Kontak Kami

Regulasi

Sosialisasi IKU Diktisaintek Berdampak: Apa yang Perlu Kampus Ketahui?

12 Dec 2025

SEVIMA.COM — Penetapan IKU Diktisaintek Berdampak (2025) merupakan langkah strategis Kemendiktisaintek dalam mendukung Program Asta Cita melalui penyesuaian dan penguatan arah kebijakan pendidikan tinggi. Transformasi dari IKU Kemdikbud (2021) menuju IKU Diktisaintek Berdampak tidak hanya mengubah indikator, tetapi juga memodifikasi cara pandang perguruan tinggi terhadap peran mereka dalam pembangunan nasional. 

Dengan kerangka baru ini, perguruan tinggi diharapkan berfungsi sebagai pusat penggerak ekosistem pengetahuan, inovasi, dan penguatan daya saing bangsa. Perubahan tersebut menuntut pemahaman komprehensif dari seluruh pimpinan perguruan tinggi agar mampu menyelaraskan rencana kerja institusi dengan arah kebijakan baru. Oleh karena itu, sosialisasi IKU menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan institusi dalam mengimplementasikannya secara efektif.

Mengenal IKU Diktisaintek Berdampak (2025) dan Latar Belakangnya

Berdasarkan Buku Inovasi Visioner Diktisaintek (2025), IKU Berdampak dirancang untuk menggeser pendekatan pendidikan tinggi dari model konvensional menuju paradigma transformatif yang menekankan kontribusi nyata terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Paradigma ini mendorong integrasi pembelajaran, penelitian, pengembangan, serta sains dan teknologi ke dalam satu kesatuan yang berorientasi pada keberlanjutan dan dampak jangka panjang. 

Perguruan tinggi tidak lagi diposisikan sekadar sebagai institusi akademik, melainkan menjadi bagian dari ekosistem sosial-ekonomi yang aktif menciptakan solusi melalui Tridharma. Dalam kerangka tersebut, kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi bagian esensial dalam menghasilkan inovasi yang relevan. Pendekatan baru ini juga menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tinggi diukur melalui kontribusi nyata yang dapat dirasakan oleh pemangku kepentingan.

Perubahan kebijakan ini semakin menonjolkan empat pilar utama yang menjadi fondasi IKU Diktisaintek Berdampak, yaitu talenta unggul, riset dan inovasi yang relevan, pengabdian masyarakat yang memberdayakan, serta tata kelola yang transparan dan berintegritas. Keempat pilar tersebut dirancang agar perguruan tinggi mampu melahirkan inovasi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan akademik, tetapi juga kebutuhan pembangunan nasional secara langsung. Dalam konteks ini, IKU tidak lagi sekadar indikator administratif, tetapi menjadi instrumen strategis yang memandu transformasi institusi. 

Maka perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan program yang responsif terhadap dinamika global, regional, dan lokal, sehingga relevansinya semakin kuat. Dengan demikian, IKU Diktisaintek berfungsi sebagai jembatan antara kebijakan nasional dan praktik akademik di level institusi.

Perbedaan IKU Diktisaintek Berdampak (2025) dan IKU Kemdikbud (2021)

Untuk memahami arah transformasi kebijakan, penting bagi perguruan tinggi melihat perbedaan mendasar antara IKU Diktisaintek 2025–2029 dan IKU Kemdikbud 2021 melalui tabel di bawah: 

Tabel Perbedaan IKU Kemdiktisaintek 2025–2029 dan IKU Kemdikbud 2021

PerihalIKU Kemdiktisaintek 2025–2029IKU Kemdikbud 2021
Tujuan dan Fungsi1. Alat ukur kinerja perguruan tinggi.

2. Panduan sinkronisasi program kegiatan perguruan tinggi terhadap Program Prioritas Kemdiktisaintek.

Alat ukur kinerja perguruan tinggi.
Muatan Indikator KinerjaIntegratif; mencakup keberadaan indikator kinerja tambahan yang diajukan oleh masing-masing perguruan tinggi.Sentralistik; ditetapkan secara terpusat oleh Kemendikbud.
Jumlah indikator6 IKU wajib + 5 IKU pilihan (perguruan tinggi dapat memiliki satu pilihan) + 1 IKU partisipatif8 IKU wajib
Pemeringkatan Perguruan TinggiPengukuran capaian kinerja berdasarkan pengelompokkan perguruan tinggi (PTNBH, BLU, Satker).Pemeringkatan perguruan tinggi untuk perolehan grant.
GagasanKampus Penggerak Pembangunan Asta Cita.Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Metode PengukuranProses dan hasil kegiatan.Hasil kegiatan.

