5 Hari Lagi - Sebelum Event Kopdar RIAU: Strategi Sukses Automasi Akreditasi Perguruan Tinggi & Prodi Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 30 Jul 2024

Strategi Meningkatkan Penerimaan Mahasiswa Baru via Jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)

Liza SEVIMA

SEVIMA.COM – Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi peluang baru bagi perguruan tinggi untuk menjaring calon mahasiswa. RPL merupakan program pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal, informal, hingga pengalaman kerja sebagai dasar melanjutkan atau menyetarakan pendidikan dengan kualifikasi tertentu. 

Menurut Prof. Wahyudi Agustiono, Ph.D, dosen di Universitas Trunojoyo Madura, perguruan tinggi perlu menangkap peluang ini untuk meningkatkan intake mahasiswa baru.

“Jalur RPL ini membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan intake mahasiswa baru. Target dari jalur RPL ini biasanya adalah karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga perguruan tinggi dapat menangkap peluang ini,” jelas Wahyudi dalam acara webinar bertajuk Sukses Pelaporan dan Pendataan Rekognisi Pembelajaran Lampau di SIERRA & PDDIKTI pada Selasa (13/12) lalu.

Meskipun membuka peluang baru, perguruan tinggi maupun masyarakat luas masih belum banyak yang tahu tentang program ini. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu menyiapkan strategi agar program RPL ini benar-benar dapat membantu meningkatkan intake mahasiswa baru di perguruan tinggi.

Strategi Meningkatkan Penerimaan Mahasiswa Baru via Jalur RPL

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi agar pelaksanaan program jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menghasilkan hasil yang maksimal dan meningkatkan intake mahasiswa baru.

Research Calon Mahasiswa

Sebelum membuka program, perguruan tinggi dapat melakukan analisis dan research terkait kebutuhan calon mahasiswa yang sesuai dengan program ini. Tahap research ini sangat penting untuk menyesuaikan program jalur RPL sesuai dengan kebutuhan calon mahasiswa. 

“Perguruan tinggi dapat mencari tahu beberapa data calon mahasiswa terkait umur, asal perusahaan, salary yang didapat, hingga jadwal kerja. Data tersebut sangat penting untuk melihat peluang mendapatkan calon mahasiswa baru. Sehingga perguruan tinggi bisa menyesuaikan jadwal kuliah serta biaya kuliah untuk program RPL,” ujar Wahyudi. 

Optimalkan Campaign Marketing untuk RPL

Data yang diperoleh dari hasil research calon mahasiswa, dapat digunakan menjadi dasar dalam menyusun campaign program RPL. Melalui data ini, marketing kampus dapat menyusun campaign dan bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang mana karyawannya sebagai target calon mahasiswa. 

“Agar semakin optimal, marketing kampus dapat menyiapkan timeline sesuai dengan yang dibutuhkan. Sehingga pelaksanaan campaign dapat semakin optimal,” tandas-nya.  

Hindari Marketing RPL sebagai “Cara Cepat Mendapat Ijazah”

Terdapat prosedur dalam menyusun promosi untuk program RPL. Perguruan perlu berhati-hati agar tidak membawakan narasi bahwa program RPL merupakan “cara cepat mendapat ijazah”. Narasi ini sering kali menjadi clickbait untuk menarik calon-calon mahasiswa agar mendapatkan konversi pengalaman kerja di rekognisi sebagai SKS lebih dari 80% bahkan menjanjikan masa studi yang lebih cepat. 

“Di lapangan, narasi tersebut sering kali menjadi clickbait untuk menarik calon-calon mahasiswa agar mendapatkan konversi pengalaman kerja yang di-rekognisi sebagai SKS lebih dari 80%. Bahkan mereka juga menjanjikan masa studi yang lebih cepat. Kenyataannya proses rekognisi SKS ini disarankan hanya 60-70% saja,” jelasnya. 

Optimalkan Program RL Agar Tidak Berdampak Negatif

Inilah dapat menimbulkan stigma terhadap calon mahasiswa jalur reguler, yang berpikir untuk apa mengikuti jalur reguler. Sehingga calon mahasiswa reguler berpikir bahwa lebih baik ikut program RPL. 

“Perguruan tinggi perlu melakukan analisis resiko agar RPL dilaksanakan sesuai dengan standar mutu pendidikan tinggi. Analisis dampak ini sangat penting karena  RPL yang tidak dilaksanakan sesuai standar akan berdampak,” ujarnya.

Modul PMB SEVIMA Platform Sukseskan PMB Jalur RPL Perguruan Tinggi

Proses pendaftaran mahasiswa baru membutuhkan banyak tenaga untuk memeriksa kelengkapan dan validasi dokumen. Terlebih penerimaan mahasiswa baru jalur RPL ini. Proses validasi dokumennya pasti lebih kompleks dibanding biasanya. Sehingga waktu yang dibutuhkan pasti juga bertambah. 

Untuk membantu perguruan tinggi mempermudah perguruan tinggi mengelola data pendaftaran mahasiswa, Modul PMB SEVIMA Platform  pendaftaran RPL di kampus Anda menjadi lebih mudah. 

Berikut adalah kelebihan dari Modul PMB SEVIMA Platform sudah mengakomodir RPL kampus Anda, antara lain:

  • Mengakomodir dokumen pendaftar program RPL sesuai kompleksitas yg dibutuhkan.
  • Memudahkan asesor penilai melakukan rekognisi Capaian Pendaftar dengan Mata Kuliah pada kurikulum Perguruan Tinggi keseluruhan pendaftar dalam satu modul yang sama.
  • Perguruan Tinggi dengan mudah mendapatkan laporan proses pendaftaran RPL. Lebihnya lagi, SEVIMA Platform juga mendukung pelaporan data mahasiswa baru RPL ke SIERRA.

Itu tadi penjelasan mengenai cara meningkatkan mahasiswa melalui jalur RPL. Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan modul PMB, yuk segera diskusi dengan Tim SEVIMA

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×