Mengenal Kepaniteraan Klinik, Tahapan Penting dalam Pendidikan Kedokteran
19 Mar 2025
18 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar: Best Practice Pelaporan PDDIKTI dan Indikator Kinerja Utama (IKU): Praktek Langsung Neofeeder untuk Penutupan Periode Ganjil 2024-1 Dimulai.
SEVIMA.COM– Perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, turut merasakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. Pemangkasan anggaran ini tidak hanya menyasar biaya operasional, tetapi juga pendanaan untuk kegiatan Tridharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran mengharuskan perguruan tinggi melakukan penghematan besar-besaran. Konsekuensinya, berbagai program akademik dan pengembangan kampus harus disesuaikan agar tetap berjalan dengan sumber daya yang lebih terbatas.
Di era digitalisasi pendidikan, internet telah menjadi kebutuhan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Namun, tanpa sistem informasi akademik yang baik, pemanfaatan internet tidak akan maksimal dalam mendukung layanan dan administrasi perguruan tinggi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Endang Kusmana, S.E., M.M., Ak., CA., pakar digitalisasi perguruan tinggi di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) serta Direktur Politeknik Negeri Ketapang (POLITAP) 2018-2022, ia mengungkapkan bahwa biaya langganan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) jauh lebih efisien dibandingkan biaya internet provider.
“Data terbaru dari Perbandingan Belanja Daya dan Jasa Politeknik dan Akademi Komunitas Negeri (AKN) menunjukkan bahwa biaya langganan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan biaya internet provider. Rata-rata pengeluaran politeknik untuk internet mencapai Rp1,39 miliar per tahun, sementara langganan SIAKAD hanya sekitar Rp330 juta per tahun,” ujar Endang.
Baca juga: Menjawab Tantangan Pemangkasan Anggaran Melalui Inovasi Digital di Perguruan Tinggi
Endang Kusmana juga menyoroti perbedaan signifikan dalam alokasi anggaran antara biaya internet dan langganan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD). Menurutnya, perguruan tinggi perlu lebih cermat dalam menyeimbangkan pengeluaran agar tetap efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan.
“Perbandingan ini menunjukkan bahwa institusi pendidikan mengeluarkan dana hampir empat kali lebih besar untuk layanan internet dibandingkan dengan sistem informasi akademik yang menjadi tulang punggung pengelolaan data dan administrasi kampus,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran operasional, terutama dalam memilih layanan yang benar-benar mendukung efektivitas pengelolaan akademik.
“Selama ini, SIAKAD telah membantu kampus mengurangi kebutuhan kertas dan menghilangkan biaya tambahan untuk pengadaan serta pemeliharaan server sendiri. Dengan sistem berbasis cloud, kampus bisa lebih efisien dalam mengelola data akademik,” tambahnya.
Selain penghematan biaya, SIAKAD juga memberikan manfaat lebih dalam hal otomasi proses akademik, efisiensi tenaga kerja, keamanan data, serta integrasi dengan sistem lain seperti keuangan dan perpustakaan.
Baca juga: Peran Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi terhadap Efisiensi Anggaran
Mengandalkan internet tanpa sistem informasi akademik yang baik dapat berdampak pada ketidakefisienan operasional, kepuasan mahasiswa, dan reputasi institusi. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu mempertimbangkan investasi dalam SIAKAD sebagai solusi digital yang tidak hanya lebih hemat biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan akademik secara keseluruhan.
“Kami melihat investasi dalam SIAKAD bukan sekadar penghematan anggaran, tetapi juga bagian dari modernisasi sistem pendidikan yang berkelanjutan,” kata Endang.
Kehadiran SIAKAD memberikan nilai tambah dalam hal keamanan dan keandalan data. Sistem ini dilengkapi dengan fitur backup dan recovery yang memastikan keamanan data akademik, sesuatu yang mungkin sulit dijamin jika menggunakan sistem konvensional.
Selain itu, penerapan SIAKAD bukan hanya langkah inovatif dalam pengelolaan data akademik, tetapi juga strategi efisiensi yang sangat relevan di tengah tantangan anggaran saat ini. Dengan biaya langganan yang lebih murah dibandingkan dengan langganan internet provider, SIAKAD memberikan solusi digital yang tidak hanya mendukung kegiatan akademik, tetapi juga mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
“Dengan penerapan SIAKAD, kampus dapat mengalokasikan anggaran yang lebih optimal untuk pengembangan pendidikan dan penelitian sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi,” tutup Endang.
Sumber gambar: Canva
Diposting Oleh:
Seprila Mayang SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami