika disantap saat hujan turun dan cuaca sedikit dingin. 
  6. Makan mie instan terlalu banyak bisa membuat seseorang kecanduan. 
  7. Tidur terlalu lama bisa membuat seseorang mengalami kegemukan. 
  8. Rumah jika dibiarkan kosong terlalu lama, dipercaya akan dihuni oleh banyak hantu. 
  9. Penjual sering memadati lokasi ini saat cuaca cerah, dan sepertinya hari ini akan sepi penjual. 
  10. Drama Korea menjadi salah satu tontonan favorit anak-anak muda jaman sekarang. 
  11. Bunga mawar adalah bunga paling indah diantara bunga lainnya. 
  12. Bunga melati adalah bunga yang paling harum diantara bunga lainnya. 
  13. Ita adalah anak paling cantik diantara anak lainnya di kelas 10.
  14. Makan malam sepertinya gagal dilakukan, karena ibu sedang marang kepada ayah. 
  15. Minuman ini akan cepat dingin kalau tidak segera dihabiskan. 

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×