Kontak Kami

Berita

Pendanaan Hilirisasi Riset Prioritas 2025 dari Pemerintah, SEVIMA Jadi Mitra Industri dalam Lima Penelitian

18 Sep 2025

SEVIMA.COM– Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memperkuat agenda strategis Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam mempercepat hilirisasi dan industrialisasi nasional. Sebagai bagian dari upaya tersebut, dilaksanakan Penandatanganan Kontrak Pendanaan Hilirisasi Riset Prioritas (Hiliriset) 2025 yang dihadiri oleh pejabat di lingkungan Kemdiktisaintek, pimpinan perguruan tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), serta pimpinan mitra industri, Rabu (17/9). Hal ini dikutip dari Rilis Pers Kemdiktisaintek yang dapat diakses di https://kemdiktisaintek.go.id/kabar-dikti/kabar/penandatanganan-kontrak-pendanaan-hilirisasi-riset-prioritas-2025/.

Acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. Melalui program Hiliriset, pemerintah membangun ekosistem riset dan pengembangan yang terintegrasi dari penelitian dasar hingga komersialisasi hasil riset, dengan tiga skema strategis: SINERGI, Dorongan Teknologi, dan Ajakan Industri.

Dari total 689 proposal yang diajukan pada skema SINERGI di mana peneliti sudah bermitra dengan industri, dipilih 373 proposal riset untuk didanai. Pada skema Dorongan Teknologi, produk-produk dari perguruan tinggi telah direkap untuk dibuatkan model komersialisasi dengan proses studi kelayakan oleh para pakar nasional. Dari 441 produk, terpilih 296 produk dengan penyusunan model yang dinyatakan siap untuk didanai. Lebih jauh, pada skema Ajakan Industri, telah tercatat 161 produk yang ditawarkan oleh industri untuk dikembangkan dan terjalin 125 kemitraan antara perguruan tinggi dan industri. Dengan total 794 proposal hilirisasi riset, total nilai pendanaan Hiliriset 2025 mencapai Rp177 miliar.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan bahwa salah satu agenda strategis dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden adalah memperkuat hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri, membuka lapangan kerja, dan memperkokoh kemandirian bangsa.

“Banyak inovasi berhenti di meja laboratorium karena tidak menemukan jalannya ke pasar. Dalam proses hilirisasi hasil riset, kita perlu aktivitas kolaboratif yang melibatkan para ahli lintas keilmuan. Di sinilah peran penting program Hiliriset, yakni sebagai jembatan yang menghubungkan hasil penelitian dengan kebutuhan masyarakat dan industri,” tegas Menteri Brian.

Program Hiliriset dimaksudkan untuk membangun ekosistem inovasi terintegrasi yang berdampak melalui kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Harapannya, Hiliriset dapat menghasilkan komersialisasi produk inovatif dan memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman memberikan paparan mengenai arah kebijakan hilirisasi riset yang mendorong semakin banyaknya hasil riset yang dapat dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat.

“Kita mencoba membangun ekosistem riset dari yang paling dasar: ekosistem perguruan tinggi. Tujuan akhirnya adalah untuk dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat,” kata Dirjen Fauzan.

Dirjen Fauzan menyatakan bahwa program Hiliriset diharapkan menjadi jembatan antara perguruan tinggi dengan industri. Hasil-hasil riset perguruan tinggi perlu didorong untuk melewati tantangan proses hilirisasi dan dalam memenuhi kebutuhan industri. Transfer teknologi diharapkan terjadi dan berujung pada terjadinya sinergi peneliti dengan industri dan komersialisasi produk bersama mitra industri.

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Yos Sunitiyoso dalam laporannya menyampaikan bahwa program Hiliriset telah menjangkau hampir seluruh provinsi di Indonesia dan dirancang multitahun untuk memastikan keberlanjutan yang optimal. Partisipasi berdasarkan perguruan tinggi juga tergolong merata, melibatkan 79 PTN dan 72 PTS.

“Mitra industri kami, ini kita tunjukkan beberapa, yang paling atas, yang paling dapat sinergi dengan industri: […], SEVIMA dengan lima judul, dan sebagainya […]. Mudah-mudahan ini menjadi pembuka kerjasama antara industri dengan Perguruan Tinggi lebih banyak lagi perusahaan yang terlibat dalam kerjasama dengan kami,” ungkap Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Yos Sunitiyoso, dalam Siaran Kemdiktisaintek yang dapat diakses pada https://www.youtube.com/live/POz3Cs8YtY0, pada timestamp 45.00, menegaskan pentingnya kerjasama industri dan perguruan tinggi.

 

Fokus riset paling dominan berada pada sektor strategis, terutama elektronik dan digital, diikuti makanan dan minuman, serta agro berbasis komoditas perkebunan. Hal ini mencerminkan arah penguatan riset yang relevan dengan kebutuhan industri nasional. Program Hiliriset mengedepankan pendekatan dorongan teknologi, ajakan industri, dan sinergi, sehingga inovasi dari kampus selaras dengan kebutuhan industri.

Dengan adanya program Hiliriset, diharapkan hasil-hasil riset perguruan tinggi tidak berhenti di laboratorium, tetapi dapat menjawab kebutuhan industri, membuka lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian bangsa. Acara ini sekaligus menandai komitmen bersama pemerintah, perguruan tinggi, dan industri dalam mengakselerasi transformasi inovasi menuju Indonesia Emas 2045.

Diposting Oleh:

Ilham SEVIMA

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

Video Terbaru

🔴LIVE - Webinar Nasional: Strategi Sukses Menulis Artikel SCOPUS Pertama dan Mendapatkan ID Scopus