Hari ini - Event Webinar Premium: Pemanfaatan AI untuk Pembelajaran, Tulis Buku Ajar, dan Silabus RPS Standar ISBN Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Opini • 02 Dec 2024

Implementasi SPMI Perguruan Tinggi dalam Konteks e-Gov dan Gov-Tech

Seprila Mayang SEVIMA

Penulis: Ir. Sufyaldy, S.Kom., M.Kom.

SEVIMA.COM– Baru–baru ini, Presiden Joko Widodo meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia bernama INA Digital dalam acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara. Beliau menegaskan bahwa kehadiran GovTech INA Digital akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing
Indonesia dengan memperkuat digitalisasi sistem pelayanan publik. Presiden menjelaskan bahwa GovTech
tersebut akan mengakselerasi integrasi sistem layanan digital di sejumlah layanan prioritas.

“Di situ ada layanan pendidikan, layanan kesehatan, ada layanan izin usaha, ada perpajakan, dan lain lainnya. Memang ini adalah tahap awal kita memulai. Tapi tidak apa, saya kira migrasinya memang harus bertahap,
yang penting dimulai dulu. ASN-nya, ASN digitalnya juga disiapkan,” ujar Kepala Negara saat peluncuran GovTech
seperti dikutip dari presidenri.go.id

Seperti penekanan beliau pada kesempatan tersebut, peningkatan layanan dan kualitas pendidikan tinggi tentu menjadi salah satu fokus utama di Indonesia dan banyak negara. Perguruan tinggi dihadapkan pada tuntutan untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, yang salah satunya dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI adalah mekanisme yang dirancang untuk memastikan bahwa institusi pendidikan tinggi secara berkesinambungan meningkatkan kualitas layanan akademik dan nonakademik mereka.

Dalam konteks ini, implementasi e-Government (eGov) dan GovTech menjadi penting. e-Gov merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas layanan publik. GovTech, di sisi lain, adalah penerapan inovasi teknologi di sektor publik untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih responsif.

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara SPMI, e-Gov, dan GovTech. Lebih jauh, tulisan ini akan
mengidentifikasi dampak, peluang, tantangan, serta best practice dalam implementasi SPMI yang didukung oleh
teknologi e-Gov dan GovTech di perguruan tinggi.

SPMI, eGov dan GovTech SPMI merupakan serangkaian proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa perguruan tinggi secara terusmenerus mengawasi dan meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan. Komponen
utama SPMI meliputi standar mutu, manual mutu, pelaksanaan mutu, dan evaluasi mutu. Sistem ini dirancang untuk menciptakan budaya kualitas di dalam institusi pendidikan tinggi.

e-Gov melibatkan penerapan teknologi digital untuk meningkatkan proses administrasi pemerintah dan layanan publik. Dalam konteks pendidikan tinggi, e-Gov dapat meningkatkan efisiensi administrasi, memberikan layanan
yang lebih baik kepada mahasiswa, dan memfasilitasi transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan institusi.

GovTech merujuk pada penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan operasi dan layanan pemerintah. Di sektor pendidikan tinggi, GovTech dapat mencakup berbagai inovasi teknologi seperti analisis data besar (big data analytics), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan sistem manajemen berbasis cloud yang dapat mendukung proses penjaminan mutu.

Implementasi SPMI melalui e-Gov dan GovTech
Penggunaan e-Gov dalam implementasi SPMI dapat dilakukan melalui digitalisasi proses administrasi dan pengelolaan mutu. Misalnya, platform e-Gov dapat digunakan untuk pengajuan dan penilaian akreditasi program studi, memudahkan pelaporan kinerja akademik, dan mengintegrasikan sistem evaluasi dan monitoring mutu. Dengan e-Gov, perguruan tinggi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

GovTech sendiri membawa inovasi teknologi yang dapat mendukung SPMI dengan lebih efektif. Teknologi seperti big data analytics dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kinerja akademik secara real-time, memberikan wawasan yang berharga bagi pengambilan keputusan strategis. Selain itu, teknologi cloud memungkinkan penyimpanan dan akses data yang lebih aman dan terpusat, sementara kecerdasan buatan dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin tidak terlihat dengan analisis konvensional.

Dampak, Peluang dan Tantangan Implementasi

Implementasi e-Gov dan GovTech dalam SPMI memiliki beberapa dampak positif. Pertama, peningkatan efisiensi
dan transparansi dalam pengelolaan mutu pendidikan. Digitalisasi proses administrasi mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk pengumpulan dan pengolahan data. Kedua, peningkatan kualitas layanan pendidikan, dimana teknologi memungkinkan monitoring yang lebih ketat dan evaluasi yang lebih akurat terhadap kinerja akademik dan non-akademik.

Namun, implementasi teknologi ini juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. Potensi resistensi terhadap perubahan adalah salah satunya. Banyak pihak di perguruan tinggi yang mungkin tidak siap atau enggan beradaptasi dengan teknologi baru. Selain itu, masalah keamanan data dan privasi juga menjadi perhatian utama, mengingat tingginya volume data sensitif yang dikelola oleh institusi pendidikan.

Ada banyak peluang yang muncul dari implementasi

e-Gov dan GovTech dalam SPMI. Salah satunya adalah peningkatan aksesibilitas dan partisipasi stakeholder dalam proses penjaminan mutu. Dengan teknologi, mahasiswa, dosen, dan staf administrasi dapat lebih mudah berpartisipasi dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan. Selain itu, potensi inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran juga semakin terbuka lebar, mendukung peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, tantangan yang dihadapi juga cukup signifikan. Kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu tantangan utama. Tidak semua perguruan tinggi memiliki infrastruktur teknologi yang memadai atau SDM yang kompeten dalam mengoperasikan teknologi tersebut. Selain itu, integrasi sistem dan kebijakan juga menjadi tantangan, di mana diperlukan sinergi antara berbagai sistem yang ada serta dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah.

Best Practice Implementasi SPMI

Beberapa perguruan tinggi di tanah air telah sukses mengimplementasikan SPMI sekaligus SPME dengan dukungan e-Gov dan GovTech yang dikembangkan secara mandiri atau kemitraan eksternal dapat menjadi referensi berharga. Misalnya, beberapa universitas yang telah mengadopsi sistem manajemen mutu Internal (SPMI) dan sistem Akreditasi berbasis cloud yang di kembangkan oleh SEVIMA. Karya yang dikembangkan oleh perusahaan anak bangsa tersebut juga sudah menggunakan analisis data besar, big data untuk monitoring dan evaluasi kinerja akademik. Keberhasilan beberapa perguruan tinggi tersebut dapat dicapai melalui kerjasama erat antara berbagai pihak eksternal dan internal di universitas dan dukungan kebijakan yang kuat dari pimpinan institusi.

Rekomendasi untuk Perguruan Tinggi

Untuk perguruan tinggi yang ingin mengadopsi e-Gov dan GovTech dalam SPMI, beberapa langkah strategis yang dapat diambil antara lain, Investasi dalam infrastruktur teknologi dan pelatihan SDM sangat penting untuk memastikan kelancaran implementasi, mengintegrasikan berbagai sistem yang ada untuk memastikan data dapat dikelola dan dianalisis dengan lebih efektif seperti Siakad SEVIMA Platform yang banyak digunakan oleh perguruan tinggi dalam negeri. Melibatkan seluruh stakeholder dalam proses penjaminan mutu dan mendorong budaya kualitas di seluruh tingkat organisasi. Mendukung implementasi teknologi dengan kebijakan yang kuat dan fleksibel dari top manajemen.

Implementasi SPMI di perguruan tinggi melalui e-Gov dan GovTech menawarkan banyak keuntungan dalam
hal efisiensi, transparansi, dan peningkatan mutu pendidikan. Namun, tantangan yang ada, seperti kesiapan
infrastruktur dan SDM, perlu diatasi dengan strategi yang tepat. Penerapan e-Gov dan GovTech dalam SPMI memiliki implikasi besar bagi kebijakan pendidikan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh
Kementerian. Perguruan tinggi perlu berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan sistem penjaminan mutu dengan memanfaatkan teknologi. Rekomendasi untuk pengembangan SPMI yang efektif dan berkelanjutan meliputi peningkatan infrastruktur, pelatihan SDM, integrasi sistem, dan dukungan kebijakan
yang kuat.

Sumber gambar: setneg.go.id

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×