(Sumber: Buku Inovasi Visioner Diktisaintek 2025, hal.72)

IKU baru memiliki fungsi ganda, yakni sebagai alat ukur kinerja sekaligus panduan sinkronisasi program dengan prioritas kementerian, sementara IKU 2021 lebih berfokus pada pengukuran kinerja semata. Dalam IKU Diktisaintek, indikator disusun secara integratif dengan memberi ruang bagi perguruan tinggi untuk mengusulkan indikator tambahan, sedangkan IKU sebelumnya bersifat sentralistik dan ditentukan sepenuhnya oleh kementerian. 

Perubahan juga tampak pada jumlah indikator, di mana IKU Diktisaintek memuat 6 indikator wajib, 5 indikator pilihan, serta 1 indikator partisipatif yang harus diajukan oleh setiap perguruan tinggi. Selain itu, metode pemeringkatan kini diferensiatif berdasarkan status perguruan tinggi, bukan lagi hanya berorientasi pada perolehan dana hibah.

Perbedaan-perbedaan tersebut menegaskan bahwa IKU Diktisaintek memberikan fleksibilitas dan ruang inovasi yang lebih luas bagi perguruan tinggi untuk membangun strategi berbasis konteks. Melalui pendekatan yang lebih adaptif ini, perguruan tinggi dapat menyusun indikator yang mencerminkan keunggulan institusi sekaligus mendukung kebutuhan pembangunan nasional. 

Model pengukuran juga berfokus pada proses dan hasil, sehingga aktivitas inovatif institusi memperoleh pengakuan yang lebih seimbang. Dengan struktur baru ini, perguruan tinggi tidak hanya dinilai berdasarkan output akhir, tetapi juga efektivitas proses transformasi yang mereka jalankan. Pendekatan ini diharapkan mendorong kampus untuk lebih visioner dan responsif terhadap perubahan lingkungan strategis.

Indikator Kinerja Utama Diktisaintek (2025)

Perubahan signifikan dalam struktur indikator IKU mencerminkan upaya kementerian untuk menjadikan IKU sebagai instrumen strategis yang mendorong dampak nyata. IKU kini terdiri dari enam indikator wajib, lima indikator pilihan yang dapat dipilih sesuai karakter institusi, dan satu indikator partisipatif yang wajib diusulkan oleh setiap perguruan tinggi. 

Struktur baru ini memberi ruang bagi perguruan tinggi untuk menonjolkan kekuatan dan diferensiasi programnya. Pada saat yang sama, indikator wajib tetap memastikan adanya standar nasional yang seragam sebagai acuan pembangunan sektor pendidikan tinggi. Dengan demikian, komposisi IKU baru ini menyeimbangkan fleksibilitas institusional dengan arah kebijakan nasional.

Jadwal Penyusunan Laporan IKU Diktisaintek Berdampak

(Sumber: Dokumen sosialisasi IKU Diktisaintek Berdampak)

Dokumen sosialisasi Kemendiktisaintek menjelaskan bahwa penyusunan laporan IKU Diktisaintek Berdampak dilakukan secara bertahap melalui timeline yang telah ditetapkan. Periode Januari hingga Februari ditetapkan sebagai masa pengumpulan data IKU tahun berjalan, sehingga perguruan tinggi harus memastikan kesiapan data sejak awal tahun. 

Data IKU dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk PDDikti, SISTER, tracer study, Laporkerma, serta data manual yang diunggah melalui Excel. Karena kompleksitas sumber data semakin meningkat, perguruan tinggi harus memastikan sistem akademik (SIAKAD) yang digunakan mampu mengintegrasikan seluruh elemen data dengan baik. Apabila sistem tidak siap, proses pelaporan berpotensi terhambat dan dapat memengaruhi capaian kinerja institusi.

Pengelolaan data IKU yang efektif menuntut koordinasi lintas unit di dalam perguruan tinggi, mulai dari biro akademik, LPM, LP2M, hingga unit kerjasama dan pusat karier. Seluruh unit tersebut harus memahami indikator IKU dan data apa saja yang harus dikumpulkan agar pelaporan menjadi akurat dan tepat waktu. 

Dengan sistem pengelolaan data yang kuat, perguruan tinggi dapat melakukan pemantauan berkala terhadap capaian IKU sepanjang tahun, bukan hanya menjelang masa pelaporan. Hal ini memungkinkan kampus untuk mengambil langkah korektif lebih cepat dan meningkatkan efektivitas program yang dijalankan. Pada akhirnya, kualitas data yang baik akan meningkatkan kredibilitas perguruan tinggi dalam penilaian kinerja nasional.

Diposting Oleh:

Liza SEVIMA

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

Video Terbaru

🔴LIVE - Webinar Nasional: Strategi Sukses Menulis Artikel SCOPUS Pertama dan Mendapatkan ID Scopus