Regulasi • 06 Aug 2024
Regulasi • 22 Aug 2024
Kampus Perlu Tahu, Ini Strategi Merumuskan Standar SPMI Perguruan Tinggi
Liza SEVIMA
SEVIMA.COM – Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan rangkaian dan proses berkelanjutan dalam menjamin mutu pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Keterlaksanaan SPMI yang optimal dapat menjadi tolok ukur kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Maka tak heran, penyusunan standar SPMI menjadi hal krusial yang perlu dirancang dengan matang. Pada tahap perumusan, tim unit penjaminan mutu perlu melakukan perancangan dengan data dukung kinerja untuk merumuskan standar yang tepat dan realistis untuk dicapai.
Lalu bagaimana merumuskan standar SPMI yang sesuai untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi? Mari kita ulas.
Pentingnya SPMI di Perguruan Tinggi
Dalam dinamika pendidikan yang terus berubah, lembaga pendidikan perlu secara konsisten merefleksikan dan mengevaluasi kualitas layanan pendidikan yang disediakannya. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menjadi alat yang sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan sesuai standar yang ditetapkan dan untuk melakukan perbaikan secara terstruktur guna mencapai hasil yang optimal.
Hadirnya SPMI, dapat membantu perguruan tinggi mengurangi risiko terjadinya penurunan mutu pendidikan. Terutama dalam mengelola dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan standar yang berlaku. Refleksi dan evaluasi internal memiliki peranan penting dalam menjaga serta meningkatkan kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi.
Baca juga: Sistem Informasi Akademik yang Terintegrasi dengan SISTER Cloud Dikti
Strategi Merumuskan Standar SPMI
- Merumuskan Standar Berdasarkan SN-Dikti
Mengacu pada UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbudristek No.53 Tahun 2023, setiap perguruan tinggi wajib mengimplementasikan SPMI berdasarkan peraturan yang berlaku. Peraturan dasar tersebut merupakan standar paling minimal yang perlu dipenuhi sehingga perguruan tinggi diharapkan dapat melampauinya.
- Meningkatkan Standar Berdasarkan Instrumen Lembaga Akreditasi Mandiri
Untuk peningkatan standar, perguruan tinggi perlu memasukan instrumen dari kriteria Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang menerapkan standar lebih rinci untuk merumuskan SPMI dengan lebih mudah.
- Melakukan Evaluasi Standar SPMI Berdasarkan Hasil Siklus Evaluasi
Ketika Penetapan dan Pelaksanaan standar SPMI telah dilampaui, perguruan tinggi dapat mengubah atau bahkan menaikkan standar demi kualitas mutu yang lebih tinggi terlebih karena perumusan SPMI dilakukan secara continuous improvement.
Namun, ketika standar SPMI dinilai masih sulit untuk dicapai maka perguruan tinggi perlu mengevaluasi melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) untuk mencari penyimpangan atau temuan yang menghambat pencapaian standar. Melalui temuan dari AMI, tim unit penjaminan mutu dapat mempertimbangkan strategi peningkatan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan atau menurunkan standar jika dinilai masih belum memadai.
Keterlaksanaan SPMI membutuhkan pemantauan secara berkala untuk lebih mudah mengevaluasi penyimpangan yang terjadi. Hasil temuan ini dapat segera ditingkatkan melalui siklus Pengendalian dan Peningkatan. Sehingga ketika masa akreditasi tiba, standar yang telah disusun yang telah dirumuskan berdasarkan SN-Dikti, Visi Misi Perguruan Tinggi, dan Instrumen LAM dapat lebih mudah untuk dilaporkan untuk pengajuan akreditasi.
Keterlaksanaan SPMI di perguruan tinggi membutuhkan dokumentasi sebagai bukti shahih untuk dilaporkan. Tak hanya itu, dokumentasi ini juga merupakan salah satu satu syarat wajib pengajuan akreditasi. Sehingga ketika perguruan tinggi tidak melaksanakan dengan optimal, maka ini berdampak pada hasil penilaian akreditasi yang akan diajukan. Sehingga strategi yang dirumuskan pada siklus penetapan perlu dilaksanakan dengan maksimal.
Baca juga: 7 Kunci Sukses Pelaksanaan SPMI di Perguruan Tinggi
Namun salah satu hambatan yang sering terjadi pada keterlaksanaan SPMI yakni sumber daya teknologi yang kurang mendukung. Sehingga pelaksanaan siklus PPEPP masih sering dilakukan secara manual dan sulit untuk di-tracking keberhasilannya.
Contohnya ketika siklus evaluasi melalui Audit Mutu Internal dilakukan, Auditee atau tim penjaminan mutu sulit untuk mengumpulkan data kinerja kuantitatif dan kualitatif untuk audit. Sehingga dibutuhkan teknologi informasi yang mendukung siklus PPEPP dengan mudah.
Maka untuk menjawab kebutuhan tersebut, SEVIMA telah meluncurkan modul SPMI yang dapat mengakomodir keterlaksanaan SPMI dengan mudah. Melalui modul ini, tim penjaminan mutu dapat dengan mudah memantau siklus PPEPP dan kelengkapan dokumentasi keterlaksanaan PPEPP.
Melalui Dashboard di Modul SPMI SEVIMA Platform, tim penjaminan mutu kampus dapat memantau perkembangan dan persiapan kampus untuk pelaporan. Pelaksanaan mutu ini juga dapat menjadi simulasi kampus jika ingin mengajukan SPME (akreditasi).
Nah itu tadi penjelasan mengenai kunci sukses pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi. Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan modul SPMI SEVIMA Platform, yuk segera hubungi Tim SEVIMA melalui Whatsapp 082261610404.
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
Artikel Terkait
-
-
-
Regulasi • 23 Apr 2024
7 Kunci Sukses Pelaksanaan SPMI di Perguruan Tinggi
-