Hari ini - Event Premium Webinar: Navigasi Risiko Keuangan untuk Keberlanjutan Perguruan Tinggi Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Solusi SEVIMA • 16 Feb 2021

siAkad Cloud Terintegrasi Kampus Merdeka (MBKM)

Fadhol SEVIMA

SEVIMA.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak 2020 kemarin telah mengeluarkan kebijakan yang diberi tajuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan ini dibuat atas dasar perkembangan industry dan teknologi yang selalu berubah dari waktu ke waktu.

Sehingga diharapkan dengan adanya kebijakan baru ini bisa membantu mahasiswa untuk bisa menghadapi kultur masyarakat serta industry yang selalu inovatif. Serta diharapkan agar mahasiswa nantinya lebih cepat mengenal dunia kerja dan bisa mengembangkan diri dengan lebih baik pada bidang yang diminati.

Kebijakan Kampus Merdeka merupakan lanjutan dari konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pelaksanaannya hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah Peraturan Pemerintah atau Undang-Undang.

8 Kegiatan Kampus Merdeka

Bentuk kegiatan pembelajaran pada program ini yaitu sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi meliputi:

1. Pertukaran Pelajar

Pertukaran pelajar diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa yang termaktub di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020, yaitu menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; serta bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

Saat ini pertukaran mahasiswa dengan full credit transfer sudah banyak dilakukan dengan mitra Perguruan Tinggi di luar negeri, tetapi sistem transfer kredit yang dilakukan antar perguruan tinggi di dalam negeri sendiri masih sangat sedikit jumlahnya.

2. Magang/Praktik Kerja

Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa.

Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.

Program magang memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama).

Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/induksi.

3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan

Kualitas pendidikan dasar dan menengah di Indonesia masih sangat rendah (PISA 2018 peringkat Indonesia no 7 dari bawah). Jumlah satuan pendidikan di Indonesia sangat banyak dan beragam permasalahan baik satuan pendidikan formal, non formal maupun informal.

Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi mengajar dilakukan oleh mahasiswa di satuan pendidikan seperti sekolah dasar, menengah, maupun atas. Sekolah tempat praktek mengajar dapat berada di lokasi kota maupun di daerah terpencil.

4. Penelitian/Riset

Bagi mahasiswa yang memiliki passion menjadi peneliti, merdeka belajar dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan penelitian di Lembaga riset/pusat studi. Melalui penelitian mahasiswa dapat membangung cara berpikir kritis, hal yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan tinggi.

Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu melakukan metode riset secara lebih baik.

Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan berprofesi dalam bidang riset, peluang untuk magang di laboratorium pusat riset merupakan dambaan mereka. Selain itu, Laboratorium/Lembaga riset terkadang kekurangan asisten peneliti saat mengerjakan proyek riset yang berjangka pendek (1 semester – 1 tahun).

Baca juga : Apa Itu Merdeka Belajar Kampus Merdeka?

5. Proyek Kemanusiaan

Indonesia banyak mengalami bencana alam, baik berupa gempa bumi, erupsi gunung berapi, tsunami, bencana hidrologi, dan sebagainya. Perguruan tinggi selama ini banyak membantu mengatasi bencana melalui program-program kemanusiaan.

Pelibatan mahasiswa selama ini bersifat voluntary dan hanya berjangka pendek. Selain itu, banyak lembaga Internasional (UNESCO, UNICEF, WHO, dan sebagainya) yang telah melakukan kajian mendalam dan membuat pilot project pembangunan di Indonesia maupun negara berkembang lainnya.

Mahasiswa dengan jiwa muda, kompetensi ilmu, dan minatnya dapat menjadi “foot soldiers” dalam proyek-proyek kemanusiaan dan pembangunan lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri.

6. Kegiatan Wirausaha

Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI) pada tahun 2018, Indonesia hanya memiliki skor 21% wirausahawan dari berbagai bidang pekerjaan, atau peringkat 94 dari 137 negara yang disurvei. Sementara menurut riset darn IDN Research Institute tahun 2019, 69,1% millennial di Indonesia memiliki minat untuk berwirausaha.

Sayangnya, potensi wirausaha bagi generasi milenial tersebut belum dapat dikelola dengan baik selama ini. Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang sesuai.

7. Studi/Proyek Independen

Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan karya besar yang dilombakan di tingkat internasional atau karya dari ide yang inovatif. Idealnya, studi/proyek independen dijalankan untuk menjadi pelengkap dari kurikulum yang sudah diambil oleh mahasiswa.

Perguruan tinggi atau fakultas juga dapat menjadikan studi independen untuk melangkapi topik yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan, tetapi masih tersedia dalam silabus program studi atau fakultas. Kegiatan proyek independent dapat dilakukan dalam bentuk kerja kelompok lintas disiplin keilmuan.

8. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa.

Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan.

Pelaksananaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di siAkad Cloud

Dengan adanya kebijakan baru ini tentunya banyak memberikan kesempatan, baik itu bagi mahasiswa maupun Perguruan Tinggi tersebut untuk lebih berkembang. Setelah kebijakan ini keluar maka SEVIMA sebagai pengembang sistem informasi di Perguruan Tinggi mulai menyesuaikan diri.

Pada pelaksanaan MBKM perguruan tinggi dimungkinkan menjadi 2 role sebagai kampus penyelenggara atau sebagai kampus peserta.

  1. Kampus sebagai Penyelenggara. Sebagai kampus penyelenggara, perguruan tinggi membuka kelas yang dapat diikuti perkuliahannya oleh mahasiswa perguruan tinggi lainTahapan
  2. Kampus sebagai Peserta. Sebagai kampus peserta, mahasiswa perguruan tinggi tersebut mengikuti MBKM baik melalui proses pertukaran pelajar ataupun melalui kegiatan non pertukaran pelajar.

Kampus sebagai Penyelenggara

Sebagai penyelenggara, perguruan tinggi menyiapkan data kelas dan pengajarnya. Pada aplikasi siAkad Cloud penambahan datanya dapat dilakukan dengan cara berikut:

  1. Pada SIM Akademik menu Kampus Merdeka > Kelas Kuliah
  2. Klik Tambah Data dan inputkan jadwalnya

undefined

  1. Jika sudah ditambahkan di sebelah kiri akan muncul tab menu sebagai berikut:
  • Dosen Pengajar = untuk menambahkan dosen pengajar
  • Jadwal dan Presensi = untuk menambahkan jadwal mingguan dan absensi mahasiswa
  • Peserta dan Nilai = untuk mencatat peserta kelasnya (Datanya diambilkan dari mahasiswa yang terdaftar pada menu Kampus Merdeka > Mahasiswa)

undefined

Kampus sebagai Peserta

Sebagai peserta, perguruan tinggi memasukkan data konversi hasil mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan di kelas PT lain atau yang mengikuti aktivitas MBKM. Pada aplikasi siAkad Cloud penambahan datanya dapat dilakukan dengan cara berikut:

  1. Buka SIM Akademik menu Portal > Mahasiswa
  2. Klik Detail Mahasiswa yang mengikuti MBKM
  3. Klik tab menu “Status Semester” dan ubah status mahasiswa menjadi “Kampus Merdeka

undefined

  1. Untuk mahasiswa pertukaran pelajar yang mengikuti kelas perkuliahan di PT lain, masukkan data nilai konversinya pada menu Perkuliahan > Administrasi > Konversi Nilai. Pastikan kolom Transkrip sudah terchecklist agar dapat masuk ke transkrip nilainya.
    1. Masukkan data aktivitasnya pada menu Perkuliahan > Kegiatan Pendukung.
    2. Klik Tambah Data dan tambahkan sesuai kegiatan yang dilakukan.
    3. Jika sudah berhasil tersimpan akan ada tab menu “Peserta“, masukkan data mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
    4. Nilai konversi dari kegiatan tersebut dimasukkan pada menu Perkuliahan > Administrasi > Konversi Nilai. Pastikan kolom Transkrip sudah terchecklist agar dapat masuk ke transkrip nilainya.

undefinedundefined

Baca juga: Update Patch PDDikti Feeder 4.0, Apa Saja yang Baru?

Bahkan saat ini, siAkad Cloud telah disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan perguruan tinggi yaitu PDDIKTI Feeder 4.0 Kampus Merdeka. Sehingga pelaporan perguruan tinggi yang sudah menggunakan siAkad Cloud tidak pusing lagi terkait pelaporan ke PDDikti terkait implementasi Kampus Merdeka di kampusnya.

Apakah kampus Anda sedang menuju penerapan Kampus Merdeka, dan mencari sistem yang dapat memudahkan dalam menjalankannya? siAkad Cloud siap mendukung perguruan tinggi di Indonesia menjalankan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan lancar dan terlapor dengan baik di PDDikti. Tunggu apalagi, saatnya kampus anda menggunakan: siakadcloud.com

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×