Publikasi Bukan Sekadar Syarat, tapi Investasi Reputasi: Mengapa Dosen Harus Menulis di Jurnal Bereputasi
05 Dec 2025
Dari tes penerimaan mahasiswa baru hingga ujian akhir semester, CBT hadir sebagai solusi praktis yang memangkas kerumitan ujian manual dan membuat proses lebih cepat, adil, serta efisien.
SEVIMA.COM – Setiap kali musim ujian datang, dosen dan tim akademik pasti sudah tahu rasanya: pekerjaan menumpuk, mulai dari menyiapkan soal, memastikan distribusi, hingga memeriksa ribuan lembar jawaban. Entah itu tes penerimaan mahasiswa baru (PMB), ujian tengan semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), atau ujian lainnya, tantangan yang dihadapi tetap sama melelahkan, memakan biaya, dan sering kali rawan kesalahan.
Bayangkan kalau semua tahapan yang rumit itu bisa dipangkas. Tidak perlu lagi berjibaku dengan kertas, tidak ada lagi kesalahan input nilai, dan hasil ujian bisa keluar lebih cepat. Inilah yang membuat Computer-Based Test (CBT) semakin banyak dipakai kampus: karena ia benar-benar meringankan kerja dosen dan tim akademik.
Meski sudah digunakan bertahun-tahun, sistem ujian manual masih menyisakan banyak kendala. Setiap tahapannya, dari mencetak soal, menggandakan lembar jawaban, hingga mengoreksi hasil ujian selalu menyita waktu dan tenaga yang besar.
Belum lagi soal biaya. Pengadaan kertas, tinta, hingga distribusi soal menjadi beban tersendiri setiap kali ujian berlangsung. Di sisi lain, risiko kesalahan manusia, seperti salah cetak atau salah input nilai, bisa saja terjadi dan berpengaruh pada hasil ujian secara keseluruhan.
Bagi dosen maupun tim PMB, kesulitan lain muncul ketika harus menganalisis hasil ujian. Proses manual membuat evaluasi butir soal atau capaian pembelajaran memakan waktu sangat lama. Padahal, data yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan seleksi.
Inilah alasan mengapa sudah saatnya meninggalkan cara lama, dan beralih ke sistem ujian yang lebih modern, praktis, dan efektif.
Baca juga: SEVIMA Permudah Pelaporan PDDIKTI dan Awasi Mutu Pendidikan Universitas Bhakti Kencana
Computer-Based Test (CBT) hadir dengan berbagai manfaat yang langsung terasa dalam pelaksanaan ujian, baik untuk PMB, UTS, UAS, maupun ujian lainnya.
Mulai dari penyusunan soal, pelaksanaan ujian, hingga pengumuman hasil dapat dilakukan jauh lebih cepat dibandingkan cara manual. Khusus untuk seleksi PMB, hal ini sangat membantu karena proses penerimaan mahasiswa baru bisa berjalan lebih singkat, akurat, dan efisien.
Dengan CBT, soal yang diberikan lebih terukur dan konsisten. Setiap peserta mendapat kesempatan yang sama karena tingkat kesulitan soal bisa diatur merata sesuai kompetensi yang ingin diuji. Prosesnya pun transparan—seluruh aktivitas terekam secara digital, mudah diaudit, serta meminimalkan potensi kecurangan.
CBT dapat dijalankan baik secara online maupun offline. Mahasiswa tidak selalu harus hadir di ruang ujian, sehingga penyelenggara lebih leluasa mengatur ujian dengan jumlah peserta yang besar. Selain itu, pengawasan juga lebih praktis berkat teknologi proctoring yang memungkinkan pemantauan peserta secara jarak jauh.
Bagi kampus yang ingin tetap relevan di era digital, beralih ke Computer-Based Test (CBT) modern bukan lagi pilihan yang bisa ditunda. Selain menghemat waktu dan biaya, CBT juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas penilaian akademik. Dengan sistem yang lebih efisien, tenaga pengajar dan pengelola bisa lebih fokus pada pembelajaran berbasis kompetensi, menghadirkan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa, sekaligus menjaga kredibilitas institusi.
CBT pun kini bukan sekadar alat ujian. Lebih dari itu, ia menjadi bagian penting dari strategi digital untuk memperkuat transformasi pendidikan tinggi. Melalui CBT, proses seleksi maupun evaluasi dapat dijalankan dengan standar yang lebih tinggi, transparan, dan berbasis data, sehingga setiap keputusan akademik lebih adil dan terpercaya.
Salah satu perguruan tinggi yang telah merasakan kemudahan dari Computer-Based Test CBT adalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Hal ini disampaikan langsung oleh Ir. Sufyaldy, M.Kom., selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (UPT TIPD) membagikan pengalamannya menggunakan CBT SEVIMA Platform ketika pelaksanaan ujian pascasarjana ujian kepada Tim SEVIMA.
“Kami bisa hemat anggaran ratusan juta dengan menggunakan Modul CBT,” ujar Sufyaldy melalui aplikasi WhatsApp pada (04/06/24) kepada tim SEVIMA.
Saat ini, SEVIMA Platform telah sepenuhnya mendukung CBT yang telah terintegrasi dengan dua modul, yaitu modul akademik untuk ujian perkuliahan dan modul PMB untuk tes Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Dengan demikian semua kebutuhan perguruan tinggi untuk tes secara online, SEVIMA Platform dapat mengakomodir.
Berkat adanya sistem CBT ini, IAIN Parepare telah berhemat anggaran hingga ratusan juga dalam penyelenggaraan ujian karena dapat menghemat dari berbagai sisi mulai dari pengadaan kertas hingga sumber daya lainnya. SEVIMA berharap agar dapat terus berkontribusi mengembangkan kualitas dan layanan IAIN Parepare.
Perguruan tinggi yang ingin memajukan kualitas pendidikan dan meningkatkan efisiensi operasional sudah saatnya untuk berinvestasi dalam sistem CBT. SEVIMA Platform hadir untuk membantu perguruan tinggi beralih ke sistem ujian digital yang lebih canggih, efisien, dan mudah diakses. Jangan biarkan perguruan tinggi Anda tertinggal di belakang dalam menghadapi revolusi digital ini.
Segera hubungi kami dan temukan bagaimana Computer-Based Test (CBT) dapat mempercepat seleksi dan ujian di kampus Anda. Jadikan perguruan tinggi Anda lebih modern, efisien, dan transparan dengan SEVIMA Platform melalui Kontak Kami.
Diposting Oleh:
Liza SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami