Optimalisasi Capaian Lulusan melalui Pengelolaan OBE yang Efisien
10 Jul 2025
Hari ini - Event Executive Dinner Jayapura: Strategi dan Arah Kebijakan Pimpinan dalam Meningkatkan Akreditasi Unggul di PTS Melalui Score SINTA Dimulai.
Outcome-Based Education (OBE) mentransformasi pendidikan tinggi dengan menjamin lulusan memiliki kompetensi relevan dengan kebutuhan industri. Kurikulum ini memerlukan pemantauan terintegrasi untuk melacak capaian pembelajaran mahasiswa secara sistematis.
SEVIMA.COM – Adopsi pendekatan berbasis luaran atau Outcome Based Education (OBE) menjadi fokus utama yang direkomendasikan oleh lembaga akreditasi, seperti Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), serta lembaga akreditasi internasional.
Sebagaimana disampaikan oleh Yulia, S.T., M.Kom., dosen Universitas Kristen Petra Surabaya melalui Kanal Youtube SEVIMA bahwa kurikulum OBE merupakan kunci untuk memenuhi indikator akreditasi tersebut.
Pendekatan ini semakin relevan dengan tuntutan dunia kerja yang mengutamakan keahlian nyata dibandingkan hanya hafalan teori, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dalam kuliah umum di IPB pada April 2025.
Ini bukanlah sekadar tren semata. OBE merupakan amanat regulasi dan tuntutan mutu pendidikan tinggi masa kini. Lantas, seperti apa urgensi penerapan OBE di perguruan tinggi mampu menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja? Mari ulas di bawah ini.
Baca juga: 3 Langkah Jitu Memulai Implementasi Kurikulum OBE di Perguruan Tinggi
Outcome based Education (OBE) merupakan sistem pendidikan yang berfokus pada pencapaian pembelajaran. Dalam hal ini, pembelajaran tidak hanya berpusat pada materi yang harus diselesaikan saja, namun juga luaran atau outcome.
Dengan kata lain, pembelajaran bukan hanya pemaparan materi di kelas, tetapi juga berfokus pada persiapan lulusan agar memiliki kemampuan yang siap diaplikasikan dalam dunia kerja.
Berdasarkan landasan hukum pengembangan kurikulum Program Studi yang mengacu pada OBE ada beberapa aturan yang berlaku, di antaranya:
Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Perpres Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi nasional Indonesia (KKNI), dan Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Framework Kurikulum OBE
Pada perguruan tinggi dengan sistem konvensional, dosen hanya memberikan materi kuliah dan teori yang luas, tanpa adanya pengukuran langsung terhadap penerapan materi oleh mahasiswa.
Berbeda halnya dengan kurikulum OBE, dosen tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memastikan mahasiswa dapat menerapkannya dalam proyek atau tugas yang relevan, sehingga mereka benar-benar menguasai keterampilan yang dibutuhkan di dunia profesional.
Dari pernyataan tersebut, dapat kita tarik simpulan bahwa kurikulum OBE lebih menekankan pada pencapaian hasil belajar yang terukur, bukan hanya pada proses menghafal teori, tetapi pada kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi nyata.
Dalam sistem OBE, setiap mata kuliah dirancang dengan target capaian pembelajaran yang spesifik dan terukur. Dapat dicontohkan pada kegiatan pembelajaran pada jurusan Akuntansi. Dengan mengimplementasikan kurikulum OBE, mahasiswa ditarget untuk mampu menyusun laporan keuangan perusahaan dengan tingkat akurasi 95% sesuai standar akuntansi Indonesia.
Melalui pendekatan ini, dapat dipastikan bahwa mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis. Dengan begitu, kompetensi yang diperoleh nantinya akan sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Sebagai hasilnya, pembelajaran dapat diukur dan dievaluasi secara objektif.
Yulia, S.T., M.Kom., dosen Universitas Kristen Petra Surabaya dalam Kanal Youtube SEVIMA mengungkapkan, bahwa sistem OBE membantu kampus memenuhi berbagai indikator akreditasi. Akreditasi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu akreditasi nasional dan internasional. Bisa dicontohkan pada akreditasi nasional, dua butir Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) dengan nilai paling tinggi yaitu butir C6 (terkait pembelajaran dan kurikulum) dan C9 (tentang luaran). Keduanya memiliki keterkaitan dengan implementasi kurikulum OBE karena mengedepankan pencapaian kemampuan mahasiswa.
Selain itu, kurikulum OBE disebut sebagai kurikulum wajib untuk syarat meraih akreditasi internasional, salah satunya pada akreditasi internasional Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Pencapaian ini dapat dicapai dengan syarat, yaitu sebuah prodi paling tidak telah mengimplementasikan OBE lebih dari 4 tahun dan meluluskan setidaknya 1 alumni hasil dari implementasi OBE.
Dengan mengadopsi OBE dalam beberapa program studi, maka fokus pada kompetensi lulusan akan berhasil meningkatkan employability lulusannya. Kampus dengan pendekatan OBE, maka kampus akan memiliki keunggulan, di antaranya lulusan lebih siap kerja dan diminati industri, reputasi kampus meningkat di mata stakeholder, peluang kerjasama dengan industri semakin terbuka, dan kemudahan mendapat pengakuan internasional.
Bagaimana jika sebuah universitas masih menggunakan sistem administrasi manual untuk mencatat nilai, jadwal kuliah, dan data mahasiswa yang tersebar di berbagai departemen? Tentu saja akan sangat sulit untuk memantau perkembangan akademik mahasiswa secara menyeluruh dan memberikan layanan pendidikan yang efisien, bukan?
Begitu pula dengan implementasi OBE. Tanpa sistem terintegrasi yang dibangun, maka akan sulit mengelola dan melacak capaian pembelajaran secara komprehensif.
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) sendiri merupakan sistem berbasis web yang dirancang untuk mengintegrasikan semua proses pendidikan ke dalam suatu sistem informasi. Dalam konteks OBE, sistem terintegrasi inilah yang berperan sebagai tulang punggung yang menghubungkan seluruh elemen pembelajaran.
Sistem terintegrasi sangat penting untuk mendukung implementasi kurikulum Outcome-Based Education (OBE) karena memungkinkan pengelolaan dan pemantauan capaian pembelajaran secara efisien. Dengan sistem yang terhubung, setiap elemen kurikulum, mulai dari perancangan hingga evaluasi, dapat diselaraskan secara sistematis.
Sistem terintegrasi memungkinkan:
Dengan integrasi data Siakad akan mengelola secara terintegrasi seluruh data sehingga data tersebut akan selalu diperbaharui atau selalu up-to-date serta selalu realtime saat digunakan.
Fitur pemantauan meliputi:
Sistem memastikan semua komponen pembelajaran sejalan:
SIAKAD mendorong efisiensi administrasi dengan otomatisasi proses pendaftaran, penjadwalan, dan manajemen data mahasiswa. Dengan memberikan akses cepat dan akurat terhadap informasi akademik, SIAKAD memperkuat transparansi dan akuntabilitas di institusi pendidikan.
Sistem menghasilkan laporan untuk:
Implementasi kurikulum OBE membawa perubahan signifikan bagi sivitas akademika, mendorong dosen untuk lebih fokus pada hasil, mahasiswa untuk aktif mencapai kompetensi, dan pengelola perguruan tinggi untuk memantau kualitas pendidikan secara lebih terintegrasi. Hal ini meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan ekosistem yang lebih adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja.
OBE dengan dukungan sistem terintegrasi bukan lagi sekadar opsi tambahan. Ini adalah keharusan strategis bagi perguruan tinggi yang ingin survive dan thrive di era kompetisi global.
Kampus yang tidak segera bertransformasi pun kemudian hari akan menghadapi risiko kehilangan relevansi di mata industri dan mahasiswa, penurunan ranking akreditasi dan reputasi, kesulitan mendapat funding dan partnership, hingga brain drain dosen dan mahasiswa berkualitas.
Sebaliknya, kampus yang berhasil mengimplementasikan OBE dengan sistem terintegrasi akan menikmati competitive advantage yang berkelanjutan, alumni yang sukses, partnership ekosistem yang kuat dengan industri, dan sustainability finansial dan akademik jangka panjang
Inilah momentum bagi pimpinan kampus untuk melangkah cepat. Bangun sistem, susun kurikulum berbasis OBE, dan wujudkan pembelajaran yang relevan dengan masa depan. Transformasi ini bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi tentang mempersiapkan generasi yang akan memimpin Indonesia di masa depan.
Ingin mendapatkan kebutuhan OBE dalam sekali genggaman? Konsultasikan dengan kami di 0822-6161-0404.
Diposting Oleh:
Seprila Mayang SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
Social Chat is free, download and try it now here!