Langkah Realistis Menuju Publikasi di Scopus: Dari Ide Riset hingga Submission
03 Dec 2025
16 Jul 2025
Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) memiliki manfaat strategis dalam menjembatani kesenjangan antara kompetensi lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri. Melalui implementasi OBE, perguruan tinggi mampu menghasilkan lulusan yang lebih kompeten, adaptif, dan siap bersaing di pasar kerja global.
SEVIMA.COM – Lulusan perguruan tinggi yang mayoritas berasal dari Generasi Z dan dianggap paling mahir dengan teknologi, rupanya masih kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,76 persen, dengan lulusan perguruan tinggi menjadi salah satu kontributor signifikan.
Data ini mengungkap fakta yang mungkin cukup mengagetkan. Para lulusan yang tumbuh bersama revolusi digital justru kesulitan menemukan tempat di dunia kerja. Masalahnya bukan kurangnya teknologi, melainkan kesenjangan mendalam antara apa yang dipelajari di bangku kuliah dengan kebutuhan riil industri.
Baca juga: Urgensi Kurikulum Berbasis OBE sebagai Sistem Terintegrasi
Persoalan ini bukan fenomena baru. Ida Fauziyah, mantan Menteri Ketenagakerjaan pada Mei 2024 di sela-sela rapat dengan Komisi IX DPR menyoroti ketidakselarasan antara ekspektasi digital natives dengan realitas pasar kerja.
Menurutnya, kondisi ini akibat ketidakselarasan mendalam antara ekspektasi digital natives dengan realitas pasar kerja. Masalahnya bukan kurangnya teknologi, tapi kesenjangan antara apa yang dipelajari di kampus dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja.
Di sinilah peran kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dibutuhkan. Berdasarkan Harden, R. M. (2007) melalui buku Outcome-based education—The future is here. Kurikulum OBE mengubah fokus dari “apa yang diajarkan” menjadi “apa yang bisa dilakukan lulusan.”
Melalui kurikulum ini setiap lulusan yang memiliki kompetensi terukur yang langsung dapat diterapkan. Hasilnya? Lulusan yang siap kerja, bukan sekadar berbekal ijazah.
Penerapan kurikulum OBE bukan sekadar tren pendidikan, melainkan respons strategis terhadap tantangan masa depan. Sistem ini memastikan setiap lulusan memiliki kompetensi terukur yang langsung dapat diaplikasikan di dunia kerja. Berikut adalah 5 manfaat dari kurikulum OBE, di antaranya:
OBE mendesain kurikulum yang berfokus pada pengembangan keterampilan nyata. Mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kemampuan praktis yang relevan dengan tuntutan industri. Setiap mata kuliah dirancang dengan target capaian pembelajaran yang jelas dan dapat diukur.
Pembelajaran yang berbasis pada capaian pembelajaran yang jelas dan terukur mendorong mahasiswa untuk lebih proaktif dalam proses belajar. Ketika mahasiswa mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka akan dinilai, mereka akan lebih termotivasi untuk mencapai hasil terbaik.
Keterlibatan ini juga meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa secara keseluruhan, membuat mereka lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia profesional. Hasilnya, pengalaman belajar menjadi lebih bermakna dan aplikatif.
Penilaian berbasis hasil yang jelas dan terukur memungkinkan evaluasi yang lebih transparan dan akuntabel. Sistem ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pencapaian mahasiswa, sehingga pihak perguruan tinggi dapat lebih mudah mengevaluasi efektivitas program pendidikan yang diberikan. Selain itu, transparansi ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengetahui area yang perlu mereka perbaiki dan terus berkembang.
Lulusan yang memiliki kompetensi yang terukur dan diakui oleh industri akan lebih mudah beradaptasi dan bersaing di pasar kerja. Dengan pendekatan OBE, perguruan tinggi dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga keterampilan yang relevan dan dapat langsung diterapkan di tempat kerja. Hal ini membuat lulusan OBE lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Baca juga: Optimalisasi Capaian Lulusan melalui Pengelolaan OBE yang Efisien
Penerapan OBE juga mendukung perguruan tinggi dalam memenuhi standar akreditasi nasional dan internasional yang semakin mengutamakan kualitas lulusan. Dalam banyak sistem akreditasi, capaian pembelajaran yang jelas dan terukur menjadi salah satu kriteria utama dalam penilaian.
Dengan implementasi OBE, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa mereka memenuhi standar ini, sekaligus meningkatkan reputasi mereka di tingkat nasional dan global.
Penerapan OBE memiliki manfaat yang sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi. Dengan fokus pada capaian pembelajaran yang jelas, penilaian berbasis kinerja, dan keterlibatan aktif mahasiswa, OBE membantu memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.
Oleh sebab itu, untuk pengelolaan OBE yang optimal, perguruan tinggi membutuhkan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yang kredibel dan mudah digunakan seperti SEVIMA Platform.
Modul OBE di SEVIMA Platform dapat menjadi pendamping Anda menyusun kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) secara terintegrasi, mulai dari Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), hingga Rencana Pembelajaran Studi (RPS). Serta mendukung pencatatan sebagai bukti akreditasi dan memastikan kurikulum sesuai dengan SN-DIKTI dan kebutuhan industri.
Apakah Anda siap merasakan kemudahan implementasi Kurikulum OBE secara terstruktur dan terukur dengan modul OBE di SEVIMA Platform? Hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
Diposting Oleh:
Seprila Mayang SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami