10 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Executive Forum: Strategi Sukses Memimpin Kampus dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Jawa Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Berita • 23 Mar 2022

Serba-Serbi Kuliah Online di Stikes Wira Medika Bali

Fadhol SEVIMA

SEVIMA.COM – Kerinduan kuliah tatap muka dirasakan oleh Ni Kadek Muliawati sebagai tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Wira Medika Bali. Pasalnya selama pandemi berbagai kegiatan kampus dilakukan secara online.

Kerinduan itu ternyata juga dirasakan oleh para mahasiswa yang mengaku lebih senang untuk melakukan perkuliahan secara tatap muka. Banyak keterbatasan saat melakukan pembelajaran melalui sistem online. Terlebih perguruan tinggi yang ada di Pulau Dewata itu lebih banyak praktik dibandingkan dengan teori.

Baik dosen maupun mahasiswa sama-sama belum terbiasa dengan keadaan demikian. Tetapi semua itu harus dilewati dengan terus mencoba hal-hal baru.

Muliawati yang juga menjabat sebagai Administrasi Akademik Stikes Wira Medika Bali mengaku kesulitan tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa tetapi juga para tenaga pengajar. Namun semakin berjalannya waktu hal itu bisa di atasi.

Tetapi dalam hal praktik, tetap lebih baik dilakukan secara langsung, seperti untuk program studi keperawatan. Mengingat banyak alat kesehatan yang perlu diketahui dan dipraktikan langsung oleh mahasiswa.

Baca juga : Tak Pakai Hybrid, Polimedia Justru Terapkan Kuliah Offline

Muliawati mengatakan pada awal pandemi, sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat pihak kampus menerapkan kuliah online, hal itu juga berlaku untuk praktikum.

Berbagai kendala dialami, seperti mahasiswa yang tidak memiliki alat kesehatan di rumah. Sehingga saat praktik menggunakan alat seadanya yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa.

“Dari kami kesulitan dan mahasiswa juga kesulitan. Terutama dari alat-alat, kan kami enggak bisa memaksa mahasiswa untuk membeli alat-alat seperti yagg di lab, jadi memakai alat seadanya,” kata Muliawati kepada SEVIMA beberapa waktu lalu.

Setelah level PPKM di Bali menurun, pihak kampus mulai mencoba untuk melakukan kuliah offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Bahkan saat praktik di lab menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, mulai dari penutup rambut, sarung tangan, baju hazmat, masker, hingga face shield.

Baca juga : Strategi Kuliah Online dan Digitalisasi Kampus Pasca Pandemi

Kendala kembali dihadapi saat praktik secara offline, pasalnya mahasiswa belum terbiasa memegang alat kesehatan yang ada di lab. Karena selama ini menggunakan alat seadanya yang dimiliki.

“Saat ketemu di lab itu mereka kagok. Walaupun sudah dikenalkan alat melalui video, tetap saja tidak seperti pada saat offline. Pada saat online mengenalkan alat melalui video yang kita buat tapi saat ketemu alat-alat langsung mereka bingung,” ucapnya.

Menurutnya, baik mahasiswa maupun dosen lebih senang jika dilakukan pembelajaran secara tatap muka. Karena untuk pratik di lab lebih nyata. Mengingat untuk keperawatan seharusnya selama satu tahun dilakukan praktik.

Muliawati menuturkan mulai semester ganjil berikutnya, pihak kampus telah menjadwalkan kegiatan perkuliahan dilakukan secara tatap muka penuh. Namun pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah.

Dengan catatan seluruh civitas akademika diwajibkan sudah melakukan vakninasi minimal dua kali. Selain itu protokol kesehatan juga tetap dijalankan secara ketat.

“Jika tidak ada perubahan lagi, kami sudah jadwalkan full offline,” tandasnya.

Tags:

kuliah online

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×