Berita | Liputan Media • 18 Nov 2024
SEVIMA.COM – Memasuki revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi begitu pesat. Tentu semua pihak perlu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, tak terkecuali para santri.
Ketua STAI Badrus Sholeh H. Mohammad Nabiel, M.Ag menyampaikan agar santri tidak mudah untuk berpuas diri dalam belajar. Kendati demikian, diharapkan santri tidak melupakan identitasnya.
“Bagi santri milenial harapan saya adalah jangan melupakan identitas sebagai santri. Kenali identitas diri sehingga kita memiliki akar yang kuat. Ketika kita menghadapi perubahan waktu dan zaman, kita tidak tergerus perubahan semacam itu,” kata Nabiel kepada SEVIMA, Kamis (6/10/2022).
Menurut Gus Nabiel sapaan akrabnya santri merupakan thalib yakni orang yang berpendidikan. Disebut thalib karena merupakan seorang pencari ilmu dan sangat cinta dengan ilmu.
“Pesan saya agar santri mengenali identitas itu untuk mengembalikan mereka pada jati dirinya,” ucapnya.
Gus Nabiel menambahkan saat ini tolak ukur seseorang dalam mencari ilmu sudah berbeda dengan zaman sebelumnya. Santri generasi sebelumnya mencari ilmu itu berdasarkan guru atau ulama yang akan mengajarnya. Namun saat ini lebih kepada bentuk fisik bangunan maupun fasilitas.
Melihat hal tersebut Gus Nabiel menuturkan adanya pergeseran nilai terkait dengan tujuan dari belajar itu sendiri. Sehingga diminta kepada para santri untuk bisa kembali pada tujuan awal mencari ilmu.
“Konsepnya kalau kita berpaling dari tujuannya berarti kita mengalami pergeseran. Ini tentunya saya harap mereka kembali pada jalur-jalur tadi,” ucapnya.
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami