Hari ini - Event Webinar Premium: Navigasi Risiko Keuangan untuk Keberlanjutan Perguruan Tinggi Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus | Teknologi • 02 Aug 2023

Memahami Ancaman terhadap Keamanan Informasi Pribadi di Era Digital untuk Perguruan Tinggi

Shitny SEVIMA

SEVIMA.COM – Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan pelanggaran data yang memberikan dampak buruk bagi pemilik data di Indonesia. Dari laman Databoks, berdasarkan data yang ada, Indonesia menjadi negara dengan urutan ke-3 yang memiliki jumlah kasus kebocoran data terbanyak di dunia. Terdapat 12,74 juta akun yang mengalami kebocoran data, tentu itu bukanlah angka yang kecil.

Dengan data tersebut seharusnya sudah membuat kita jeli dan sadar dengan bahaya yang menyelimuti para pengguna data, termasuk di instansi pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, ancaman keamanan informasi pribadi ini dapat menyerang siapapun jika akses akunnya rentan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Keamanan Data dan Keuangan Kampus

Jenis-jenis Ancaman yang Mungkin Dihadapi oleh Dosen Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi dapat menjadi sasaran empuk bagi pelaku peretas data karena banyaknya data pribadi yang terkumpul baik dari tenaga pendidik, mahasiswa, juga tidak terkecuali dosen.

Dosen memiliki banyak kepentingan yang diwajibkan untuk menyerahkan informasi pribadinya kepada institusi pendidikan dan instansi terkait. Melihat fakta bahwa peretasan data di Indonesia masih tinggi, menjadi sangat wajar bila dosen bisa saja menjadi korban ancaman peretasan data. Terdapat berbagai jenis ancaman mungkin saja dihadapi dosen, diantaranya:

1. Phishing atau Penyebaran Tautan Berbahaya

Semakin hari, tindakan kejahatan semakin banyak caranya. Phising adalah salah satu ancaman bagi dosen di perguruan tinggi yaitu dengan cara mengirimkan pesan yang mengarahkan kepada tautan untuk memberikan informasi pribadi. Meskipun terlihat sangat menyakinkan dan terpercaya, tautan yang dikirimkan bisa saja berasal dari peretas data. Oleh sebab itu, dosen dan pegawai perguruan tinggi harus memastikan terlebih dahulu pesan yang dikirim valid atau tidak. 

2. Pembobolan Kata Sandi

Masalah kata sandi memang menjadi ancaman yang sangat berbahaya. Hanya dengan mengetahui akun dan kata sandi, peretas dapat dengan mudah mengakses seluruh informasi yang tersedia pada akun. Bayangkan jika akun yang diretas adalah akun admin perguruan tinggi. Tentu dapat menyebabkan data seluruh civitas akademik yang terkait berada dalam ancaman.

Untuk itu pemilihan sandi harus menjadi perhatian khusus bagi para pemilik akun. Meskipun terkesan merepotkan, pemilihan sandi sulit lebih dapat meningkatkan keamanan data. 

3. Peretasan melalui Wi-Fi

Wifi juga dapat menjadi sarana bagi hacker untuk mendapatkan informasi pribadi Anda. Untuk itu, berhati-hatilah dalam menggunakan wifi di area publik dan pastikan bahwa wifi yang tersedia aman.

Ancaman peretasan data diatas memang sudah sangat mengerikan, terlebih lagi jika data tersebut digunakan untuk kepentingan yang membahayakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pelaku bisa saja melakukan pengubahan, penghancuran, mencuri dan mengungkapkan informasi pribadi korban.

Baca juga: Prinsip-prinsip Keamanan Informasi Pribadi pada Perguruan Tinggi

Serangan tersebut tentu dapat memberikan kerugian kepada korban dan juga penanganan atas kasus tersebut tidak sebentar. Untuk itu, kesadaran untuk memahami ancaman terhadap keamanan informasi pribadi di perguruan tinggi ini perlu dibangun agar tidak merugikan banyak pihak.

Gambar: Canva.com

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×