Dunia Kampus • 04 Sep 2024
SEVIMA.COM – Perkuliahan sistem blok, sistem perkuliahan yang sering diaplikasikan di fakultas kedokteran. Mungkin bagi perguruan tinggi yang mempunyai fakultas kedokteran, sudah tidak asing dengan sistem perkuliahan blok ini.
Namun, terkadang beberapa perguruan tinggi masih mempunyai kendala dalam pelaksanaannya, seperti sistem informasi akademik (SIAKAD) yang belum mengakomodir sistem blok, prosedur penjadwalan antar program studi yang berbeda, hingga rawannya jadwal penyusunan jadwal dosen yang berantakan hingga berakibat pada beban ajar yang tidak sesuai.
Untuk itu, mari kita bahas pengenalan sistem blok ini, agar penerapan sistem blok di kampus bisa lebih maksimal.
Apa sih yang Membedakan Sistem Blok dengan SKS?
Dikutip dari jurnal Efektivitas Pembelajaran Sistem Blok Selama Matrikulasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kedokteran Universitas Tanjungpura (2024) menjelaskan bahwa sistem blok merupakan sistem pembelajaran yang disusun menjadi lebih sederhana dengan menyusun pembelajaran dengan lebih sederhana. Sistem blok ini memadatkan beban belajar mahasiswa dalam satu waktu atau periode dengan tujuan agar mahasiswa mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan oleh fakultas/institusi.
Sistem blok ini juga sering disebut sebagai scheduling block, tidak hanya diaplikasikan di Indonesia, namun juga di beberapa Negara maju dengan tujuan agar setiap mahasiswa memiliki kelas yang lebih sedikit dengan durasi yang lebih lama.
Penerapan jumlah sistem blok di berbagai fakultas di perguruan tinggi di Indonesia biasanya berbeda-beda. Salah satu contoh penerapan sistem blok kedokteran di Universitas Negeri Malang (UMM) memiliki rata-rata 21 blok dengan rata-rata 3 blok/semester yang mencakup kompetensi utama dan pendukung. Pada setiap blok terdiri dari 3-5 skenario (pembelajaran) yang disesuaikan pada berapa lama satu blok disesuaikan.
Skenario pada blok ini akan mencakup berbagai rangkaian kegiatan mulai skenario 1 diskusi, skenario 2 skill lab, dan skenario 3-5 kuliah pakar atau praktikum. Untuk evaluasi setiap blok biasanya dilakukan dengan menggunakan ujian tengah blok atau satu minggu terakhir sebelum ujian blok.
Penjadwalan sistem blok ini membutuhkan penyusunan yang baik, agar jadwal dosen dan kelas tidak berbenturan atau bahkan menyebabkan beban ajar dosen yang tidak seimbang.
Sistem ini sedikit berbeda dengan Sistem Satuan Kredit (SKS) yang menerapkan sistem kelas berdasarkan kuota sehingga mahasiswa dapat menjadi lebih mandiri dalam mengatur jadwal.
Penerapan Sistem Blok dengan Mudah Melalui Modul Kedokteran SEVIMA Platform
Penjadwalan dan pendataan dengan sistem blok secara manual memiliki potensi besar terhadap human error seperti jadwal berantakan, kelas tidak tersedia, hingga beban mengajar dosen berlebih. Untuk meminimalisir hal ini, kini perguruan tinggi dapat menggunakan Modul Kedokteran SEVIMA Platform. Modul ini dapat membantu admin prodi mengelola perkuliahan dengan sistem blok secara otomatis.
Dengan penjadwalan secara digital, maka dapat meminimalisir jadwal yang tabrakan dan juga sudah dilengkapi dengan proyeksi beban ajar dosen. Jadi, kini tidak ada lagi dosen yang kelebihan beban mengajar dengan sistem blok ini.
Itulah penjelasan mengenai sistem blok serta permasalahan penerapannya. Bagi Anda yang ingin merasakan kemudahan pelaksanaan perkuliahan blok, yuk segera implementasi Modul Fakultas Kedokteran yang ada di SEVIMA Platform, segera agendakan diskusi dengan Tim SEVIMA.
Tags:
-
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
